Identifikasi Proses Produksi Kertas

memperbaiki ketepatan pengiriman, ketepatan produk, ketepatan pelayanan, dan efisiensi proses produksi, sehingga diperoleh kegiatan produksi yang lebih baik.

5.1.5. Identifikasi Proses Produksi Kertas

Berdasarkan aliran fisik proses produksi, diketahui bahwa proses produksi kertas terbagi atas tiga tahapan, yaitu tahap persiapan bahan, tahap pembuatan kertas di paper machine, dan tahap penyelesaian atau finishing. Setiap tahapan memiliki beberapa pembagian lagi. Sebelum tiba di tempat produksi, terlebih dahulu bahan baku dan bahan penolong dipesan pada supplier dan disimpan di gudang penyimpanan bahan baku. Berikut adalah penjelasan yang lebih rinci mengenai setiap tahapan tersebut. a. Penerimaan bahan baku dan bahan penolong 1 Menerima dokumen order 2 Menyesuaikan purchase order dengan dokumen 3 Periksa kuantitas dan kualitas order 4 Pemberian tanda penerimaan order pada dokumen 5 Proses material receiving report MRR 6 Persetujuan MRR 7 Penyerahan MRR kepada bagian accounting, warehouse admin, procurement, dan user 8 Proses pengangkutan bahan ke gudang penyimpanan bahan baku dengan forklift 9 Penyusunan bahan di gudang penyimpanan bahan baku Universitas Sumatera Utara b. Tahap Persiapan Bahan 1 Penerimaan dan penyesuaian spesifikasi serta jumlah order yang akan diproduksi dari bagian PPIC 2 Proses pengangkutan bahan dari gudang penyimpanan bahan baku ke stasiun persiapan bahan dengan menggunakan forklift 3 Pemeriksaan kualitas bahan secara visual 4 Bahan baku NBKP dimasukkan kedalam hydra pulper secara batch dengan conveyor 5 Pemompaan white water dari bak penampungan kedalam hydra pulper 6 Proses pemotongan dan pelarutan pulp NBKP didalam hydra pulper 7 Pemantauan terhadap proses yang terjadi 8 Bahan baku LBKP dimasukkan kedalam hydra pulper 9 Pemompaan white water dari bak penampungan 10 Proses pelarutan pulp LBKP didalam hydra pulper 11 Pemantauan terhadap proses yang terjadi 12 Pemisahan broke menjadi dry broke dan wet broke 13 Dry broke dimasukkan kedalam sydra pulper 14 Pemompaan air dari bak penampungan 15 Proses pelarutan dry broke di sydra pulper 16 Pemantauan terhadap proses yang terjadi 17 Wet broke dimasukkan kedalam sydra pulper 18 Pemompaan air dari bak penampungan 19 Proses pelarutan wet broke di sydra pulper Universitas Sumatera Utara 20 Dry broke dan wet broke diaduk dalam broke dump chest 21 Pemantauan terhadap proses yang terjadi 22 Kalsium karbonat CaCO 3 dimasukkan kedalam disolving tank 23 Pemompaan air dari bak penampungan 24 Kalsium karbonat dilarutkan pada disolving tank 25 Pemantauan terhadap proses yang terjadi 26 Deformer dimasukkan kedalam tangki mesin pelarutan 27 Air dipompakan kedalam tangki 28 Proses pencampuran dan pengadukan didalam tangki 29 Chemical I dimasukkan kedalam mesin pelarutan 30 Air dipompakan kedalam mesin pelarutan 31 Proses pencampuran dan pengadukan didalam mesin pelarutan 32 Chemical II potasium sitrat dan natrium sitrat dimasukkan kedalam storage tank 33 Air dipompakan kedalam storage tank 34 Proses pencampuran dan pengadukan didalam storage tank 35 Chemical II starch dimasukkan kedalam storage tank 36 Air dipompakan kedalam storage tank 37 Proses pencampuran dan pengadukan didalam storage tank 38 Proses pencampuran dan pengadukan NBKP, LBKP, broke, CaCO 3, deformer, dan chemical I didalam mixing chest 39 Pemantauan terhadap proses yang terjadi Universitas Sumatera Utara c. Tahap Pembuatan Kertas di Paper Machine 1 Pengaturan tekanan vakum secara berkala 2 Proses pembentukan buburan kertas menjadi lembaran sheet 3 Pemantauan terhadap proses yang terjadi 4 Penentuan kadar air yang diinginkan pada proses pengepresan 5 Pengaturan tekanan steam sesuai dengan jenis kertas yang akan diproduksi 6 Pengaturan suhu pada proses pengeringan kertas 7 Pemantauan terhadap proses pengeringan 8 Pengangkutan roll dari lantai produksi ke on reel dengan hoist 9 Pengangkutan core dari gudang material ke on reel dengan forklift 10 Pengangkutan core dari lantai produksi ke on reel dengan hoist 11 Pemasukan core kedalam roll dengan hoist 12 Proses penggulungan lembaran pada core dengan on reel menjadi jumbo roll 13 Pemantauan kualitas hasil produksi melalui software Wintriss 14 Pengangkutan jumbo roll ke stasiun penimbangan dengan hoist 15 Proses penimbangan jumbo roll 16 Pengangkutan jumbo roll ke stasiun pemeriksaan kualitas visual dengan hoist 17 Proses pemeriksaan kualitas jumbo roll secara visual 18 Proses pemisahan broke yang didapatkan dari pemeriksaan kualitas secara visual Universitas Sumatera Utara 19 Pemindahan broke ke stasiun persiapan bahan dengan box beroda 20 Proses pengeluaran roll dari jumbo roll dengan hoist 21 Pengangkutan roll dari stasiun pemeriksaan kualitas visual ke stasiun on reel dengan hoist 22 Pengangkutan jumbo roll dari stasiun pemeriksaan kualitas visual ke stasiun filigrained dengan hoist 23 Proses pemberian logo customer pada jumbo roll dengan filigrained 24 Pemantauan terhadap proses yang terjadi 25 Pengambilan sampel untuk pemeriksaan kualitas oleh bagian QA 26 Sampel dibawa ke ruang pemeriksaan 27 Jika terdapat broke, maka langsung dipisahkan 28 Broke dibawa ke stasiun persiapan bahan dengan box beroda 29 Pengangkutan jumbo roll ke roll slitter dengan hoist 30 Proses pemotongan jumbo roll dengan roll slitter sesuai ukuran yang diinginkan menjadi small roll 31 Pemantauan terhadap proses yang terjadi 32 Proses pemisahan broke yang didapatkan dari sisa pemotongan kertas di roll slitter 33 Pemindahan broke ke stasiun persiapan bahan dengan box beroda d. Tahap Penyelesaian atau Finishing 1 Proses pengangkutan small roll ke stasiun finishing, yaitu ke ream cutter atau bobbin slitter dengan forklift 2 Pemotongan small roll menjadi bentuk ream atau bobbin Universitas Sumatera Utara 3 Pemantauan terhadap proses yang terjadi 4 Proses pemisahan broke yang didapatkan dari sisa pemotongan small roll menjadi bentuk ream atau bobbin 5 Pemeriksaan bentuk dan kualitas kertas secara visual 6 Proses pemisahan broke yang didapatkan dari pemeriksaan bentuk dan kualitas kertas secara visual 7 Pemindahan broke ke stasiun persiapan bahan dengan box beroda 8 Pengangkutan ream atau bobbin ke stasiun pengepakan dengan forklift 9 Pengangkutan pallet, perlengkapan street milling, dan kardus dari tempat penyimpanan ke stasiun pengepakan dengan hand pallet 10 Proses pengepakan ream atau bobbin kedalam pembungkus 11 Pengambilan kertas label dari tempat penyimpanan secara manual 12 Proses pemberian label pada pembungkus produk 13 Pengangkutan produk jadi dari stasiun pengepakan ke gudang produk jadi warehouse dengan forklift 14 Penyesuaian dokumen order dari bagian PPIC dengan bagian produksi oleh pekerja bagian warehouse 15 Penyusunan produk jadi didalam warehouse sesuai dengan nomor dokumen order dari bagian PPIC 16 Pembuatan tanda terima produk jadi antara bagian warehouse dengan produksi Berdasarkan tipe atau jenis aktivitas, diketahui bahwa aktivitas pada proses produksi dapat diklasifikasikan atas tiga, yaitu value added activity, Universitas Sumatera Utara necessary but non value added activity, dan non value added activity. Pembagian aktivitas proses produksi kertas berdasarkan tiga klasifikasi tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.21. Tabel 5.21. Klasifikasi Aktivitas dalam Proses Produksi Kertas No Proses Tipe Aktivitas VA NBNVA NVA a. Penerimaan Bahan Baku dan Bahan Penolong 1 Menerima dokumen order √ 2 Menyesuaikan purchase order dengan dokumen √ 3 Periksa kuantitas dan kualitas order √ 4 Pemberian tanda penerimaan order pada dokumen √ 5 Proses material receiving report MRR √ 6 Persetujuan MRR √ 7 Penyerahan MRR kepada bagian accounting, warehouse admin, procurement, dan user √ 8 Proses pengangkutan bahan ke gudang penyimpanan bahan baku dengan forklift √ 9 Penyusunan bahan di gudang penyimpanan bahan baku √ b. Tahap Persiapan Bahan 1 Penerimaan dan penyesuaian spesifikasi serta jumlah order yang akan diproduksi dari bagian PPIC √ 2 Proses pengangkutan bahan dari gudang penyimpanan bahan baku ke stasiun persiapan bahan dengan menggunakan forklift √ 3 Pemeriksaan kualitas bahan secara visual √ 4 Bahan baku NBKP dimasukkan kedalam hydra pulper secara batch dengan conveyor √ 5 Pemompaan white water dari bak penampungan kedalam hydra pulper √ 6 Proses pemotongan dan pelarutan pulp NBKP didalam hydra pulper √ 7 Pemantauan terhadap proses yang terjadi √ 8 Bahan baku LBKP dimasukkan kedalam hydra pulper √ 9 Pemompaan white water dari bak penampungan √ 10 Proses pelarutan pulp LBKP didalam hydra pulper √ 11 Pemantauan terhadap proses yang terjadi √ 12 Pemisahan broke menjadi dry broke dan wet broke √ 13 Dry broke dimasukkan kedalam sydra pulper √ 14 Pemompaan air dari bak penampungan √ 15 Proses pelarutan dry broke di sydra pulper √ 16 Pemantauan terhadap proses yang terjadi √ Universitas Sumatera Utara Tabel 5.21. Klasifikasi Aktivitas dalam Proses Produksi Kertas Lanjutan No Proses Tipe Aktivitas VA NBNVA NVA 17 Wet broke dimasukkan kedalam sydra pulper √ 18 Pemompaan air dari bak penampungan √ 19 Proses pelarutan wet broke di sydra pulper √ 20 Dry broke dan wet broke diaduk dalam broke dump chest √ 21 Pemantauan terhadap proses yang terjadi √ 22 Kalsium karbonat CaCO 3 dimasukkan kedalam disolving tank √ 23 Pemompaan air dari bak penampungan √ 24 Kalsium karbonat dilarutkan pada disolving tank √ 25 Pemantauan terhadap proses yang terjadi √ 26 Deformer dimasukkan kedalam tangki mesin pelarutan √ 27 Air dipompakan kedalam tangki √ 28 Proses pencampuran dan pengadukan didalam tangki √ 29 Chemical I dimasukkan kedalam mesin pelarutan √ 30 Air dipompakan kedalam mesin pelarutan √ 31 Proses pencampuran dan pengadukan didalam mesin pelarutan √ 32 Chemical II potasium sitrat dan natrium sitrat dimasukkan kedalam storage tank √ 33 Air dipompakan kedalam storage tank √ 34 Proses pencampuran dan pengadukan didalam storage tank √ 35 Chemical II starch dimasukkan kedalam storage tank √ 36 Air dipompakan kedalam storage tank √ 37 Proses pencampuran dan pengadukan didalam storage tank √ 38 Proses pencampuran dan pengadukan NBKP, LBKP, broke, CaCO 3, deformer, dan chemical I didalam mixing chest √ 39 Pemantauan terhadap proses yang terjadi √ c. Tahap Pembuatan Kertas di Paper Machine 1 Pengaturan tekanan vakum secara berkala √ 2 Proses pembentukan buburan kertas menjadi lembaran sheet √ 3 Pemantauan terhadap proses yang terjadi √ 4 Penentuan kadar air yang diinginkan pada proses pengepresan √ 5 Pengaturan tekanan steam sesuai dengan jenis kertas yang akan diproduksi √ 6 Pengaturan suhu pada proses pengeringan kertas √ 7 Pemantauan terhadap proses pengeringan √ Universitas Sumatera Utara Tabel 5.21. Klasifikasi Aktivitas dalam Proses Produksi Kertas Lanjutan No Proses Tipe Aktivitas VA NBNVA NVA 8 Pengangkutan roll dari lantai produksi ke on reel dengan hoist √ 9 Pengangkutan core dari gudang material ke on reel dengan forklift √ 10 Pengangkutan core dari lantai produksi ke on reel dengan hoist √ 11 Pemasukan core kedalam roll dengan hoist √ 12 Proses penggulungan lembaran pada core dengan on reel menjadi jumbo roll √ 13 Pemantauan kualitas hasil produksi melalui software Wintriss √ 14 Pengangkutan jumbo roll ke stasiun penimbangan dengan hoist √ 15 Proses penimbangan jumbo roll √ 16 Pengangkutan jumbo roll ke stasiun pemeriksaan kualitas visual dengan hoist √ 17 Proses pemeriksaan kualitas jumbo roll secara visual √ 18 Proses pemisahan broke yang didapatkan dari pemeriksaan kualitas secara visual √ 19 Pemindahan broke ke stasiun persiapan bahan dengan box beroda √ 20 Proses pengeluaran roll dari jumbo roll dengan hoist √ 21 Pengangkutan roll dari stasiun pemeriksaan kualitas visual ke stasiun on reel dengan hoist √ 22 Pengangkutan jumbo roll dari stasiun pemeriksaan kualitas visual ke stasiun filigrained dengan hoist √ 23 Proses pemberian logo customer pada jumbo roll dengan filigrained √ 24 Pemantauan terhadap proses yang terjadi √ 25 Pengambilan sampel untuk pemeriksaan kualitas oleh bagian QA √ 26 Sampel dibawa ke ruang pemeriksaan √ 27 Jika terdapat broke, maka langsung dipisahkan √ 28 Broke dibawa ke stasiun persiapan bahan dengan box beroda √ 29 Pengangkutan jumbo roll ke roll slitter dengan hoist √ 30 Proses pemotongan jumbo roll dengan roll slitter sesuai ukuran yang diinginkan menjadi small roll √ 31 Pemantauan terhadap proses yang terjadi √ 32 Proses pemisahan broke yang didapatkan dari sisa pemotongan kertas di roll slitter √ Universitas Sumatera Utara Tabel 5.21. Klasifikasi Aktivitas dalam Proses Produksi Kertas Lanjutan No Proses Tipe Aktivitas VA NBNVA NVA 33 Pemindahan broke ke stasiun persiapan bahan dengan box beroda √ d. Tahap Penyelesaian atau Finishing 1 Proses pengangkutan small roll ke stasiun finishing, yaitu ke ream cutter atau bobbin slitter dengan forklift √ 2 Pemotongan small roll menjadi bentuk ream atau bobbin √ 3 Pemantauan terhadap proses yang terjadi √ 4 Proses pemisahan broke yang didapatkan dari sisa pemotongan small roll menjadi bentuk ream atau bobbin √ 5 Pemeriksaan bentuk dan kualitas kertas secara visual √ 6 Proses pemisahan broke yang didapatkan dari pemeriksaan bentuk dan kualitas kertas secara visual √ 7 Pemindahan broke ke stasiun persiapan bahan dengan box beroda √ 8 Pengangkutan ream atau bobbin ke stasiun pengepakan dengan forklift √ 9 Pengangkutan pallet, perlengkapan street milling, dan kardus dari tempat penyimpanan ke stasiun pengepakan dengan hand pallet √ 10 Proses pengepakan ream atau bobbin kedalam pembungkus √ 11 Pengambilan kertas label dari tempat penyimpanan secara manual √ 12 Proses pemberian label pada pembungkus produk √ 13 Pengangkutan produk jadi dari stasiun pengepakan ke gudang produk jadi warehouse dengan forklift √ 14 Penyesuaian dokumen order dari bagian PPIC dengan bagian produksi oleh pekerja bagian warehouse √ 15 Penyusunan produk jadi didalam warehouse sesuai dengan nomor dokumen order dari bagian PPIC √ 16 Pembuatan tanda terima produk jadi antara bagian warehouse dengan produksi √ Total Aktivitas 28 17 52 Persentase Aktivitas 28,87 17,53 53,61 Sumber: Data Primer Contoh perhitungan persentase aktivitas value added adalah sebagai berikut: aktivitas seluruh Total aktivitas Total added value x 100 = 52 17 28 28   x 100 = 28,87 Universitas Sumatera Utara Keterangan: VA = Value added NBNVA = Necessary but non value added NVA = Non value added Berdasarkan Tabel 5.21, diketahui bahwa persentase aktivitas tertinggi adalah aktivitas non value added, yaitu sebesar 53,61. Sedangkan, persentase terendah adalah aktivitas necessary but non value added, yaitu sebesar 17,53. Aktivitas value added berada diantara keduanya dengan persentase sebesar 28,87. Nilai tersebut menunjukkan bahwa terdapat waste didalam proses produksi kertas dengan persentase yang tinggi. Hal ini berpengaruh terhadap efisiensi dalam kegiatan produksi. Pengurangan waste dapat mengurangi persentase non value added activity, sehingga akan meningkatkan efisiensi dalam kegiatan produksi dan waktu pemenuhan order pelanggan atau lead time produksi dapat diperkecil.

5.1.6. Pendefinisian Waste