sehingga hasil yang diperoleh sesuai dengan kinerja rantai pasokan perusahaan yang sebenarnya. Selain itu, SCOR juga merupakan suatu model acuan dari
Supply Chain Council, yaitu organisasi nirlaba yang mengembangkan standard supply chain process reference model.
Peningkatan kinerja rantai pasokan dilakukan dengan menggunakan Lean Six Sigma.
Metodologi Lean Six Sigma dapat diaplikasikan pada manajemen rantai pasokan untuk meningkatkan efisiensi operasional manajemen rantai
pasokan Sixthsigma, 2010. Langkah awal dalam penggabungan Lean Manufacturing, Six Sigma,
dan SCOR Model adalah penerapan SCOR untuk mengembangkan inisiatif dan penentuan proyek perbaikan, kemudian Lean Six
Sigma akan mengembangkan proyek perbaikan tersebut secara efektif
Smartwood, 2003. Dengan konsep Lean, aktivitas-aktivitas non value added akan dapat
teridentifikasi, serta pemborosan waste yang terjadi akan dapat diminimalisasi, bahkan dieliminasi. Sedangkan, konsep Six Sigma digunakan untuk meminimasi
variasi produk dan meningkatkan kapabilitas proses sepanjang value stream yang ada, serta mengusahakan zero defect Gaspersz, 2007.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah selalu terjadi keterlambatan pemenuhan order pelanggan
dengan jumlah 43 kali keterlambatan dari total 327 order pada bulan Januari hingga Juni 2013. Hal ini dapat menimbulkan kekecewaan pada pelanggan dan
Universitas Sumatera Utara
dapat menurunkan kualitas perusahaan dibandingkan dengan para pesaingnya. Menurut Beamon 1999, on time delivery adalah salah satu parameter kinerja
rantai pasokan. Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan perbaikan terhadap kinerja rantai pasokan untuk dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan
keterlambatan pemenuhan order pelanggan.
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan umum dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengukur dan meningkatkan kinerja rantai pasokan perusahaan. Sedangkan, tujuan khusus
penelitian adalah dapat melakukan pengukuran kinerja rantai pasokan perusahaan dengan pendekatan SCOR Supply Chain Operations Reference sebagai acuan
yang mendasari tindakan perbaikan atau peningkatan dan melakukan peningkatan kinerja rantai pasokan perusahaan dengan menggunakan Lean Six Sigma,
sehingga dapat diketahui solusi atas permasalahan yang sedang dihadapi oleh PT. XYZ saat ini.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a.
Bermanfaat untuk memberikan informasi pada perusahaan terkait dengan kinerja rantai pasokan yang telah dicapai saat ini.
b. Bermanfaat sebagai masukan bagi perusahaan dalam menentukan tindakan
perbaikan yang tepat untuk dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
c. Bermanfaat sebagai referensi bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian
yang sama dan lebih lanjut mengenai pengukuran kinerja rantai pasokan menggunakan pendekatan SCOR Supply Chain Operations Reference yang
diintegrasikan dengan peningkatan kinerja rantai pasokan menggunakan Lean Six Sigma.
1.5. Batasan dan Asumsi Masalah
Batasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a.
Ruang lingkup pengukuran kinerja rantai pasokan di PT. XYZ adalah internal perusahaan dan tidak mengukur kinerja pihak eksternal.
b. Data yang digunakan adalah data pada bulan Januari sampai Juni tahun 2013.
c. Atribut kinerja pendekatan SCOR yang digunakan dalam penelitian adalah
reliability, responsiveness, dan flexibility. Atribut kinerja cost dan asset
management efficiency tidak digunakan karena keterbatasan data yang dapat
diberikan oleh pihak perusahaan. d.
Metrik kinerja dalam pendekatan SCOR yang digunakan dalam penelitian adalah metrik kinerja level 1, karena level ini mencakup keseluruhan bagian
dari rantai pasokan dan merupakan key performance indicators KPIs. Selain itu, level ini memiliki nilai benchmark yang dapat dijadikan sebagai target
realistis bagi perusahaan terkait dengan kinerja rantai pasokan. e.
Penelitian ini tidak memperhatikan faktor biaya. Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Proses produksi tidak mengalami perubahan selama penelitian.
Universitas Sumatera Utara
b. Metode kerja tidak mengalami perubahan selama penelitian.
c. Manajemen perusahaan tidak mengalami perubahan selama penelitian.
d. Mesin tidak mengalami gangguan atau kerusakan selama pengukuran waktu
operator. e.
Pekerja telah menguasai pekerjaannya dengan baik. f.
Kegiatan didalam rantai pasokan tidak mengalami perubahan selama penelitian.
1.6. Sistematika Penulisan Tugas Akhir