45
coding ini sering digunakan sebagai judul atau hasil penelitian yang dapat diperkuat dengan beberapa perspektif.
5. Menarasikan deskripsi dan tema-tema
Langkah ini merupakan tahap penyampaian hasil analisis. Data-data penelitian yang telah berubah menjadi kronologi peristiwa, tema-tema,
atau kaitan antar tema dapat disusun dalam bentuk narasi. Selain itu, peneliti dapat menyajikan gambar atau tabel untuk mendeskripsikan
hasil analisis. 6.
Menginterpretasi data Pada tahap ini, peneliti menarik esensi atau gagasan dari data-data
penelitian yang telah diolah. Gagasan tersebut dapat berupa interpretasi pribadi peneliti yang didasarkan pada kebudayaan, sejarah, dan
pengalaman hidup peneliti. Interpretasi juga dapat berupa makna dari perbandingan antara hasil penelitian dengan literatur atau teori. Dalam
hal ini, peneliti dapat membenarkan maupun menyangkal teori yang telah ada sebelumnya. Selain itu, interpretasi juga dapat berupa
pertanyaan baru yang perlu dijawab pada penelitian selanjutnya.
G. Kredibilitas Penelitian
Kredibilitas merupakan istilah lain dari validitas dalam penelitian kualitatif. Validitas kualitatif dilakukan untuk memeriksa akurasi hasil
penelitian dari perspektif peneliti, responden, maupun pembaca secara umum Creswell, 2014. Pemeriksaan validitas sebaiknya dilakukan dengan
46
beragam metode sehingga akurasi penelitian semakin teruji. Salah satu metode validasi yang digunakan adalah metode triangulasi
data dimana peneliti mengumpulkan data dari berbagai sumber Denzin dalam Daymon dan Holloway, 2008, seperti data-data dari responden dan
significant others responden. Selain itu, peneliti juga melakukan member checking, yaitu melaporkan deskripsi dan tema-tema spesifik kepada
responden untuk memastikan bahwa deskripsi atas tema yang dibuat telah akurat Creswell, 2014.
47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian
1. Persiapan Penelitian dan Perizinan
Peneliti melibatkan tiga orang remaja laki-laki yang dibesarkan tanpa kehadiran ayah sebagai responden penelitian. Pemilihan responden
disesuaikan dengan kriteria yang dibutuhkan, yakni remaja laki-laki yang berusia 11-24 tahun serta tidak tinggal serumah dengan ayah sejak masa
kecil karena perceraian, perpisahan, meninggalnya ayah, dan lain-lain. Selanjutnya, peneliti menanyakan apakah calon responden penelitian yang
dipilih bersedia untuk menjadi responden penelitian. Kesediaan responden penelitian ditandai dengan pengisian informed consent untuk terlibat dalam
penelitian. Pelaksanaan penelitian dengan tiga responden dilakukan secara
terpisah sesuai dengan kesepakatan peneliti dan responden. Sebelum melakukan pengambilan data pada waktu dan tempat yang telah
disepakati, peneliti menyiapkan protokol wawancara terlebih dahulu. Peneliti juga menyiapkan alat perekam berupa ponsel yang dilengkapi
dengan aplikasi perekam suara untuk merekam wawancara. Peneliti mengawali pengambilan data dengan melakukan rapport
kepada responden sehingga responden merasa nyaman dan aman sebelum menceritakan hal-hal tentang dirinya. Rapport dapat berupa
48
pertanyaan sederhana tentang keadaan dan kondisi responden saat itu, kegiatan responden sebelumnya, dan lain sebagainya. Setelah rapport
dirasa cukup, peneliti mulai mewawancarai responden. Selama wawancara, peneliti menggunakan teknik wawancara semi terstruktur
yang lebih memberikan keleluasaan bagi peneliti untuk menentukan alur wawancara yang nyaman bagi responden dan melakukan probing.
Selain melakukan wawancara dengan responden, peneliti juga melakukan wawancara dengan significant others, yaitu ibu para
responden. Hal ini dilakukan untuk menguji kredibilitas penelitian. Pelaksanaan wawancara dengan setiap significant others dilakukan
secara terpisah dari responden untuk menghindari bias akibat hubungan antara ibu dan anak. Sebelum wawancara dimulai, peneliti menyiapkan
protokol wawancara dan alat perekam yang akan digunakan selama proses wawancara. Selanjutnya, peneliti melakukan rapport pada
significant others supaya significant others merasa nyaman sebelum untuk diwawancarai. Selama wawancara, peneliti menggunakan teknik
wawancara semi terstruktur yang juga dipakai untuk mewawancarai responden. Hal ini dilakukan agar peneliti lebih bebas dalam melakukan
probing.
49
2. Pelaksanaan Penelitian
Berikut ini merupakan waktu dan tempat pelaksanaan penelitian
Tabel 4.1 Pelaksanaan Penelitian No. Keterangan
Responden 1 Fr
Responden 2 Rd
Responden 3 Rn
1 Wawancara
responden a.
05 Mei 2015 14.55-
15.45 di Pondok
Cabe C. Simanjuntak
b. 03 Oktober
2015 19.30- 20.20 di
Pondok Cabe HOS
Cokroamino to
a. 06 Juli
2015 13.40-
14.30 di rumah Rd
b. 22 Oktober
2015 20.15-
20.50 di rumah Rd
c. 23 Oktober
2015 20.20-20.
30 di rumah Rd
a. 20 Oktober
2015 19.30-
20.30 di rumah Rn
b. 04
November 2015
19.30- 20.30 di
Twizel Kledokan
c. 09 Januari
2016 12.40-
13.40 di Playground
Cafe
2 Wawancara
significant others
05 Juli 2015 17.00-17.30
di rumah Rd 26 Agustus
2015 19.15- 20.15 di rumah
Rn
50
B. Responden Penelitian
1. Demografi Responden
Tabel 4.2 Demografi Responden No
Keterangan Responden 1
Responden 2 Responden 3
1. Inisial
Fr Rd
Rn 2.
Usia 18 tahun
18 tahun 21 tahun
3. Jenis Kelamin
Laki-laki Laki-laki
Laki-laki 4.
Urutan Kelahiran
Anak ke-5 Anak ke-1
Anak ke-2 5.
Jumlah Saudara
4 2
6. Pendidikan
Terakhir SMA
SMA SMK
7. Pekerjaan
Karyawan Mahasiswa D3 Wirausahawan
8. Suku Jawa-Ambon
Jawa Jawa
9. Agama
Kristen Kristen
Kristen
2. Latar Belakang Responden
Berikut ini adalah tabel yang berisi latar belakang keluarga responden dan cerita singkat penyebab ketidakhadiran ayah dalam keluarganya.
a. Responden 1
Tabel 4.3 Latar Belakang Responden 1
Pekerjaan ibu Penjual makanan
Waktu kepergian ayah
Saat responden berusia 8 tahun kelas 2 SD Rentang waktu
ketidakhadiran ayah
± 10 tahun
Kisah singkat penyebab
ketidakhadiran ayah
Ayah Fr pulang ke kampung halamannya, yaitu Ambon, untuk bertemu dengan orang tua.
Sejak saat itu, ayah Fr tidak pernah pulang ke rumah dan jarang memberi kabar kepada
keluarga.