95
Dalam hal menjalin relasi dengan perempuan, responden ketiga tampak memiliki beberapa kecemasan, antara lain kecemasan apabila
gagal menjalin relasi dengan perempuan dan kecemasan apabila menyakiti perempuan seperti yang dilakukan ayah responden terhadap
ibunya. Akibatnya, responden cenderung membatasi keinginannya untuk menjalin relasi dengan perempuan. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Kruk 2012 bahwa pengalaman ibu yang ditinggalkan oleh ayahnya serta pengalaman keluarga besar yang mayoritas memiliki riwayat
poligami atau perpisahan membuat responden cemas terhadap pernikahan Kruk, 2012.
4. Peran Lingkungan
Ketiga responden responden ditemui memiliki lingkungan yang mendukung. Salah satu dukungan lingkungan yang didapatkan responden
adalah edukasi mengenai nilai dan norma sosial dari keluarga besar dan teman. Dukungan tersebut direspon cukup baik oleh responden. Hal ini
ditunjukkan oleh sikap responden yang terbuka pada hal-hal yang membuat mereka berkembang menjadi lebih baik. Selain itu, responden
memiliki dukungan sosial berupa perhatian dan penghargaan dari teman. Selain lingkungan yang mendukung, juga ditemui lingkungan yang
tidak mendukung pada responden ketiga. Lingkungan tersebut berupa hinaan dari tetangga dan teman serta pengabaian teman akibat
96
kemiskinan keluarga responden. Awalnya responden merasa marah pada lingkungan yang menghina ia dan keluarganya. Namun pada akhirnya
responden justru
terdorong untuk
bersikap positif,
misalnya membuktikan bahwa ia dan keluarga mampu untuk maju dan
berkembang. Sikap responden menunjukkan bahwa responden mencoba berpikir reflektif. Menurut Berk 2012, orang tua yang memiliki
pengasuhan autoritatif, mendorong remaja untuk dapat berpikir reflektif dan mampu meregulasi diri dengan baik. Berdasarkan hal tersebut dapat
dikatakan bahwa responden ketiga diasuh ibunya dengan pengasuhan autoritatif. Hal ini sesuai dengan keseharian responden yang terbuka pada
ibunya mengenai pengalaman yang ia lalui. Menurut Santrock 2003, sistem pendukung seperti kehadiran
teman dan pengasuhan autoritatif menjadi faktor yang menentukan keberhasilan remaja beradaptasi dengan situasi keluarga tanpa kehadiran
ayah. Berdasarkan hal tersebut dan paparan sebelumnya, responden memiliki sistem pendukung yang membuatnya dapat beradapatasi dengan
baik dalam situasi ketidakhadiran ayah dalam keluarga.
97
Skema 4.1 Skema Pembahasan
Ketidakhadiran Ayah
Remaja Laki-Laki
Lingkungan Ibu
Tidak langsung
Tidak langsung
Langsung
Marah Sedih
Kecewa Perasaan tertolak
Kesepian Kehampaan
Penarikan diri secara emosional
dan sosial Kecemasan
menjalin relasi dengan
perempuan Memberikan pengasuhan autoritatif
Role model bagi remaja laki-laki : pencari nafkah yang bertanggung
jawab, pelindung, figur otorita
Sikap patuh dan disiplin, belajar
bertanggung jawab terhadap
keluarga, menjadi pelindung
keluarga, kemampuan
untuk beradaptasi dengan
ketidakhadiran ayah
Kebutuhan untuk
melindungi keluarga,
merespon hinaan dengan
bersikap positif produktif
menghasilkan sesuatu,
kemampuan untuk
beradaptasi dengan
ketidakhadiran ayah
Lingkungan yang empatik, mengedukasikan nilai dan
norma, mengancam, menghina
98
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan temuan dari ketiga responden, ketidakhadiran ayah dalam keluarga memberikan dampak secara langsung dan secara tidak langsung
terhadap perkembangan remaja laki-laki. Dampak secara langsung dirasakan secara langsung oleh remaja laki-laki yang dibesarkan tanpa ayah dan bersifat
negatif. Dampak tersebut antara lain perasaan marah, kecewa, malu dan tertolak yang dirasakan responden pertama dan ketiga karena ayah tidak
bertanggung jawab dan meninggalkan keluarga secara sengaja. Lain halnya dengan responden kedua yang merasa sedih, kesepian, dan menarik diri
secara sosial dan emosional karena ayah meninggal. Dampak negatif lain yang terjadi pada responden pertama adalah dependensi dalam menyelesaikan
masalah sedangkan pada responden ketiga berupa kecemasan menjalin relasi dengan lawan jenis.
Dampak secara tidak langsung merupakan respon lingkungan atas ketidakhadiran ayah dalam keluarga yang memberikan pengaruh positif atau
konstruktif bagi perkembangan remaja laki-laki yang dibesarkan tanpa kehadiran ayah. Dampak secara tidak langsung dari ibu atas ketidakhadiran
ayah ditunjukkan responden ketiga dengan sikap melindungi dan bertanggung jawab atas kebutuhan keluarga. Dampak secara tidak langsung yang
diperantarai ibu juga terlihat pada sikap patuh dan disiplin yang ditunjukkan