Pelaksanaan Penelitian Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

54 Selain itu, ayah juga dipandang sebagai pemenuh kebutuhan finansial responden. Berikut pernyataan responden tersebut : Haa? Kalau mainan semuanya dipenuhin. Rd1: 909-912 Jika ayahnya masih hidup, responden berharap dapat memiliki relasi yang dekat dengan ayahnya. Hal ini sesuai dengan pernyataan responden seperti berikut : Humm? Ngarepin buat jalan-jalan? Iya kayaknya. Ya udah. Gitu- gitu doang. Rd1: 948-951 Setelah meninggalnya ayah, responden merasa kesepian. Selain itu, resonden juga merasa sedih. Namun perasaan tersebut cenderung ditekan dan disangkal responden sehingga responden merasa hampa. Berikut ini pernyataan responden yang mendukung : Yang dirasain setelah papamu nggak ada? Biasa aja. Merasa kesepian? Ya kadang-kadang. Humm.. misalnya gimana? Ya kesepian gitulah. Nggak ada orang. Rd1: 65-72 Humm.. Rd, apa sih yang kamu rasain ketika tumbuh besar tanpa Bapak kamu? Ya, nggak rasa apa-apa. Sama aja kayak orang lain. Kalau misalnya kamu liat anak-anak lain sama Bapaknya, apa yang kamu rasaian? Nggak pa-pa. Biasa aja? Apa yang membuatmu biasa aja? Udah biasa. Pernah jealous nggak? Enggak. Pernah sedih? Kadang-kadang. Kalau sedih, biasanya kamu ngapain? Tidur. Rd1: 916-934 Kalau aku mbahas kayak gini.. Hehe.. ini kan kayak membuka sesuatu di masa lalu yang mungkin menyakitkan, menyedihkan, buat kamu gitu kan. Menganggkat alis mata dan tersenyum. Ketika ini dibahas lagi, gimana sih perasaan kamu? Biasa aja. Beneran biasa aja? Mengangguk dan senyum. Rd2: 159-171 Nggak di kategori mana-mana gitu. Datar aja gitu. Rd2: 557- 558. Ya.. datar aja. Ya.. nggak rasa apa-apa. Rd2: 562-563. Ya kosong. Nggak ada apa-apa. Rd2: 597 55

c. Responden 3

Responden memandang ayahnya sebagai sosok yang tidak bertanggung jawab. Demikian pernyataan responden : Jadi sulit diceritakan. Jadi gimana ya? Ya sosok yang tidak bertanggung jawab.Rn3: 274-276 Di sisi lain, responden berharap agar ayahnya bertanggung jawab untuk melindungi, memelihara, dan mendidik dirinya. Responden juga berharap agar ayahnya mau datang meminta maaf serta mengakui kesalahannya. Inilah pernyataan responden : Bertanggung jawab yang pertama dari hal kecil aja. Kalau dia berani menikahi wanita untuk menjadikan seorang istri dan berani mempunyai anak, ya itu tanggung jawab pertama. Memelihara anak dan istrinya. Itu salah satu tanggung jawab terbesar. Yang kedua tanggung jawab dia adalah tanggung jawab di lingkungan. Jadi dia harus bisa mendidik, harus bisa.. istilahnya gimana ya? Harus bisa melindungi apa-apa yang di lingkungan itu terjadi gitu lho. Rn3: 434-438 Kalau yang paling penting ya dia berani minta maaf ke mama saya, lalu dia berani mengakui kesalahannya. Rn3: 663-666 Selanjutnya, ketidakhadiran ayah yang dialami responden membuat responden diejek oleh teman-teman sekolahnya sehingga responden merasa malu dan marah. Berikut pernyataan responden yang mendukung hal tersebut : Antara.. gimana ya? Antara malu dan marah sebenernya. Saya malunya tuh karena dia selalu mengejek dengan kata-kata kotor gitu. Rn: W: 1985-989