57
2. Sedih Fr1:
723-734 3.
Tertolak Fr1: 170-
177 2.
Kesepian Rd1: 65-72.
3. Hampa Rd2:
572-597 2.
Malu Rn3: 329-333
3. Kecewa Rn3:
1227-1234 Harapan
terhadap ayah 1.
Harapan agar ayah
mengasihi Fr1: 44-50,
71-77, 165- 177, 724-
727
2. Harapan agar
ayah menolong
Fr1 : 62
3. Harapan agar
ayah mendidik
Fr1 : 63-64 1.
Harapan untuk dekat dengan
ayah lagi Rd1: 944-951
1. Harapan agar
ayah bertanggung
jawab Rn3: 424-427
2. Harapan agar
ayah melindungi
Rn3: 424- 427, 445-448
3. Harapan agar
ayah memelihara
Rn3: 424- 427, 434-442
4. Harapan agar
ayah mendidik Rn3: 442-
445
5. Harapan
responden agar ayah
meminta maaf Rn3: 663-
666
6. Harapan
responden agar ayah
mengakui kesalahan
Rn3: 663- 666
Sikap terhadap ayah
1. Menghindari
pembicaraan tentang ayah
Fr1: 780- 782, 34-37.
2. Terdorong
untuk mengabaikan
1. Represi afeksi
akibat ketidakhadira
n ayah Rd1: 930-934; Rd2:
37-46, 51-54, 120-126, 243-
261, 404-405, 1.
Mengabaikan ayah Rn1:
1269- 1279,Rn3:
323-333
2. Penolakan
terhadap ayah Rn3: 675-
58
ayah Fr1: 746-748,
762-773
3. Terdorong
untuk membalas
ayah Fr1: 749-759,
772-773 549-563
2. Denial afeksi
akibat ketidakhadira
n ayah Rn2: 159-171
680, 681-705 3.
Dorongan untuk
membalas perbuatan
ayah Rn3: 1226-1234.
Keterangan cara membaca: inisial responden_wawancara ke- … : nomor
barisan verbatim. Misalnya Fr1: 44-50 = responden 1 wawancara pertama: baris verbatim 44-50.
2. Deskripsi Ibu bagi Responden
Tema deskripsi ibu bagi responden dimunculkan karena salah satu peran ayah dalam keluarga adalah memberikan dukungan emosional bagi
ibu. Dalam hal ini, ketidakhadiran ayah dalam keluarga membuat ibu kehilangan dukungan emosional dari suaminya. Pada tema ini akan
disajikan persepsi dan sikap responden terhadap ibu dalam konteks ketidakhadiran ayah.
a. Responden 1
Responden memandang ibu sebagai figur sering yang menolongnya dalam menyelesaikan masalah. Ketika memiliki
masalah, responden akan menceritakan kepada ibunya dan meminta bantuan. Seteah itu, ibu akan menolong dan memberikan apa yang
dibutuhkan responden. Hal ini menunjukkan bahwa responden bersikap dependen pada ibunya dalam menyelesaikan masalah.
Berikut merupakan kutipan yang mendukung hal tersebut :
59
Ya wujudnya ee.. Selalu perhatian. Terus kalau kena masalah juga dibantuin. Cepet gitu lho mbantuinnya. Anu.. Terus.. Terus
ya.. Misalnya aku butuh apa, bilang mama. Mama langsung jawab iya. Dibantuin atau dikasih. Gitu. Ini.. Itu wujud kasih
yang aku terima sih. Fr1: 184-191
Selain itu, ibu dipandang sebagai figur otorita yang memberikan didikan, nilai, dan norma. Dalam hal ini, didikan ibu dipandang
sebagai bentuk perhatian kepada responden. Demikian pernyataan responden mengenai hal tersebut :
Ya ya kayak tadi itu. Memberi nasihat kalau aku nggak belajar ya suruh belajar. Kamu belajar ya yang pinter biar apa.. Apa
namanya.. Biar bisa bantu mama dan bantu keluarga buat memenuhi kebutuhan. Kan mama cuma sendirian. Fr1: 591-597
Ya dampaknya.. Apa ya? Membuat aku lebih semangat lagi dalam belajar. Terus membuat aku merasa senang karena diberi
perhatian dari orang tua. Terus ya itu aja. Buat senang. Fr1: 652-656
Oleh karena hal tersebut, responden ingin menolong ibunya dan berusaha mematuhi didikan yang diberikan ibu. Inilah pernyataan
responden terkait hal tersebut : Ya pertama kasihan. Mamaku sendirian, terus aku sebagai
anaknya membantu dan belajar yang pinter. Gitu. Tapi itu pun aku belum bisa melakukannya dengan baik. Masih belum
bisa.Fr1: 603-608
b. Responden 2
Responden memandang ibu sebagai sosok yang mengasihi responden sehingga terkadang responden bermanja-manja pada
ibunya. Demikian pernyataan responden:
60
Sering manja-manja gitu ya? Kadang-kadang. Misalnya gimana? Yaa.. Emmm.. Minta apa.. Elus-elus kepala
.Rd3: 69-74 Ibu juga dipandang sebagai sosok yang memperhatikan akademik
responden. Berikut merupakan pernyatan responden :
Ibu sering perhatiin. Gimana contohnya? Ya nanya-nanyain. Nanya soal sekolah.Rd1: 861-864
Selain itu, ibu dipandang sebagai sosok yang memelihara keluarga. Berikut pernyataan responden :
Ya kayak biasa. Pagi-pagi, dibangunin. Terus sore-sorenya bawa makanan. Rd1: 513-515
Ibu juga memberikan didikan berupa disiplin serta mengajarkan nilai dan norma. Inilah pernyataan responden :
.. Kalau tentang sopan santun gitu? Iya diajarin. Kalau misal ketemu orang kan, misalnya salam kanan kiri gitu. Rd1: 708-
713
Pandangan responden lainnya terhadap ibu adalah ibu sebagai pemberi kebebasan dalam bereksplorasi, seperti pernyataan berikut :
Ee.. yang kasih kebebasan gitu. Ya bebas buat milih jurusannya ini. Boleh main ke mana aja. Rd1: 590, 594-595
Atas dasar pernyataan di atas, responden cenderung mematuhi keputusan ibunya meskipun terkadang responden tidak sependapat.
Berikut merupakan pernyataan responden :
Terus Rd, kamu kepikiran nggak sih untuk punya papa? Humm? Enggak. Kenapa? Ya nggak pa-pa. Udah biasa berdua
gitu. Kalau.. kalau nih, cuma kalau aja. Kalau nanti mama kamu menikah lagi, kamu gimana? Ya udah. Ya terima aja.
Kamu rela? Mengangguk. Apa yang membuatmu rela? Humm? Ya kan itu keputusan Ibu. Kamu ngikut aja? Kenapa, kok
ngikutin Ibu? Ya mau gimana?
Rd1: 813-833