51
c. Hubungan Kekuasaan Eksekutif dengan Cabang Kekuasaan Lain 1 Hubungan Presiden dan MPR
Hubungan antara kedua lembaga negara ini terkait dengan, pertama, kewenangan MPR melakukan pemakzulan terhadap presiden dalam masa
jabatannya dengan syarat-syarat tertentu. Kedua, pemilihan Presiden dan Wakil Presiden karena kekosongan Presiden dan Wakil Presiden
dalam masa jabatan; dan ketiga, pengucapan sumpah jabatan Presiden dan Wakil Presiden terpilih dalam Pemilu.
2 Hubungan Presiden dan DPR
Hubungan antara kedua lembaga negara ini terkait dengan, pertama, pembentukan UU dan PERPPU; kedua, pernyataan perang, membuat
perdamaian dan perjanjian dengan negara lain; ketiga, pengangkatan dan penerimaan duta besar; dan keempat, pemberian amnesty dan abolisi.
Sebagian hubungan tersebut terkait dengan pelaksanaan hak prerogatif Presiden. Dengan adanya keterlibatan DPR diharapkan menjadi fungsi
kontrol dan pengawasan.
3 Hubungan Presiden dan DPD
Hubungan langsung antara Presiden dan DPD secara teoritik tidak ada, kecuali hubungan administrasi yakni terhadap pengangkatan anggota DPD
dengan surat keputusan presiden. Semua hubungan Presiden dan DPD harus melalui pintu DPR. Dan pelaksanaan kewenangan DPD harus
melalui DPR, seperti; pertama, pengajuan RUU tertentu terkait daerah; kedua, melakukan pembahasan RUU tertentu terkait daerah; ketiga,
pemberian pertimbangan atas RUU tertentu; dan keempat, pengawasan atas pelaksanaan UU tertentu terkait daerah.
4 Hubungan Presiden dan MK
Hubungan Presiden dengan MK terkait dengan, pertama, pengujian UU terhadap UUD Negara RI Tahun 1945; kedua, sengketa kewenangan
antara Presiden dengan lembaga negara lain yang kewenangannya diberikan oleh UUD Negara RI Tahun 1945; ketiga, pembubaran partai
politik; dan keempat, proses pemakzulan Presiden.
5 Hubungan Presiden dan MA
Hubungan antara kedua lembaga negara ini terkait dengan, pertama, pengujian peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang;
52
kedua, pemberian grasi dan rehabilitasi; ketiga, penetapan hakim agung; dan keempat, pengucapan sumpah presiden di luar siding MPR atau DPR.
6 Hubungan Presiden dan BPK
Hubungan antara Presiden dengan BPK ada yang bersifat langsung dan tidak langsung. Hubungan tidak langsung terkait dengan pertama, posisi
BPK sebagai mitra DPR dalam melakukan fungsi pengawasan; kedua, penyampaian hasil kerja BPK kepada badan-badan penegak hukum yang
secara structural berada di bawah Presiden. Sementara hubungan langsung terkait dengan peresmian anggota BPK oleh Presiden.
7 Hubungan Presiden dan KY
Hubungan kedua lembaga negara ini bersifat administratif belaka, yakni terkait dengan pertama, pengangkatan anggota KY; dan kedua,
pemberhentian anggota KY. Kedudukan presiden dikaitkan dengan dengan dua macam hubungan tersebut adalah sebagai kepala
administrasi pemerintahan tertinggi.
d. Hubungan antarcabang dan dalam rumpun Kekuasaan Yudikatif 1 Hubungan MA dan MK
Hubungan antara kedua lembaga negara ini terkait dengan rekrutmen hakim konstitusi. UUD Negara RI Tahun 1945 telah mengatur bahwa
terdapat tiga sumber lembaga rekrutmen 9 hakim konstitusi, yaitu dari MA 3 orang, DPR 3 orang, dan Presiden 3 orang. Ketiga lembaga secara
independen dan sendiri-sendiri melakukan seleksi dan merekrut calon hakim konstitusi dan selanjutnya mengajukan ketiga calon hakim
konstitusi tersebut kepada Presiden, selanjutnya dilantik oleh Presiden selaku kepala administrasi pemerintahan tertinggi.
2 Hubungan MA dan KY
Hubungan antara MA dan KY terkait dengan pertama, pengangkatan hakim agung; dan kedua, pengawasan eksternal terhadap hakim.
Rekrutmen hakim agung MA dilakukan melalui KY, baik hakim agung karir maupun nonkarir. KY melakukan pendaftaran, seleksi, dan mengirimkan
mereka yang lulus seleksi ke DPR untuk dilakukan fit and proper test.