Saran Penggunaan Modul PPKn SMP Kelompok Kompetensi C

6 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 RUANG LINGKUP PPKn Oleh Drs. H. Haryono Adipurnomo

A. Tujuan Pembelajaran

1. Dengan membaca materi modul peserta diklat dapat menguraikanruang lingkup mata pelajaran PPKn secara benar 2. Dengan membaca materi modul peserta diklat dapat menjelaskan ruang lingkup materi PPKn secara benar

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menguraikan ruang lingkup mata pelajaran PPKn 2. Menguraikan ruang lingkup materi PPKn

C. Uraian Materi 1. Ruang Lingkup Mata Pelajaran PPKn

a. Pancasila sebagai dasar negara, ideologydan pandangan hidup bangsa

Dalam kehidupan bangsa dan negara, kiranya Pancasila bukanlah barang asing bagi bangsa Indonesia. Sejak awal Pancasila diposisikan menjadi milik bangsa Indonesia secara keseluruhan dan bukan sebuah golongan, kelompok, suku bangsa ataupun organisasi tertentu yang ada di Indonesia. Pancasila adalah ‘label nasional’ yang menggambarkan identitas bangsa Indonesia. Label nasional ini telah disepakati, sejak bangsa Indonesia memikirkan dasar-dasar yang digunakan, menjelang Indonesia merdeka pada saat itu. Lewat kesepakatan ‘pendiri negara’ the founding fathers dalam sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945, ditetapkan bahwa dasar negara Indonesia bernama Pancasila, yang di dalamnya mengandung lima nilai-nilai dasar yang digunakan sebagai gambaran kelakuan berpola bangsa Indonesia, yang erat dengan jiwa, moral dan kepribadian bangsa Al-Hakim, 2014. Pancasila menempati dua kedudukan utama, yakni sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa. Sebagai dasar negara, Pancasila dijadikan sebagai dasar ayau landasan dalam mendirikan bangunan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Perwujudan Pancasila sebagai dasar negara, 7 ditampakkan dalam hukum nasional, dimana Pancasila harus menjadi sumber dari segala sumber hukum yang ada di Indonesia. Sedangkan sebagai pandangan hidup bangsa way of life, Pancasila memberikan tuntunan pada seluruh bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Di samping dua kedudukan utama Pancasila di atas, kita mengenal juga fungsi-fungsi Pancasila, antara lain: 1 sebagai kepribadian bangsa Indonesia, Pancasila merupakan sikap mental, tingkah laku dan amal perbuatan bangsa Indonesia yang bersifat khas yang berbeda dengan kepribadian bangsa-bangsa lain; 2 Pancasila sebagai jiwa dan moral bangsa Indonesia, artinya Pancasila itu merupakan jiwanya bangsa Indonesia, 3 Pancasila sebagai perjanjian luhur, maksudnya Pancasila itu merupakan hasil perjanjian dari wakil-wakil rakyat yang mengesahkan perjanjian itu; 4 sebagai falsafah yang mempersatukan bangsa Indonesia, dalam arti bahwa Pancasila merupakan sarana yang ‘ampuh’ untuk mempersatukan bangsa Indonesia; dan 5 sebagai ideologi negara dan bangsa Indonesia, maksudnya Pancasila itu merupakan prinsip yang mengantarkan bangsa Indonesia dalam mengejar cita-cita nasionalnya. Sebagai kepribadian bangsa, Pancasila harus menggambarkan identitas bagi kepribadian bangsa Indonesia. Konsep kepribadian bangsa harus diberi makna sebagai sebuah ‘komitmen bersama’ anggota masyarakat dalam bentuk bangsa, yang diangkat dari realitas empirik pengalaman nyata dan akar kultural budaya masyarakat yang tergambarkan pada pola-pola hidup, nilai-nilai dan moral kehidupan yang dipandang baik dan dapat digunakan sebagai perwujudan ‘jati diri bangsa’. Dengan demikian, kepribadian bangsa adalah sebuah ‘label psikologis’ suatu bangsa yang tercermin dalam bentuk aktivitas dan pola tingkah lakunya yang dapat dikenali oleh seluruh bangsa sendiri dan bangsa-bangsa lain. Berdasarkan Naskah Akademik PPKn 2012, substansi utama Pancasila adalah Sejarah latar belakang, proses perumusan, proses pengesahan, dan perkembangannya, Substansi filosofi, konsep, prinsip, dan norma dan Penerapan; dan dijabarkan menjadi 1 Latar belakang lahirnya Pancasila sebagai dasar negara 2 Proses perumusan dan pengesyahan Pancasila sebagai dasar negara