Umpan Balik dan Tindak Lanjut.

12 KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 PERSAMAAN DAN PERBEDAAN USULAN DASAR NEGARA Oleh: Rahma Tri Wulandari, S.Pd.

A. Tujuan Pembelajaran

Melalui kegiatan membaca dan berdiskusi, peserta diklat dapat menguraikan persamaan dan perbedaan usulan dasar negara oleh para pendiri negara dengan benar

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menguraikanpersamaan usulan dasar negara oleh para pendiri negara 2. Menguraikan perbedaan usulan dasar negara oleh para pendiri negara 3. Menguraikanpara pendiri negara dalam Sidang PPKI 4. Menjelaskan nilai juang dalam Proses Perumusan Pancasila

C. Uraian Materi

1. Ragam Usulan Rumusan Dasar Negara

Dasar negara merupakan fondasi berdirinya sebuah negara. Jika diibaratkan sebuah bangunan, tanpa adanya pondasi yang kuat, bangunan tidak akan mampu berdiri dengan kokoh. Fondasi sebuah dasar negara harus disusun sebaik mungkin. Membuat rumusan dasar negara bukanlah suatu perkara yang mudah. Pada proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, mengalami berbagai perbedaan pendapat dan pandangan, dikarenakan bangsa Indonesia memiliki berbagai macam keragaman, baik itu keragaman suku, agama, budaya adat istiadat dan lain sebagainya. Berikut kita ikuti pemikiran usulan mengenai dasar negara Indonesia yang dalam sidang pertama BPUPKI secara berurutan dikemukakan oleh Mr. Mohammad Yamin, Mr. Soepomo, dan Ir. Soekarno.

1. Mr. Mohammad Yamin 29 Mei 1945

Mr. Mohammad Yamin menyatakan pemikirannya tentang dasar negara Indonesia merdeka di hadapan sidang BPUPKI pada tanggal 29 Mei 1945 yang diberi judul “Asas dan Dasar Negara Kebangsaan Republik Indonesia”. Secara 13 lisan, Mr. Mohammad Yamin mengusulkan dasar negara Indonesia merdeka yang intinya sebagai berikut : 1. Peri Kebangsaan 2. Peri Kemanusiaan 3. Peri Ketuhanan 4. Peri Kerakyatan 5. Kesejahteraan Rakyat. Setelah menyampaikan pidatonya, Mr. Mohammad Yamin menyampaikan usul tertulis naskah Rancangan Undang-Undang Dasar. Di dalam Pembukaan Rancangan UUD itu tercantum rumusan lima asas dasar negara yang berbunyi sebagai berikut: 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kebangsaan Persatuan Indonesia 3. Rasa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab 4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Perumusyawaratan Perwakilan 5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

2. Mr. Soepomo

Mr. Soepomo mengemukakan pemikirannya di sidang BPUPKI pada tanggal 31 Mei 1945. Dalam pidatonya, Mr. Soepomo menguraikan teori-teori negara atau juga dikenal dengan teori landasan yang digunakan untuk mendirikan negara, sebagai berikut: 1 Teori negara perseorangan individualistik sebagaimana yang diajarkan oleh Thomas Hobbes abad 17, Jean Jacques Rouesseau abad 18, Herbert Spencer abad 19, Hj. Laski abad 20, yang menegaskan bahwa negara adalah masyarakat hukum Legal Society yang disusun atas kontrak seluruh individu Contract Social 2 Paham negara kelas Class Theory atau Teori Kolektivisme, yang diajarkan oleh Karl Marx, F. Engels, Lenin. Negara tidak lebih hanyalah “instrument” atau alat. Alat kelas yang berkuasa borjuis – kapitalis untuk menindas kelas yang tidak berdaya buruh - proletar, karena itu kaum proletar harus bersatu mengalahkan kaum borjuis. Merebut kekuasaan, kemudian ganti menindas kaum penindas.