Bertutur kata Baik Menurut Nilai-Nilai Pancasila
22
Tutur kata adalah perkataan yang diucapkan atau berbincang-bincang. Ajaran moral menuntun manusia dalam bertutur kata untuk senantiasa menghiasi
lisan dengan tutur kata yang manis. Ucapan yang mengandung tutur kata yang manis pasti mengandung sesuatu yang bermanfaat. Tutur kata yang manis,
membuat sejuk, nyaman dan sopan, sehingga diucapkan dihadapan orang lain tidak akan marah, tersinggung, sakit hati ataupun kecewa. Sebaliknya tutur kata
yang tidak baik menurut nilai-nilai Pancasila adalah tutur kata yang berakibat seseorang yang kita ajak berbicara kecewa, marah, tersinggung dan sakit hati
Tutur kata baik yang dimaksudkan disini adalah tutur kata sesuai nilai-nilai Pancasila yang dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Tutur kata baik
adalah tutur kata yang secara umum diterima oleh masyarakat Indonesia, atau tutur kata yang mengandung nilai-nilai etika dan kesopanan yang jika diucapkan
dipandang sopan oleh siapa saja di seluruh Indonesia. Berikut daftar tutur kata yang dianggap sebagai tutur kata yang baik:
Tutur Kata Baik
Jujur tulus
mengalah rendah hati
berprasangka baik memuji
menghormati sesama melaksanakan tugas
menunjukkan empati menyenangkan,
menghargai patuh pada yang
punya otoritas kata-kata standar
berbicara sesuai konteks memuji dengan tulus ada penanda lingual maaf,
tolong, terima kasih Lembut
mendukung sederhana
hormat pada orang tua humor lucu
sesuai konvensi Sapaan
menentramkan, meredam
berbicara sesuatu yang nyata
Pantas Sabar
halus tidak kaku, toleran
mudah dipahami pujian tulus
Tabel 4 b. Bertutur kata Buruk Menurut Nilai Pancasila
Tutur kata buruk adalah tutur kata yang menyimpang dari nilai-nilai Pancasila, yakni yang bertentangan ajaran agama yang dianut oleh masyarakat
Indonesia nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, misalnya tutur kata menghujat, menghina, memfitnah. Tutur kata yang tidak menempatkan kedudukan manusia
pada harkat dan martabatnya nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan Makmur, misalnya menyebut manusia dengan sebutan hewan. Tutur kata buruk adalah
23
tutur kata yang dapat menimbulkan perpecahan, pertengkaran, konflik antar suku , agama, ras, antar golongan SARA , hal ini berarti tutur kata yang menciderai
sila Persatuan Indonesia, misalnya menghina suku, agama. Tutur kata buruk adalah yang mau menang sendiri, sehingga menutup jalan musyawarah, ini
bertentangan dengan sila Kerakyatan Yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan. Dan tutur kata buruk adalah yang
senantiasa memperlakukan secara semena-mena, sehingga menghinakan, merendahkan sehingga merasa tidak mendapat keadilan. Ini bertentangan
dengan Sila Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Adapun tutur kata yang buruk sebagai berikut:
Tidak Baikburuk
bohong, fitnah tidak menggunakan
sapaan njangkar menjatuhkan mental
sombong, diksi vulgar, kasar
humor olok-olok Melecehkan
kaku menyulut emosi, memanas-
memanasi Melukai
tidak tulus ada maksud, basa-basi
ngotot berbicara seenaknya
menuduh mempermalukan
Kasar mengabaikan tugas
tidak peduli kasar pada orang tua
kurang ajar kata-kata campuran
bahasa daerah merendahkan,
memuji tapi ironi tidak menggunakan
penanda kesopanan Menyakiti
melanggar aturan berbelit-belit tidak pernah
minta maaf, tidak mengenal kata terima kasih , dan tidak
pernah menggunakan kata tolong
Arogan berbicara hal yang
dibuat-dibuat memanas-memanasi
Superior status sosial lebih bawah provokatif
marah-marah pujian berlebihan
menyindir tidak peduli konteks
menyalahkan menyalahkan
nada tinggi berani pada otoritas
tidak toleran
Tabel 5 D.
Bersikap Baik dan Buruk Menurut Nilai-Nilai Pancasila
Sikap yang baik yakni yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila merupakan sesuatu yang harus terus dibiasakan , sedangkan sikap yang tidak
24
baik harus sedapat mungkin dikurang bahkan kalau bias dihilangkan. Bersikap yang baik dan buruk menurut nilai-nilai Pancasila dapat dijelaskan sebagai
berikut