2.3 KERANGKA BERFIKIR
Kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SDN Sekaran 02 masih belum optimal. Peneliti bersama kolaborator melakukan refleksi melalui data
observasi, wawancara, catatan lapangan, dan hasil belajar terhadap pembelajaran bahasa Indonesia pada aspek membaca, ditemukan bahwa siswa mengalami kesulitan
dalam mengerjakan tugas sekolah karena kemampuan membacanya masih lemah. Faktor lain ketika pembelajaran siswa hanya diberikan materi demonstrasi guru dan
keadaan kelas tidak kondusif yang mengakibatkan siswa tidak mampu menyimak dengan baik apa yang telah disampaikan guru. Pembelajaran yang kurang variatif
seperti penggunaan media yang kurang juga menyebabkan siswa kurang fokus dan kurang dapat melatih kreativitas, siswa kesulitan mengembangkan gagasan ketika
pembelajaran berlangsung. Tentunya hal tersebut membuat siswa kurang memahami materi atau informasi sehingga aktivitas serta hasil belajar siswa dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia sangat rendah. Terbukti bahwa yang mengalami ketuntasan belajar hanya 35,29 atau sebanyak 6 siswa dari 17 siswa. Adapun keadaan siswa di kelas
yang sulit untuk dikendalikan saat berkelompok, mereka lebih suka sendiri-sendiri maka akan kesulitan jika dijaikan dalam kelompok besar.
Penerapan model pembelajaran Think Pair and Share berbantuan media visual akan meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya keterampilan menulis
persuasi siswa karena akan menyeimbangkan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik soft skills dan manusia yang memiliki kecakapan dan
pengetahuan untuk hidup secara layak hard skills dari siswa. Sedangkan penerapan model pembelajaran Think Pair and Share akan membuat siswa lebih mudah
mengembangkan ide atau gagasan mereka dan jika dilengkapi dengan penggunaan media visual maka akan menambah kosakata bahasaserta keterampilan menulis
persuasi yang dimiliki siswa pada siswa kelas IV SDN Sekaran 02 Semarang dapat meningkat.
Berdasarkan kerangka teori yang telah ditetapkan maka kerangka berpikir dapat digambarkan pada diagram berikut:
KONDISI AWAL
TINDAKAN
1 Keterampilan guru dalam mengajar keterampilan menulis
persuasi melalui model Think Pair and Share bebantuan media visual dapat meningkat.
2 Aktivitas siswa dalam keterampilan menulis persuasi melalui
model Think Pair and Share bebantuan media visual dapat meningkat.
3 Keterampilan menulis persuasi melalui model Think Pair and
Share berbantuan media visual dapat meningkat.
KONDISI AKHIR
1 Keterampilan mengajar guru kurang variatif. Guru kurang optimal dalam menggunakan model pembelajaran.
2 Aktivitas siswa kurang, siswa kurang berpartisipasi dalam pembelajaran.
3 Hasil belajar siswa masih kurang. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa yang masih di bawah KKM.
Penerapan model Think Pair and Share berbantuan media visual pada siswa kelas IV SD.
2.4 HIPOTESIS TINDAKAN