menyimpang demi keseimbangan sosial. Tindakan preventif dan kuratif sebagaimana uraian di atas sangat berperan penting dalam mengatasi
penyalahgunaan narkoba sebagaimana yang akan diuraikan berikut ini.
D. Penyalahgunaan Narkoba sebagai Bentuk Perilaku Menyimpang
1. Pengertian Narkoba
Narkoba sebagaimana dijelaskan oleh Martono dan Joewana adalah, “Obat, bahan, atau zat dan bukan tergolong makanan jika
diminum, diisap,
dihirup, ditelan
atau disuntikkan,
berpengaruh terutama pada kerja otak susunan saraf pusat, dan sering menyebabkan ketergantungan. Akibatnya, kerja
otak berubah meningkat atau menurun, demikian pula fungsi vital organ tubuh lain jantung, peredaran darah, pernapasan,
dan lain-lain.”
58
Adapun menurut FA Purwoko, istilah narkoba adalah, “Singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif. ini
diperjelas dalam UU No. 22 Tahun 1997 tentang narkotika. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman
ataupun bukan tanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan dan perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi hingga menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang
dibedakan kedalam golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam undang-undang ini atau yang kemudian ditetapkan
dengan keputusan menteri kesehatan.”
59
Sedangkan penyalahgunaan narkoba sebagaimana yang dijelaskan oleh Martono dan Joewana adalah,
“penggunaan narkoba yang dilakukan tidak untuk maksud pengobatan, tetapi karena ingin menikmati pengaruhnya
dalam jumlah berlebih, secara lebih kurang teratur, dan berlangsung cukup lama, sehingga menyebabkan gangguan
kesehatan fisik, mental, dan kehidupan sosialnya.
60
58
Lydia Harlina Martono dan Satya Joewana, Peran Orang Tua dalam Mencegah dan Menanggulangi Penyalahgunaan Narkoba Jakarta: Balai Pustaka, 2008, h. 2.
59
Badan Narkoba Nasional, Efektifitas Penanggulangan Narkoba Melalui Sistem Plug In dalam Materi Pembelajaran pada Lembaga Pendidikan Formal Jakarta: BNN RI, 2005, h. 28.
60
Lydia Harlina Martono dan Satya Joewana, Peran Orang Tua dalam Mencegah dan Menanggulangi Penyalahgunaan Narkoba Jakarta: Balai Pustaka, 2008, h. 11.
Berdasarkan definisi di atas dapat diartikan bahwa narkoba adalah suatu zat yang dapat menurunkan kesadaran juga dapat menimbulkan gejala-
gejala fisik dan mental pada pemakainya, dan jika dikonsumsi secara terus- menerus akan dapat mengakibatkan terjadinya ketergantungan terhadap jenis
tersebut. Penyalahgunaan narkoba tersebut disebabkan oleh banyak faktor sebagaimana diuraikan berikut ini.
2. Faktor Penyebab Penyalahgunaan Narkoba
Beberapa faktor yang menjadi penyebab seseorang menyalahgunakan narkoba dikelompokkan menjadi faktor pribadi, keluarga dan sosial.
61
Untuk lebih jelasnya, faktor-faktor tersebut diuraikan sebagaimana berikut.
a. Faktor pribadi
Faktor ini dikarenakan adanya kecacatan atau kekurangan dalam diri seseorang sehingga merasa terasingkan, tidak diperhatikan dan
sebagainya. Maka keadaan seperti ini akan memicu kepada perbuatan menyimpang yaitu penyalahgunaan narkoba.
b. Faktor keluarga
Apabila seseorang mendapatkan perlakuan buruk dalam keluarga, maka akan buruk pula yang akan diperlihatkan pada lingkungannya.
c. Faktor sosial dan dinamika perubahannya
Lingkungan pergaulan menjadi faktor yang sangat besar bagi penyalahgunaan narkoba pada seseorang karena didalam lingkungan ini
seseorang terpengaruh ciri kepribadiannya. Adapun lingkungan sosial
61
Badan Narkotika Nasional Indonesia, Pedoman Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Bagi Pemuda Jakarta: BNN RI, 2004, h. 97
yang mendukung terjadinya penyalahgunaan narkoba yaitu, lingkungan sekolah, lingkungan teman sebaya, dan lingkungan masyarakat.
Selain membahas faktor-faktor penyalahgunaaan narkoba, penting pula untuk mengetahui akibat penyalahgunaan narkoba sebagaimana yang
diuraikan berikut ini.
3. Akibat Penyalahgunaan Narkoba
Ada beberapa akibat dari penyalahgunaan narkoba, diantaranya sebagai berikut :
a. Bagi Diri Sendiri
Terganggunya fungsi otak dan perkembangan normal remaja, Intoksikasi keracunan, Overdosis OD, Gejala putus zat, Berulang
kali kambuh, Gangguan perilakumental-sosial, Gangguan kesehatan, Kendornya nilai-nilai, Masalah keuangan dan hukum.
b. Bagi Keluarga
Dipandang dari berbagai aspek, aspek psikis sangat jelas dirasakan oleh keluarga. Keluarga akan sama menderitanya dengan korban
penyalahguna narkoba. Perasaan sedih, malu, kecewa dan perasaan lainnya, berkecamuk dan menimbulkan kekacauan dalam keluarga.
Anggota keluarga yang menjadi pecandu, pada satu titik akan menujukkan sikap sama dengan pecandu itu sendiri. Mereka
mengalami paranoid dan lain sebagainya.
c. Bagi Sekolah
Narkoba merusak disiplin dan motivasi yang sangat penting bagi proses belajar. Siswa penyalahguna mengganggu suasana belajar
mengajar. Penyalahgunaan narkoba juga berkaitan dengan kenakalan dan putus sekolah. Kemungkinan siswa penyalahguna membolos lebih
besar daripada siswa lain. d.
Bagi Masyarakat, Bangsa dan Negara Masyarakat yang rawan narkoba tidak memiliki daya tahan,
sehingga kesinambungan pembangunan terancam. Negara menderita kerugian, karena masyarakatnya tidak produktif dan tingkat kejahatan
meningkat.
62
62
Lydia Harlina Martono dan Satya Joewana, Peran Orang Tua dalam Mencegah dan Menanggulangi Penyalahgunaan Narkoba Jakarta: Balai Pustaka, 2008, h. 17-19.