Bimbingan Rohani Islam memfokuskan pembahasannya pada pengalaman hidup dalam hubungannya dengan Allah SWT atau dengan
kata lain kehidupan religius yang lebih diperhatikan. Selain itu, bimbingan rohani Islam juga membicarakan tentang kehidupan pribadi
pada masalah hidup dan bagaimana mengubah sikap untuk membuka diri kepada hubungan yang bersifat personal dengan Allah. Dengan cara
itulah dapat dicari penyembuhan, penjelasan dan arah hidup.
3. Fungsi dan Tujuan Bimbingan Rohani Islam
a.
Fungsi bimbingan rohani Islam
Bimbingan rohani Islam sifatnya hanyalah membantu individu dalam menemukan alternatif pemecahan masalah, yaitu menemukan jalan
pemecahan tertentu. Untuk dapat menemukan pemecahan tersebut pasti ada jalan keluarnya. Dengan demikian bimbingan Islam merupakan tujuan
umum dan tujuan khusus, sehingga dapat dirumuskan fungsi bimbingan Islam itu sebagai berikut:
1 Fungsi preventif yaitu membantu individu menjaga atau mencegah
timbulnya masalah bagi dirinya. 2
Fungsi kuratif atau korektif yaitu membantu individu memecahkan masalah yang sedang dihadapi atau dialaminya.
3 Fungsi presertatif yaitu membantu individu menjaga agar situasi
dan kondisi yang semula tidak baik mengandung masalah menjadi baik terpecahkan dan kebaikan itu bertahan lama.
4 Fungsi developmental atau pengembangan yaitu membantu
individu memelihara dan mengembangkan situasi dan kondisi yang
telah baik agar tetap baik atau menjadi lebih baik sehingga tidak memungkinkannya menjadi sebab munculnya masalah baginya.
10
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan rohani
Islam mempunyai
fungsi sebagai
pencegahan, membantu
dan memecahkan masalah, membantu dan mengembangkan situasi dan kondisi
yang sedang dihadapi oleh klien. Selain hal tersebut yang menjadi fungsi fundemental bimbingan rohani Islam adalah membantu individu dalam
memecahkan masalahnya sehingga tidak memungkinkan menjadi sebab munculnya masalah baru baginya.
b. Tujuan bimbingan rohani Islam
Adapun tujuan dari bimbingan rohani Islam menurut
M. Hamdani Bakran Adz-Dzaky adalah sebagai berikut :
1 Untuk menghasilkan suatu perubahan, perbaikan, kesehatan
kebersihan jiwa dan mental. Jiwa menjadi tenang dan damai mutmainah, bersikap lapang dada rodliyah dan mendapat taufik
dan hidayah tuhannya mardliyah. 2
Untuk menghasilkan suatu perubahan, perbaikan dan kesopanan tingkah laku yang dapat memberi manfaat pada diri sendiri,
lingkungan keluarga maupun lingkungan sosial dan alam sekitarnya.
10
Aunur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling dalam Islam Yogyakarta: VII Press, 2001, cet. Ke-2, h. 37.
3 Untuk menghasilkan kecerdasan emosi pada individu sehingga
muncul dan berkembang rasa toleransi, kesetiakawanan, tolong menolong dan rasa kasih sayang.
4 Untuk menghasilkan kecerdasan spiritual pada individu sehingga
muncul dan berkembang rasa keinginan untuk berbuat taat kepada Allah SWT, serta tabah dalam menerima ujiannya.
11
Tujuan yang diuraikan di atas menggambarkan kepada kita bahwa pada kenyataannya di dalam setiap diri manusia, disadari atau tidak pastilah
memiliki berbagai kekuatan postif di dalam dirinya. Dengan adanya bimbingan rohani Islam tersebut individu dibantu untuk menyadari segala
potensi yang ada di dalam dirinya.
4. Metode Bimbingan Rohani Islam
Dalam kegiatan
bimbingan seorang
pembimbing dapat
menggunakan metode-metode, diantaranya sebagai berikut :
a. Metode Wawancara Interview
Wawancara adalah “melakukan dialog dengan terbimbing untuk mendapatkan masalah-masalah yang dihadapi oleh terbimbing.
Dengan melakukan dialog, pembimbing akan masuk dalam kehidupan terbimbing dan akan mengetahui sebab-sebab terbimbing.”
12
Seperti yang dilakukan di Panti ini yaitu dengan tanya jawab antara pembimbing dan terbimbing mengenai masalah yang dihadapi
oleh terbimbing, baik masalah interpersonal maupun intrapersonal.
11
Hamdani Bakran Adz-Dzaky, Konseling Dan Psikoterapi Islam Yogyakarta: Fajar pustaka, 2004, h. 168.
12
H.M. Arifin, Pedoman dan Pelaksanaan Bimbingan dan Penyuluhan Agama Jakarta: PT. Golden Terayon Pers, h. 44.
b. Metode Kelompok
Yaitu bimbingan melalui metode kelompok ini merupakan komunikasi langsung antara pembimbing dan para remaja dalam
bentuk kelompok. Pendekatan kelompok ini dilakukan dengan beberapa teknik berikut, yaitu :
1 Metode Ceramah
Ceramah merupakan “teknik pembinaan dan bimbingan yang memberikan uraian atau penjelasan secara lisan yang banyak diwarnai
oleh karakteristik dan gaya bicara seorang da’i atau pembimbing.”
13
Pada metode ini mereka hanya mendengarkan penjelasan-penjelasan materi yang sedang dijelaskan pembimbing. Istilah ceramah di zaman
mutakhir ini sedang ramai-ramainya dipergunakan instansi pemerintah ataupun swasta, organisasi jam’iyah, baik melalui televisi, radio
maupun ceramah secara langsung.” Hal ini menunjukkan bahwa istilah ceramah sudah sangat luas penggunaannya.
2 Metode Tanya Jawab Dialog sebagaimana didefinisikan oleh
Asmuni Syukir sebagai berikut. “penyampaian dakwah dengan cara mendorong
audience peserta pengajian untuk menyatakan sesuatu masalah yang dirasa belum dimengerti agar lebih aktif
dan bersungguh-sungguh memperhatikan materi yang diberikan. Sehingga dengan metode ini pendengar akan
langsung
memahami persoalan-persoalan
yang dihadapinya.”
14
13
Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam Surabaya: Al-Ikhlas, 1983, cet. Ke-1, h. 104.
14
Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam Surabaya: Al-Ikhlas, 1983, cet. Ke-1, h. 124.