pengetahuan agama Pelaksanaan Nilai Religius Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler

81 dagangan tersebut dengan menukarkan kupon. Jadi sebelum dimulai, siswa membeli kupon terlebih dahulu pada guru kelas. Berdasarkan observasi tersebut, diketahui bahwa kegiatan Market Day melatih siswa untuk jual beli sesuai anjuran agama bahwa jual beli merupakan pintu rezeki terbaik. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat diketahui bahwa siswa telah melaksanakan nilai religius praktik agama dalam kegiatan belajar mengajar. Siswa telah melaksanakan praktik agama berupa menjawab salam dari guru, berdoa sebelum dan sesudah kegiatan ekstrakurikuler, membaca Al Quran, dan jual beli. Salam, berdoa dan membaca Al Quran tersebut merupakan bentuk penyembahan kepada Tuhan dalam agama Islam.

c. pengetahuan agama

Pengetahuan agama yang dimiliki siswa diketahui dari hasil wawancara dengan siswa. Berdasarkan wawancara dengan siswa A, Y, dan K siswa kelas III Zaid bin Tsabit dan siswa S, I, dan R siswa kelas V Thalhah diketahui bahwa siswa telah memiliki pengetahuan agama seperti ibadah, sejarah agama Islam, sikap-sikap terpuji. Hasil wawancara tersebut diperkuat dengan hasil observasi dalam kegiatan ekstrakurikuler. Berdasarkan observasi kegiatan mentoring pada 19 Februari 2016 diketahui bahwa dalam kegiatan ini, guru mengajarkan siswa tentang puasa. Siswa dan guru bertanya jawab tentang puasa. Guru meminta siswa untuk melakukan kegiatan terkait 82 kurikulum dalam mentoring seperti tilawah minimal tujuh lembar per pekan, sholat tahajud minimal satu kali per pekan, puasa dua kali per pekan, dan lain-lain. Berdasarkan observasi tersebut, diketahui bahwa kegiatan ekstrakurikuler mentoring menjadi wadah bagi siswa dalam mengembangkan nilai religiusnya yaitu dengan adanya target pelaksanaan ibadah seperti tilawah, sholat tahajjud, dan puasa tiap pekannya. Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat diketahui bahwa siswa telah memiliki pengetahuan agama dalam kegiatan ekstrakurikuler. Pengetahuan agama tersebut seperti ibadah, sejarah agama Islam, sikap-sikap terpuji. d. pengalaman agama Pengalaman agama siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler diketahui berdasarkan wawancara dengan siswa. Siswa A, Y, dan K siswa kelas III Zaid bin Tsabit pada tanggal 10 Februari 2016 menyatakan bahwa beribadah agar mendapat pahala. Hal yang sama juga disampaikan oleh siswa S, I, dan R siswa kelas V Thalhah pada tanggal 5 Februari 2016 yang menyatakan bahwa dengan beribadah merasa lebih dekat dengan Tuhan dan mendapat pahala. Hasil wawancara tersebut diperkuat dengan hasil observasi dalam kegiatan ekstrakurikuler. Berdasarkan observasi pelaksanaan nilai religius melalui kegiatan ekstrakurikuler Pramuka pada tanggal 5 Februari 2016 diketahui bahwa kegiatan pramuka dimulai dengan salam 83 oleh kakak Pembina. Kegiatan ini dilanjutkan dengan Pembina mengajarkan tentang cara berjalan ketika di jalan umum. Siswa diajak untuk berjalan keliling di daerah sekitar sekolah. Pembina bertanya “Apa saja yang kalian lihat di perjalanan ini?” Siswa menjawab “Ada sawah, sungai, pohon.” Pembina mengatakan “Iya betul sekali. Apakah indah yang kita lihat itu?” Siswa menjawab ”Iya indah sekali.” Pembina mengatakan “Iya semuanya sangat indah. Jadi jangan lupa bersyukur ya karena Allah telah menciptakan semua ini dengan sangat indah.” Siswa menjawab “Iya, Us.” Berdasarkan observasi tersebut diketahui bahwa siswa memiliki pengalaman agama dalam menikmati alam ciptaan Tuhan yang sangat indah sehingga siswa merasa perlu untuk bersyukur kepada Tuhan. Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat diketahui bahwa siswa telah memiliki pengalaman agama dalam kegiatan ekstrakurikuler. Siswa merasa dengan beribadah merasa lebih dekat dengan Tuhan dan mendapat pahala. Selain itu, siswa juga akan menjadi lebih dekat dengan Tuhan dengan bersyukur karena Tuhan telah menciptakan alam yang indah. e. pengamalan agama Pengamalan agama siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler diketahui berdasarkan wawancara dengan siswa. Berdasarkan wawancara dengan siswa A, Y, dan K siswa kelas III Zaid bin Tsabit dan siswa S, I, dan R siswa kelas V Thalhah diperoleh hasil bahwa 84 siswa melaksanakan pengamalan agama dalam kegiatan ekstrakurikuler dengan belajar sungguh-sungguh, mengerjakan PR, dan meminjami teman yang tidak membawa alat tulis saat kegiatan ekstrakurikuler. Hasil wawancara tersebut diperkuat dengan hasil observasi dalam kegiatan ekstrakurikuler Berdasarkan hasil observasi diketahui bahwa siswa telah mengamalkan perilaku kerja keras. Sikap kerja keras terlihat pada observasi kegiatan ekstrakurikuler yaitu perilaku siswa belajar dan berlatih dengan sungguh-sungguh dalam sesuai dengan jenis kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti. Pada kegiatan ekstrakurikuler juga selalu terlihat siswa mengerjakan tugas dengan baik ketika mendapat tugas dari guru. Siswa juga terlihat menjawab pertanyaan dari guru dan bertanya apabila tidak memahami materi yang diajarkan. Perilaku siswa tersebut telah menunjukkan pengamalan agama siswa yaitu sikap kerja keras. Pengamalan agama yang juga dilakukan siswa adalah sikap setia kawan. Sikap setia kawan terlihat pada pada observasi kegiatan ekstrakurikuler ketika mengerjakan tugas kelompok. Dalam berkelompok tersebut, siswa berdiskusi dengan temannya dan menerima semua masukan dari setiap siswa. Selain itu, siswa yang sudah memahami akan menjelaskan pada teman yang belum memahami materi pelajaran. Pengamalan agama yang juga dilakukan siswa adalah sikap saling menolong. Sikap saling menolong terlihat pada observasi 85 kegiatan ekstrakurikuler ketika ada siswa yang membutuhkan bantuan. Hal tersebut terlihat ketika siswa meminjamkan pensil pada teman yang tidak membawa pensil. Ketika ada siswa yang tidak membawa buku, siswa mengajak siswa tersebut untuk membaca buku dengannya. Selain itu, siswa yang sudah memahami materi pelajaran akan menjelaskan pada teman yang belum memahami materi pelajaran. Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat diketahui bahwa siswa telah melakukan pengamalan agama yang terlihat dalam kegiatan ekstrakurikuler. Pengamalan agama yang terlihat dalam kegiatan ekstrakurikuler antara lain sikap kerja keras, setia kawan, dan saling menolong.

C. Pembahasan

Pelaksanaan nilai religius di SDIT Anak Sholeh dilaksanakan melalui tiga hal yaitu melalui kegiatan belajar mengajar, budaya sekolah, dan kegiatan ekstrakurikuler. Berikut ini pembahasan mengenai pelaksanaan nilai religius tersebut.

1. Pelaksanaan Nilai Religius Melalui Kegiatan Belajar Mengajar

Pembahasan mengenai pelaksanaan nilai religius dalam kegiatan belajar mengajar dapat dilihat dari keyakinan agama, praktik agama, pengetahuan agama, pengalaman agama, dan pengamalan agama. Berikut ini hasil penelitian tentang pelaksanaan nilai religius melalui kegiatan belajar mengajar.

Dokumen yang terkait

MOTIVASI DAN PARTISIPASI ANGGOTA DALAM KEGIATAN KELOMPOK WANITA TANI (KWT) “SEDYO RAHAYU” DI DUSUN POLAMAN, DESA ARGOREJO, KECAMATAN SEDAYU KABUPATEN BANTUL

0 4 11

MOTIVASI DAN PARTISIPASI ANGGOTA DALAM KEGIATAN KELOMPOK WANITA TANI (KWT) “SEDYO RAHAYU” DI DUSUN POLAMAN, DESA ARGOREJO, KECAMATAN SEDAYU, KABUPATEN BANTUL

6 59 78

ANALISIS KINERJA LUMBUNG PANGAN DI DIUSUN BOTOKAN DESA ARGOSARI KECAMATAN SEDAYU KABUPATEN BANTUL

0 2 114

ASPEK PENDIDIKAN NILAI RELIGIUS DALAM PELAKSANAAN TRADISI MERON Aspek Pendidikan Nilai Religius Dalam Pelaksanaan Tradisi Meron (Studi Kasus Di Desa Sukolilo Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati).

0 0 14

ASPEK PENDIDIKAN NILAI RELIGIUS DALAM PELAKSANAAN TRADISI MERON Aspek Pendidikan Nilai Religius Dalam Pelaksanaan Tradisi Meron (Studi Kasus Di Desa Sukolilo Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati).

0 0 13

EFEKTIVITAS PROGRAM MAKAN SIANG SEKOLAH DALAM MENUMBUHKAN NILAI KARAKTER ANAK DI SDIT BINA ANAK SHOLEH (BIAS) GIWANGAN YOGYAKARTA.

0 1 186

PELAKSANAAN PROGAM 7K DI SD NEGERI KRAPYAK ARGOREJO KECAMATAN SEDAYU KABUPATEN BANTUL.

26 498 131

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SD 1 SEDAYU DESA ARGOREJO, KECAMATAN SEDAYU, KABUPATEN BANTUL.

0 0 83

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SD 1 SEDAYU ARGOREJO, SEDAYU, BANTUL.

0 0 91

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG LEPTOSPIROSIS DENGAN KEJADIAN LEPTOSPIROSIS PADA MASYARAKAT DI DESA ARGODADI DAN ARGOREJO SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA

0 0 10