11 Sedangkan pendidikan sebagai proses pembentukan pribadi
dimaksudkan bahwa pendidikan berusaha membentuk peserta didik menjadi pribadi yang baik sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Sementara pendidikan sebagai proses transformasi warisan budaya masyarakat dimaksudkan bahwa pendidikan merupakan upaya untuk
mewariskan budaya masyarakat yang dianggap perlu untuk dipertahankan sehingga tidak hilang pada masa selanjutnya.
Mengetahui pengertian pendidikan tersebut, tampak jelas bahwa pendidikan merupakan usaha yang sangat penting untuk menjaga
kelangsungan hidup bangsa.
b. Pengertian Karakter
Karakter dapat diartikan secara etimologis, menurut Ryan and Bohlin dalam Darmiati Zuchdi dkk 2012: 15 kata karakter berasal
dari bahasa Yunani yaitu charassein yang berarti to engrave. To engrave bisa diterjemahkan mengukir, melukis, memahatkan, atau
menggoreskan. Syamsul Kurniawan 2013: 29 menyatakan bahwa karakter
mengacu pada serangkaian sikap attitude, perilaku behaviors, motivasi motivations, dan keterampilan skills. Hal yang sama juga
diungkapkan oleh Simon Philiips dalam Masnur Muslich 2011: 70 yang menyatakan bahwa karakter adalah kumpulan tata nilai yang
menuju pada suatu system, yang melandasi pemikiran, sikap, dan perilaku yang ditampilkan.
12 Darmiati Zuchdi dkk 2012: 15 berpendapat bahwa karakter
identik dengan akhlak, sehingga karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia universal yang meliputi seluruh aktivitas manusia,
baik dalam rangka berhubungan dengan Tuhannya, dengan dirinya, dengan sesama manusia, maupun lingkungan yang terwujud dalam
perilaku sehari-hari. Tidak jauh dari pendapat di atas, Tobroni dalam Syamsul Kurniawan 2013: 29 menyatakan bahwa karakter
merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan YME, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan
kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma.
Imam Ghozali dalam Masnur Muslich 2011: 70 menyatakan bahwa karakter lebih dekat dengan akhlak, yaitu spontanitas manusia
dalam bersikap, atau perbuatan yang telah menyatu dalam diri manusia sehingga ketika muncul tidak perlu dipikirkan lagi. Syamsul
Kurniawan 2013: 29 menyatakan bahwa karakter berasal dari kebiasaan seseorang yang pada akhirnya akan menjadi sesuatu yang
menempel pada seseorang dan sering orang yang bersangkutan tidak menyadari karakternya justru orang lain yang lebih mudah untuk
menilai karakter seseorang. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat diuraikan
bahwa karakter merupakan sesuatu yang abstrak yang melandasi pemikiran, perasaan, sikap, dan perilaku seseorang dalam kehidupan
13 sehari-hari. Sehingga karakter merupakan ciri khas dari seseorang
yang dapat dilihat dari pemikiran, perasaan, sikap, dan perilakunya dalam kehidupan sehari-hari dalam rangka hubungan terhadap
Tuhannya, terhadap sesama manusia, maupun terhadap lingkungan. Karakter seseorang tidak selalu sejalan antara pemikiran,
perasaan, sikap, maupun perilakunya. Ada seseorang yang pemikirannya bagus tetapi perilakunya kurang bagus begitu pula
sebaliknya. Oleh karena itu, karakter seseorang perlu dibentuk sebaik mungkin agar seseorang memiliki karakter yang baik secara utuh baik
dalam pemikiran, perasaan, sikap, maupun perilakunya.
c. Pengertian Pendidikan Karakter