94 bahwa salah satu dimensi religius adalah konsekuensi atau
pengamalan religious effect. Temuan tersebut juga sesuai dengan pendapat Mohamad Mustari 2014: 3 bahwa konsekuensi adalah
aktualisasi dari doktrin agama yang dihayati oleh seseorang berupa sikap, ucapan, dan perilaku atau tindakan.
Berdasarkan teori di atas, maka manusia harus bisa mengaktualisasikan ajaran agamanya dalam sikap, ucapan, dan
perilaku atau tindakan. Siswa telah mengaktualisasikan ajaran agamanya yang terlihat dalam budaya sekolah dengan makan atau
minum menggunakan tangan kanan, makan atau minum sambil duduk, dan membuang sampah pada tempatnya.
3. Pelaksanaan Nilai Religius Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler
Pembahasan mengenai pelaksanaan nilai religius dalam kegiatan ekstrakurikuler dapat dilihat dari keyakinan agama, praktik agama,
pengetahuan agama, pengalaman agama, dan pengamalan agama. Berikut ini hasil penelitian tentang pelaksanaan nilai religius melalui kegiatan
ekstrakurikuler.
a. keyakinan agama
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa siswa memiliki keyakinan bahwa manusia harus beribadah karena beribadah adalah
perintah Tuhan. Sehingga siswa harus melaksanakannya agar mendapat pahala dan tidak berdosa. Hal tersebut sesuai dengan teori
Stark dan Glock dalam dalam Mukhsin Jamil 2007: 25 menyatakan
95 bahwa salah satu dimensi religius adalah keyakinan agama religious
believe. Temuan tersebut juga sesuai dengan pendapat Mohamad Mustari 2014: 3 bahwa keyakinan agama merupakan kepercayaan
atas doktrin Ketuhanan.
Berdasarkan teori di atas, maka siswa telah memiliki keyakinan agama bahwa Tuhan itu ada dan manusia harus beribadah
karena beribadah adalah perintah Tuhan. Sehingga siswa harus
melaksanakannya agar mendapat pahala dan tidak berdosa. b.
praktik agama
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat diketahui bahwa siswa telah melaksanakan nilai religius praktik agama dalam kegiatan
belajar mengajar. Siswa telah melaksanakan praktik agama berupa menjawab salam dari guru, berdoa sebelum dan sesudah kegiatan
ekstrakurikuler, membaca Al Quran, dan jual beli. Salam, berdoa dan membaca Al Quran tersebut merupakan bentuk penyembahan kepada
Tuhan dalam agama Islam. Hal tersebut sesuai dengan teori C. Y. Glock dan R. Stark dalam Mukhsin Jamil 2007: 25 menyatakan
bahwa praktik agama meliputi perilaku simbolik dari makna-makna keagamaan yang terkandung di dalamnya.
Berdasarkan teori di atas, maka siswa telah melaksanakan perilaku simbolik dalam agama Islam seperti salam, berdoa sebelum
dan sesudah kegiatan ekstrakurikuler membaca Al Quran, dan jual beli sesuai anjuran agama. Salam dan berdoa tersebut merupakan bentuk
96 penyembahan kepada Tuhan dalam agama Islam. Salam dan berdoa
memiliki makna keagamaan di dalamnya. Salam adalah wujud doa agar orang yang mengucapkan dan menjawab salam mendapat
keberkahan. Berdoa memiliki makna sebagai bentuk pengharapan kepada Tuhan.
c. pengetahuan agama