Tugas Mandiri Pemeriksaan Diri 1. Sebagai manusia, adakah aku berlaku tidak satya

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri Kelas VIII 199 Petunjuk Kegiatan Siswa diarahkan untuk menuliskan hal-hal yang mereka sukai dari perilaku dan prinsip seorang Junzi termasuk keburukan dari yang mereka sukai itu, dan menuliskan hal-hal yang mereka tidak sukai, berikut kebaikan dari yang mereka tidak sukai itu. Beri kesempatan siswa untuk merenungkannya 10 – 15 menit. Selanjutnya siswa dapat mengungkapkan apa yang sudah mereka tulis. Tujuan Kegiatan Adanya pemahaman tentang perilaku dan prinsip seorang Junzi dalam diri siswa yang harus dijalankan dalam kehidupannya. Dengan kata lain, siswa diharapkan mampu menjalankan prinsip-prinsip seorang Junzi dalam kehidupan. Begitupun sebaliknya, siswa juga mampu mengetahui mana hal dan perilaku yang bertentangan dengan prinsip seorang Junzi. Maka melalui kegiatan ini diharapkan siswa memiliki kecenderungan untuk selalu memeriksa segala sesuatu yang baik atau tidak baik.  Penilaian

1. Skala Sikap Tujuan Penilaian

Lembar penilaian diri dengan skala sikap ini bertujuan untuk: a. Mengetahui sikap siswa dalam menerima dan memahami tentang hakikat makna Junzi, prinsip-prinsip Junzi dan kepribadian seorang Junzi. b. Menumbuhkan semangat melakukan kebajikan karena memahami bahwa manusia sesungguh berpotensi untuk berbuat bajik dan menjadi manusia yang unggul dan luhur. Petunjuk Isilah lembar penilaian diri yang ditunjukkan dengan skala sikap berikut ini, dengan memberikan tanda x di antara 5 skala sebagai berikut: No Pilihan Keterangan 1 SS Sangat Setuju 2 ST Setuju 3 RR Ragu-Ragu 4 TS Tidak Setuju 5 STS Sangat Tidak Setuju 200 Buku Panduan Guru Mata Pelajaran Instrumen Penilaian 1. Dewasa ini sikap dalam kehidupan dan pergaulan telah banyak terjadi perubahan dan lebih kearah penyimpangan perilaku, banyak para remaja lebih mementingkan kepentingan pribadi yang bersifat individu dan kepentingan sendiri tanpa memperhatikan kepentingan orang lain atau lingkungannya, sikap mementingkan diri sendiri, ingin menang sendiri, sikap arogan dan tidak mengindahkan norma dan aturan kesusilaan yang ada sehingga terkesan bebas dan tak terkendali. 2. Sikap sebagai seorang remaja yang “susilawanJunzi sangat penting dalam pergaulan 3. Sungguh senang kalau orang tua kita dengan penuh bangga mengatakan, bahwa kita sudah mulai mengerti mana yang baik dan mana yang buruk, perilaku dan sopan santun semakin terjaga dalam bicara, dan mampu mengekspresikan perasaan jauh lebih matang dan dewasa. 4. Para remaja harus mulai menyadari dirinya memiliki akal-budi maupun hati-nurani. Peri kemanusiaan berakar di dalam hati-nurani. Memahami mana yang benar dan mana yang salah berakar pada akal-budi. Bersikap santun kepada yang lebih tua juga berakar dari benih kebajikan atau watak sejati, itulah yang bersemayam dalam nurani tiap remaja. 5. Junzi menurut Nabi Kongzi adalah tingkat moralitas seseorang, dan sama sekali bukan tingkat status sosial seseorang. 6. Sebagai insan yang memiliki agama, maka sudah menjadi kewajiban seseorang untuk senantiasa membina diri setiap hari. Membina diri meliputi: Pemeriksaan diri, Memperbaiki diri, dan akhirnya selalu Mawas diri. 7. Manusia sebagai makhluk sosial, tentunya tidak dapat hidup sendirian, mereka memerlukan orang lain dalam berinteraksi dalam hidup bermasyarakat. 8. Memegang rasa saling Dapat Dipercaya merupakan kunci penting di dalam kehidupan. Apabila sekali saja seseorang melanggar sifat Dapat Dipercaya, maka orang lain pun kawan dan sahabat, tidak akan mempercayai kita lagi. 9. Untuk mencapai seorang Bijaksana adalah tujuan tertinggi dalam pembinaan moral. Itulah sebabnya mengapa agama Khonghucu menekankan komitmen menyeluruh terhadap tujuan ini dan tidak pernah berhenti dalam proses belajar.