Tujuan Pendidikan Agama Khonghucu

10 Buku Panduan Guru Mata Pelajaran manusia sebagai makhluk jasmani dan rohani. Karakter lain yang harus dimiliki seorang Junzi antara lain: • maju atau bergeraknya selalu menuju ke atas meningkat; • mendahulukan pekerjaan kemudian kata-kata disesuaikan, sehingga apa yang diucapkan sesuai dengan apa yang dilakukan; • cekatan dalam bekerja, hati-hati dalam pembicaraan; • bergaul dengan siapa saja tetapi berhubungan erat dengan orang- orang yang bermoral tinggi; • senantiasa mendahulukan kebajikan bukan keuntungan; • selalu mengutamakan kepentingan umum, bukan kepentingan pribadi atau kelompok; • memegang kebenaran sebagai pokok pendiriannya, kesusilaan sebagai pedoman perbuatannya, mengalah dalam pergaulan dan menyempurnakan diri dengan laku dapat dipercaya.

C. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti

Kemerosotan moral seperti kasus penyalahgunaan obat-obatan terlarang narkoba, seks bebas, dan korupsi telah menjadi penyakit kronis dan mengancam masa depan bangsa kita. Oleh karena itu, Pendidikan Agama dan Budi Pekerti harus mampu memberikan pemahaman dan pencegahan terhadap fenomena tersebut. Perlu ditegaskan, penekanan pendidikan Budi Pekerti dalam Pendidikan Agama dan Budi Pekerti menunjukkan bahwa pendidikan Budi Pekerti bukan sesuatu yang terpisah dari nilai hakiki agama yang kita anut sehingga Pendidikan Budi Pekerti tidak menjadi sesuatu ‘aturan’ yang hambar dan tidak bermakna. Penekanan pada aspek perilaku Junzi bukan berarti keempat aspek lain, yaitu Keimanan, Tata Ibadah, Kitab Suci, dan Sejarah Suci menjadi tidak penting. Justru aspek keimanan yang pokok mewujudkan pola pikir seorang umat Khonghucu. Ruang lingkup Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti meliputi: 1. Prinsip Yin Yang Salah satu Hukum Tian dalam alam semesta adalah Yin Yang. Segala sesuatu di alam semesta diciptakan dengan prinsip saling melengkapi dalam kaidah Yin Yang. Yin Yang bukanlah sesuatu yang kontradiktif berlawanan melainkan saling melengkapi. Keberadaannya tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Simbol Yin Yang menggambarkan dalam Yang terdapat Yin dan dalam Yin terdapat Yang. Dalam kebaikan terdapat ketidakbaikan, dan dalam ketidakbaikan terdapat pula kebaikan. Sebagai contoh penderitaan yang dipandang negatif bisa juga bersifat positif karena membuat Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekeri Kelas VIII 11 seseorang menjadi tahan banting dan tidak mengeluh. Sebaliknya kehidupan yang berkelimpahan yang dipandang baik dapat negatif jika ternyata menjadikan orang menjadi tamak dan malas. Oleh karena pola pikir umat Khonghucu yang perlu diajarkan adalah berikir Yin Yang, tidak mengiyakan atau menolak mentah-mentah hanya kebenaran yang dijadikan ukuran. Pembelajaran pola pikir Yin Yang dilakukan secara sistematis dari yang sederhana ke yang kompleks; dari hal yang konkerit ke hal yang abstrak. Pola pikir Yin Yang menjadikan umat Khonghucu takut kepada Tian Wei Tian sekaligus bahagia di dalam Tian Le Tian. 2. Tiga Kenyataan Sancay Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari Sancay, yakni: a hubungan manusia dengan Tian b hubungan manusia dengan sesama, dan c hubungan manusia dengan lingkungan hidup. Ajaran Agama Khonghucu membahas bagaimana mengharmoniskan ketiga kenyataan yang ada tersebut Tian – Di – Ren.