Pokok Bahasan Uraian Materi

The Implementation of Positive Politeness in the Student- teacher Interaction dirujukkan kepada Sociopragmatics, sebab cabang linguistik ini membahas pelbagai aspek yang berkaitan dengan pemakaian bahasa di dalam konteks sosial antarpenyerta tutur termasuk aspek kesantunan. Topik dapat pula dirujukkan kepada kenyataan yang terdapat di dalam masyarakat dalam kurun waktu tertentu. Misalnya, topik mengenai pembaruan teknik pengajaran bahasa dapat ditujukkan kepada fakta-fakta di dalam masyarakat sekolah yang ditemukan pada masa tertentu. Sebagai contoh, ‘Kegagalan Siswa dalam Menguasai Ungkapan Idiomatis untuk Berkomunikasi’ The Students Failure in Mastering Idiomatic Utterances for Communication dirujukkan kepada asumsi umum bahwa sebagian besar siswa belum mampu menggunakan ungkapan-ungkapan idiomatis yang lazim digunakan oleh penutur jati untuk bertutur. Latar belakang hendaknya dilengkapi juga dengan tinjauan sekilas tentang hasil-hasil penelitian dengan topik yang sejenis dengan topik yang akan dikerjakan. Bahannya dapat diperoleh dari jurnal penelitian, laporan penelitian, danatau wawancara langsung ataupun tak langsung dengan pakar yang melakukan penelitian terkait. Tinjauan ini kelak akan diperdalam di dalam bab yang khusus membahas tinjauan pustaka.

3. Alasan Pemilihan Topik

Alasan Pemilihan Topik diisi dengan alasan-alasan akademis mengapa suatu topik dipilih dalam rancangan penelitian. Misalnya, topik akan mengunkapkan fenomena yang unik dalam suatu masa; topik menjanjikan sumbangan yang berarti dalam pengembangan ilmu; topik menjanjikan pemecahan masalah pelik yang dihadapi suatu masyarakat; topik belum banyak dikaji orang. Bagian ini dapat pula diisi dengan alasan-alasan praktis seperti pentingnya masyarakat tertentu mengetahui fenomena baru yang muncul di lingkungannya.

4. Masalah yang Diteliti

Pada dasarnya, suatu penelitian dilakukan dalam rangka menutup kesenjangan yang terdapat di dalam suatu kawasan ilmu dan penerapannya dalam masyarakat. Sebab itu, penelitian selalu diawali dengan mempertanyakan masalah. Perlu diketahui bahwa ada dua macam masalah yang muncul, yaitu 1 masalah praktis dan 2 masalah ilmiah. Masalah praktis dipecahkan secara praktis, sedangkan masalah keilmuan dipecahkan menggunakan metode ilmiah. Sebagai contoh, seorang mahasiswa sedang di perjalanan menuju kampus dengan bersepeda motor. Di tengah perjalanan sepeda motor itu mogok dan tidak dapat diasut lagi. Masalah praktis yang muncul: bagaimana agar mahasiswa tersebut tidak terlambat kuliah. Masalah ini dapat diatasi secara praktis. Misalnya dengan menitipkan sepeda motor dan melanjutkan perjalanan ke kampus dengan angkutan umum, membonceng teman, atau berjalan kaki. Masalah ilmiah yang muncul: Bagaimana agar mesin kendaraan tersebut mau menyala ketika diasut. Masalah ini dipecahkan dengan memeriksa bahan bakar, bagian-bagian mesin, pengapian, kabel, dan seterusnya. Pemecahan masalah ini hanya