•
Presentasi dan diskusi pleno: masing-masing kelompok menyajikan hasil kerjanya dalam pleno kelas, guru sebagai moderator, lakukan
diskusi, ambil kesimpulan sebagai hasil pembelajaran.
•
Jenis data yang dikumpulkan: makalah kelompok, lembar hasil kerja kelompok, keaktifan siswa dalam diskusi, dll.
3 Observasi
Tahapan ini berjalan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pada tahapan ini peneliti atau guru apabila bertindak
sebagai peneliti mengamati dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama tindakan berlangsung, dengan menggunakan
format observasi yang telah disusun, atau menggunakan catatan lapangan yang formatnya bebas.
Data yang dikumpulkan dapat berupa data kuantitatif, misalnya hasil tes, hasil kuis, nilai tugas, dll; atau data kualitatif yang
menggambarkan keaktifan diskusi, antusiasme siswa, mutu diskusi yang dilakukan, dsb. Penggunaan angka dan ‘statistik sederhana’ tidak
dilarang Data yang terkumpul dicek, misalnya dengan teknik
triangulasi, membandingkan data yang diperoleh dengan data lain, dan sebagainya.
Data kemudian dianalisis untuk mempermudah penarikan simpulan sementara dan refleksi terhadap tindakan yang dilakukan.
4 Refleksi
•
Tahapan ini mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasar data yang telah terkumpul, kemudian
dievaluasi untuk memperbaiki tindakan berikutnya.
•
Refleksi mencakupi analisis, sintesis, dan penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan.
•
Analisis data meliputi reduksi data, paparan data, dan penyimpulan.
•
Jika terjadi masalah dari proses refleksi, maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi empat
kegiatan yang sama dengan kegiatan siklus 1 ke siklus II.
SIKLUS II
Perencanaan Tindakan Lanjutan Jika siklus pertama telah selesai PTK biasanya diteruskan
dengan siklus kedua. Siklus ini dilaksanakan dengan langkah-langkah seperti pada siklus sebelumnya. Siklus II dapat berupa kegiatan yang
sama dengan kegiatan sebelumnya bila ditujukan untuk mengulangi kesuksesan atau untuk meyakinkanmenguatkan hasil, namun
umumnya TINDAKAN yang dilakukan merupakan PERBAIKAN dari tindakan yang dilakukan pada siklus sebelumnya.
Jika masih diperlukan siklus ke tiga maka tindakan yang dilakukan adalah juga perbaikan tindakan dari siklus dua.
Tidak ada ketentuan tentang berapa siklus harus dilakukan dalam PTK, tergantung dari kepuasan peneliti, namun sebaiknya tidak
kurang dari dua siklus.
6. Implementasi PTK dalam Pembelajaran di KelasSekolah
Penelitian Tindakan Kelas PTK memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan
dengan baik dan benar. Diimplementasikan dengan baik di sini berarti pihak yang terlibat guru mencoba dengan sadar mengembangkan
kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pendidikan dan pembelajaran melalui tindakan bermakna yang
diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksanaannya untuk
mengukur tingkat keberhasilannya. Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan.
Tulisan ini membahas bagaimana implementasi penelitian tindakan kelas untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang
mencakup diagnosis dan penetapan masalah yang ingin diselesaikan, bentuk dan skenario tindakan, pengembangan instrumen untuk
mengukur keberhasilan tindakan, serta prosedur analisis dan interpretasi data penelitian.
Diagnosis dan Penetapan Masalah Masalah PTK yang ada di sekolah hendaknya berasal dari persoalan-persoalan praktis yang
dihadapi guru di kelas. Oleh karena itu, diagnosis masalah hendaknya tidak dilakukan oleh orang lain yang bukan guru, lalu ”ditawarkan”
kepada orang lain yang bukan guru untuk dipecahkan tetapi sebaiknya justru dilakukan bersama-sama oleh sesama guru. Pada kenyataannya
seorang guru dapat mengajak guru lainnya, di luar bidang studinya untuk berkolaborasi melakukan PTK dan menanyakan masalah-
masalah apa yang dihadapi guru yang mungkin dapat diteliti melalui PTK. Guru yang telah berpengalaman melakukan penelitian tindakan
kelas mungkin dapat langsung mengatakan permasalahan yang dihadapinya yang mungkin dapat diteliti bersama dan kemudian
membahas masalah tersebut dengan guru lainnya yang lebih senior. Lain halnya dengan guru yang belum berpengalaman dalam
PTK. Guru tersebut mungkin belum dapat secara langsung mengemukakan permasalahan yang mungkin dapat diteliti bersama
guru lainnya. Dalam hal ini guru perlu meminta izin kepada guru yang bersangkutan untuk hadir di kelas dan mengamati guru mengajar.
Setelah pembelajaran berakhir guru senior atau teman sejawat dapat terlebih dahulu menanyakan kepada guru masalah apa yang dirasakan
guru pada saat pembelajaran sebelum mengusulkan salah satu permasalahan yang dipikirkan guru. Guru boleh mengajukan
permasalahan kepada guru lainnya, bila guru tidak dapat mendeteksi adanya masalah di kelasnya.
Di dalam mendiagnosis masalah untuk PTK ini guru harus ingat bahwa tidak semua topik penelitian dapat diangkat sebagai topik
PTK. Hanya masalah yang dapat “dikembangkan berkelanjutan” dalam kegiatan harian selama satu semester atau satu tahun yang dapat
dipilih menjadi topik. “Dikembangkan berkelanjutan” berarti bahwa setiap waktu tertentu, misalnya 2 minggu atau satu bulan, rumusan
masalahnya, atau hipotesis tindakannya, atau pelaksanaannya sudah perlu diganti atau dimodifikasi.
Dalam kegiatan di kelas, guru dapat mencermati masalah- masalah apa yang dapat dikembangkan berkelanjutan ini dalam empat
bidang yaitu yang berkaitan dengan bidang pengelolaan kelas, proses kegiatan belajar-mengajar, pengembanganpenggunaan sumber-
sumber belajar, maupun sebagai wahana peningkatan personal dan profesional.
PTK yang dikaitkan dengan pengelolaan kelas dapat dilakukan dalam rangka: 1 meningkatkan kegiatan belajar-mengajar,
2 meningkatkan partisipasi siswa dalam belajar, 3 menerapkan pendekatan belajar-mengajar inovatif, dan 4 mengikutsertakan pihak
ketiga dalam proses belajar-mengajar. PTK yang dikaitkan dengan proses belajar mengajar dapat
dilakukan dalam rangka: 1 menerapkan berbagai metode mengajar, 2 mengembangkan kurikulum, 3 meningkatkan peranan siswa
dalam belajar, dan 4 memperbaiki metode evaluasi. PTK yang dikaitkan dengan pengembanganpenggunaan
sumber-sumber belajar dapat dilakukan dalam rangka pengembangan pemanfaatan 1 model atau peraga, 2 sumber-sumber lingkungan,
dan 3 peralatan tertentu. PTK sebagai wahana peningkatan personal dan profesional
dapat dilakukan dalam rangka 1 meningkatkan hubungan antara