Teori Resource Endowment TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Deskripsi

suatu wilayah merupakan suatu aset untuk memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan. Nilai dari suatu sumberdaya merupakan nilai turunan dan permintaan terhadapnya merupakan permintaan turunan. Suatu sumberdaya menjadi berharga jika dapat dimanfaatkan dalam bentuk-bentuk produksi. Tingkat dan distribusi pendapatan, pola perdagangan, dan struktur produksi merupakan variabel-variabel yang mempengaruhi tingkat permintaan permintaan menengah dan permintaan akhir terhadap sumberdaya wilayah. Variabel- variabel itu dapat mengubah keuntungan relatif wilayah dalam memberikan masukan yang dibutuhkan perekonomian regional dan nasional. Teori resource endowment secara implisit mengasumsikan bahwa dalam perkembangannya, sumberdaya yang dimiliki suatu wilayah akan digunakan untuk memproduksi barang dan jasa yang berbeda bila terjadi perubahan permintaan Tamenggung 1997. Selain itu Ghalib 2005 juga menyatakan bahwa Perubahan wilayah kepada kondisi yang lebih makmur tergantung kepada usaha-usaha di wilayah tersebut, dalam menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa, serta usaha-usaha pembangunan yang diperlukan.

h.Teori Export Base

Teori export base atau teori economic base, pertama k a l i dikembangkan oleh North 1955. Menurut North, pertumbuhan wilayah jangka panjang bergantung pada kegiatan industri ekspornya. Kekuatan utama dalam pertumbuhan wilayah adalah permintaan eksternal akan barang dan jasa, yang dihasilkan dan diekspor oleh wilayah itu. Permintaan eksternal ini mempengaruhi penggunaan modal, tenaga kerja, dan teknologi untuk menghasilkan komoditas ekspor. Dengan kata lai n, permintaan komoditas ekspor akan membentuk keterkaitan ekonomi, baik ke belakang kegiatan produksi maupun ke depan sektor pelayanan. Suatu wilayah memiliki sektor ekspor karena sektor itu menghasilkan keuntungan dalam memproduksi barang dan jasa, mempunyai sumberdaya yang unik untuk memproduksi barang dan jasa, mempunyai lokasi pemasaran yang unik, dan mempunyai beberapa tipe keuntungan transportasi. Dalam perkembangannya, perekonomian wilayah cenderung membentuk kegiatan pendukung yang dapat menguatkan posisi yang menguntungkan dalam sektor ekspor di wilayah itu. Penekanan teori ini ialah pentingnya keterbukaan wilayah yang dapat meningkatkan aliran modal dan teknologi yang dibutuhkan untuk kelanjutan pembangunan wilayah. Teori export base mengandung daya tarik i n t u i t i f dan kesederhanaan, seperti halnya dianggap sebagai dasar teori, berdasarkan konsep beberapa sektor ekonomi lokal mengantarkan kekuatan ekonomi eksternal ke dalam wilayah untuk menstimulasikan perubahan secara cepat. Perubahan pendapatan wilayah bergantung pada perubahan permintaan ekspor. Ekspor meningkat jika permintaan bergeser ke kanan atau terjadi peningkatan posisi menguntungkan dalam wilayah, sedangkan ekspor menurun pada saat permintaan bergeser ke kiri atau kehilangan posisi menguntungkan. Sasaran pertama teori export base sebagai teori umum pembangunan ekonomi wilayah adalah sebagai teori economic base yang lebih tepat diperuntukkan bagi wilayah-wilayah yang kecil dengan ekonomi sederhana dan untuk penelitian jangka pendek tentang pengembangan ekonomi wilayah. Dalam kasus yang lebih besar, semakin kompleks perekonomian dan semakin panjang analisis pertumbuhan wilayahnya, variabel-variabel lain dapat berperan penting seperti ekspor. Sasaran kedua, teori economic base gagal menjelaskan bagaimana pengembangan wilayah dapat terjadi walaupun terjadi penurunan ekspor, sedangkan di lain pihak sektor nonekspor lainnya dapat tumbuh untuk mengimbangi penurunan itu Tibout, 1956; Richardson, 1973 yang diacu Tamenggung 1997. Menurut Bendavid 1991, bahwa fondasi analisis ekonomi dasar adalah teori ekonomi dasar. Jantung atau Inti dari teori ekonomi dasar merupakan masalah pertumbuhan ekonomi wilayah yang pada akhirnya tergantung pada permintaan keluar tehadap produknya, Dan berbicara tentang economi dasar berarti berbicara tentang ”industri export yang menjadi ekonomi dasar atau sektor basis wilayah”. Apakah suatu daerah tumbuh atau merosot dan apa nilainya ditentukan oleh bagaimana memainkan wilayahnya sebagai suatu eksportir kepada dunia lainnya, dalam wujud barang-barang dan jasa-jasa, termasuk tenaga kerja, yang mengalir keluar daerah ke para pembeli, atau dalam wujud pembelian di dalam daerah oleh para pembeli yang biasanya berada atau bertempat tinggal di tempat lain. Jika permintaan terhadap ekspor wilayah meningkat, maka ada ekspansi sektor basis, yang pada gilirannya, menghasilkan suatu aktivitas pendukung bagi ekspansi sektor non basis. Merujuk pada pendapat Bendavid diatas, Ghalib 2005 menyatakan bahwa ditinjau dari segi akademis aktivitas ekonomi wilayah dapat dibedakan atas dua jenis sektor aktivitas, yakni sektor aktivitas basis basic sector dan sektor