PAM, air pompa atau air sumur yang letaknya lebih dari 10 meter dari septik –tank
P
32
= Persentase penduduk yang tidak memiliki akses sarana kesehatan prosentase penduduk yang tinggal di tempat
yang jaraknya 5 km atau lebih dari sarana kesehatan P
33
= Persentase anak berumur kurang dari lima tahun Balita dengan status gizi kurang prosentase balita yang
tergolong dalam golongan status gizi rendah dan menengah.
Untuk mengatasi kesenjangan kemiskinan, Kuncoro 2003 menyimpulkan beberapa alternatif solusi dari beberapa pakar ekonomi berdasarkan
pengalaman di negara-negara Asia yang menunjukkan adanya berbagai model mobilasai perekonomian perdesaan untuk memerangi kemiskinan, yaitu
Pertama mendasarkan pada mobilisasi tenaga kerja yang masih belum didayagunakan dalam rumah tangga petani gurem agar terjadi pembentukan
modal di perdesaan Nurkse, 1951; Kedua menitik beratkan pada transfer
sumber daya dari pertanian ke industri melalui mekanisme pasar Lewis, 1954, Fei dan Ranis, 1964;
Ketiga menyoroti potensi pesatnya pertumbuhan dalam sektor pertanian yang dibuka dengan kemajuan teknologi dan kemungkinan
sektor pertanian menjadi sektor yang memimpin Schultz,1963; Mellor, 1976.
l. Teori Indeks Pembangunan Manusia IPM Indeks Pembangunan Manusia IPM menurut PBB adalah nilai yang
menunjukkan tingkat kemiskinan, kemampuan baca tulis, pendidikan, harapan
hidup, dan faktor-faktor lainnya pada negara-negara di seluruh dunia. Indeks ini dikembangkan pada tahun 1990 oleh ekonom Pakistan
Mahbub ul Haq, dan telah digunakan sejak tahun 1993 oleh UNDP pada laporan tahunannya
http:id.wikipedia.orgwikiPBB. Nilai IPM menunjukkan pencapaian rata-rata pada sebuah negara dalam tiga
dimensi dasar pembangunan manusia, yakni:
Usia yang panjang dan sehat, yang diukur dengan angka harapan hidup
Pendidikan, yang diukur dengan dengan tingkat baca tulis dengan pembobotan dua per tiga; serta angka partisipasi kasar dengan pembobotan
satu per tiga
Standar hidup yang layak, yang diukur dengan produk domestik bruto PDB per kapita pada paritas daya beli dalam mata uang Dollar AS.
Dalam laporan pembangunan manusia yang di publikasi United Nations
Development Programme UNDP Tahun 1990, menyatakan bahwa
pembangunan manusia adalah suatu proses untuk memperbanyak pilihan-pilihan yang dimiliki manusia. Diantara berbagai pilihan tersebut, pilihan yang terpenting
adalah untuk berumur panjang dan sehat, untuk berilmu pengetahuan dan untuk mempunyai akses terhadap sumber daya yang dibutuhkan agar dapat hidup
secara layak. Diantara pilihan lain yang tak kalah pentingnya adalah kebebasan politik, jaminan atas hak asasi dan harga diri. Hal ini berarti konsep
pembangunan manusia mempunyai cakupan yang lebih luas dari teori konvensional pembangunan ekonomi.
Model pembangunan ekonomi konvensional lebih menekankan pada peningkatan Produk Nasional Bruto PNB dari pada memperbaiki kualitas hidup
manusia. Pembangunan sumber daya manusia cenderung untuk memperlakukan manusia sebagai input proses produksi, yakni sebagai alat, bukannya sebagai
tujuan akhir. Pendekatan kesejahteraan melihat manusia sebagai penerima dan bukan sebagai agen dari perubahan dalam proses pembangunan. Adapun
pendekatan ”kebutuhan dasar” terfokus pada penyediaan barang-barang dan jasa-jasa untuk kelompok masyarakat tertinggal, bukannya memperluas pilihan
yang dimiliki manusia di segala bidang. Sedangkan pendekatan pembangunan manusia menggabungkan aspek produksi dan distribusi komoditas, serta
peningkatan pemanfaatan kemampuan manusia. Pembangunan manusia melihat secara bersamaan semua isu dalam masyarakat, yakni pertumbuhan ekonomi,
perdagangan, ketenagakerjaan, kebebasan politik ataupun nilai-nilai kultural dari sudut pandang manusia. Dengan demikian pembangunan manusia tidak hanya
memperhatikan sektor sosial, tetapi merupakan pendekatan yang komprehensif dari semua sektor.
Pembangunan manusia mempunyai empat elemen utama HDR, 1995 yang
diacu HDR 2004, yakni : Produktivitas. Masyarakat harus dapat meningkatkan produktivitas mereka
dan berpartisipasi secara penuh dalam proses memperoleh penghasilan dan pekerjaan berupah. Oleh karena itu, pertumbuhan ekonomi adalah salah satu
jenis pembangunan manusia. Ekuitas. Masyarakat harus punya akses untuk memperoleh kesempatan yang
adil. Semua hambatan terhadap peluang ekonomi dan politik harus dihapus agar masyarakat dapat berpartisipasi didalam dan memperoleh manfaat dari
kesempatan-kesempatan ini.
Kesinambungan. Akses untuk memperoleh kesempatan harus dipastikan tidak hanya untuk generasi sekarang tapi juga generasi yang akan datang.
Segala bentuk permodalan fisik, manusia, lingkungan hidup harus dilengkapi. Pemberdayaan. Pembangunan harus dilakukan oleh masyarakat, dan bukan
hanya untuk mereka. Masyarakat harus berpartisipasi penuh dalam mengambil keputusan dan proses-proses yang mempengaruhi kehidupan
mereka. Indeks pembangunan manusia merupakan angka agregat yang dapat
diartikan sebagai jarak yang harus ditempu ” shortfall ” suatu wilayah untuk
mencapai nilai maksimum 100. Bagi suatu wilayah angka IPM yang diperoleh menggambarkan kemajuan pembangunan manusia di daerah tersebut dan
merupakan tantangan yang harus dihadapi, dan upaya apa yang harus dilakukan untuk mengurangi jarak yang harus ditempu. Dengan demikian IPM mengukur
pencapaian keseluruhan dari suatu negara atau wilayah dalam tiga dimensi dasar pembangunan manusia, yaitu lamanya hidup, yang diukur dari harapan
hidup sejak lahir, pengetahuan tingkat pendidikan, diukur dengan kombinasi antara angka melek huruf pada penduduk dewasa dengan bobot dua per tiga
dan rata-rata lama sekolah dengan bobot satu per tiga dan suatu standar hidup yang layak, diukur dengan pengeluaran perkapita dalam Dollar atau Rupiah.
Ukuran IPM tersebut dapat diformulasikan dalam Rumus sebagai berikut : IPM = 13 indeks X
1
+ Indeks X
2
+ Indeks X
3
Dimana : X
1
= lama hidup angka harapan hidup, X
2
= Tingkat pendidikan angka melek hurufrerata lama sekolah X
3
= Tingkat kehidupan Pengeluaran per kapita Kemudian Indeks X
1
, Indeks X
2
dan Indeks X
3
dihitung dengan formula : Indeks X
i,j
= X
i,j
– X
i-min
X
i-max
– X
i-min
Dimana : X
i,j
= Indikator ke-i dari daerah j i=1,2,3 j=1,2...n X
i-min
= Nilai minimum dari X
i
X
i-max
= Nilai maksimum dari X
i
Mencermati sejumlah kerangka teori yang diulas di atas maka untuk menganalisis kesenjangan pembangunan antar sektor dan antar wilayah
pembangunan biasanya didekati dengan beberapa metode antara lain: 1 metode analisis I-O untuk melihat keterkaitan dan kerekaan antar sektor; 2
Indeks Williamson untuk melihat kesenjangan pertumbuhan PDRB, Pendapatan perkapita, penyebaran tenaga kerja dan aprosimaksinya; entropy interaksi
spasial untuk melihat kuat lemahnya interaksi spasial antar wilayah pembangunan; 3 Indeks skalogram untuk melihat perkembangan kemajuan
suatu wilayah melalui penyediaan sarana dan prasarana ekonomi dan sosial, 4 berbagai indikator kesejahteraan masyarakat seperti IPM,IKM; 5 Metode
Location quotient LQ, Shift share analysis SSA, dan Margin Tataniaga untuk melihat sektor basis atau komoditi unggulan setiap daerah dengan tingkat
pergeseran dan daya kompetetif yang didukung dengan tingkat kelembagaan pemasaran yang efisien Rustiadi
et al. 2004.
2.2. Deskripsi Hasil Penelitian Terdahulu