Aspek pendidikan. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Umum Kabupaten Alor.

Tabel 10 Penyebaran jumlah penduduk dan mata pencaharian penduduk antar SWP di Kabupaten Alor Tahun 2003. No Jumlah penduduk dan mata pencahaian SWP A SWP B SWP C Kabupaten Orang Orang Orang Orang 1 Rumah Tangga RT 7750 21.33 22315 61.42 6268 17.25 36333 100.00 2 Penduduk 37631 22.27 103708 61.38 27626 16.35 168965 100.00 3 Laki-laki 18329 48.71 50570 48.76 13684 49.53 82583 48.88 4 Perempuan 19302 51.29 53138 51.24 13942 50.47 86382 51.12 5 Kepadatan 50 22.27 105 61.38 24 16.35 59 100.00 6 Petani 27331 91.63 20415 62.78 10688 87.72 58434 78.40 7 Peternak 664 2.23 631 1.94 365 3.00 1660 2.23 8 Nelayan 551 1.85 955 2.94 103 0.85 1609 2.16 9 Penambang 25 0.08 54 0.17 45 0.37 124 0.17 10 Pedagang 194 0.65 2390 7.35 86 0.71 2670 3.58 11 Industri kerajinan 245 0.82 788 2.42 16 0.13 1049 1.41 12 PNSTNIPOLRI Pensiunan 457 1.53 6541 20.11 511 4.19 7509 10.07 13 lainya 332 1.11 746 2.29 310 2.56 1478 1.98 Sumber : BPS, 2003 Alor Dalam Angka 2003, Kecamatan Dalam Angka 2003, Podes dan Profil desa 2003. Secara agregat jumlah angkatan kerja yang bekerja menurut lapangan usaha utama yakni disektor pertanian sebanyak 61 703 orang 82,79, pertambangan dan penggalian sebanyak 124 orang 0,17 , industri pengolahan sebanyak 1 049 orang 1,41 , perdagangan sebanyak 2 670 orang 3,58, jasa sebanyak 7 509 orang 10,07 , angkutan sebanyak 663 orang 0,89 dan lainnya sebanyak 815 orang 1,09 .

4.1.2.2. Sosial budaya

Perkembangan sosial budaya di kabupaten Alor keadaan Tahun 2003, yang diperlihatkan dari beberapa indikator pembangunan wilayah sebagai berikut :

a. Aspek pendidikan.

Produktivitas suatu wilayah sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia, khususnya aspek tingkatan pendidikan yang dicapai dari berbagai displin ilmu. Berdasarkan hasil Susenas tahun 2003, tercatat 5 192 orang 4,04 penduduk Alor berumur 10 tahun keatas, yang tidak atau belum pernah sekolah tidak berijazah. Yang tidak atau belum tamat SDMI 23,58 dan diantaranya sebanyak 6 262 orang 4,87 adalah tidak mengenal huruf tidak bisa baca dan tulis, tamat SDMI 39,91, tamat SMTP 18,59 , tamat SMTA 11,9 dan yang tamat perguruan tinggi hanya 1,98 . Perkembangan tingkatan pendidikan tersebut mengindikasikan bahwa kualitas sumber daya pembangun wilayah di Alor masih sangat riskan. Secara rinci perkembangan penduduk berumur 10 tahun ke atas berdasarkan tingkatan Ijazah pendidikan yang dimiliki, terlihat pada Tabel 11 berikut: Tabel 11 Perkembangan penduduk Alor berumur 10 tahun ke atas, berdasarkan tingkatan Ijazah pendidikan yang dimiliki Tahun 2003. No Status pendidikan Jumlah penduduk orang Prosentase 1 Tidakbelum sekolah 5 192 4.04 2 Tidakbelum tamat SDMI 30 289 23.58 3 SDMI 51 273 39.91 4 SMTP sederajat 23 888 18.59 5 SMU Sederajat 11 338 8.83 6 SMK sederajad 3 947 3.07 7 Diploma I-II 955 0.74 8 Diploma III 538 0.42 9 Universitas S1+ S2 1 050 0.82 Total Alor 128 470 100.00 Sumber : BPS, 2003 Alor Dalam Angka, 2003 Selain dari perkembangan penduduk berdasarkan tingkatan pendidikan yang dicapai, maka dapat ditunjukkan pula perkembangan jumlah murid, Guru dan rasio murid terhadap Guru antar tingkatan sekolah di Kabupaten Alor Tahun 2003, seperti pada Tabel 12. Tabel 12 Perkembangan jumlah murid, Guru dan rasio murid terhadap Guru menurut tingkatan sekolah di Kabupaten Alor Tahun 2003. No Tingkatan pendidikan SWP A SWP B SWPC Kabupaten I Taman kanak –kanak TK 1 Murid 151 987 144 1 282 2 Guru 11 97 17 125 3 Rasio 13.73 10.18 8.47 10.26 II Sekolah Dasar 1 Murid 7 957 18 564 5 185 31 706 2 Guru 365 1086 319 1 770 3 Rasio 21.80 17.09 16.25 17.91 III Sekolah Menengah Tingkat Pertama SMTP 1 Murid 1 667 6 273 792 8 732 2 Guru 97 379 61 537 3 Rasio 17.19 16.55 12.98 16.26 IV Sekolah Menengah Tingkat Atas SMTA 1 Murid 472 4 530 5 002 2 Guru 23 230 253 3 Rasio 20.52 19.70 0.00 19.77 Sumber : BPS, 2003 Alor Dalam Angka ,2003.

b.Aspek kesehatan.