Aspek kesehatan. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Umum Kabupaten Alor.

b.Aspek kesehatan.

Aspek kesehatan merupakan salah satu indikator pembangunan wilayah yang mencerminkan tinggi rendahnya indeks pembangunan manusia IPM secara dinamik sebagaimana aspek pendidikan. Oleh karena produktivitas pembangunan wilayah yang selalu berkembang secara dinamik sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang sehat. Pada umumnya perkembangan pembangunan kesehatan yang ingin dicapai, ditentukan oleh beberapa indikator pembangunan kesehatan seperti yang tertera pada Tabel 13. Tabel 13 Perkembangan beberapa indikator pembangunan kesehatan antar Satuan wilayah pengembangan di Kabupaten Alor Tahun 2003. Indikator Pembangunan Kesehatan Wilayah Pembangunan SWP A SWP B SWP C Kabupaten 1.Angka harapan hidup 66.70 67.46 65.40 66.52 2.Angka Kelahiran Bayi1000 kelahiran 5.10 12.80 6.10 21.60 3.Angka Kematian Bayi1000 kehamilan 3.00 6.60 6.20 15.80 4.Angka kematian Ibu hamilmelahirkan 1000 ibu hamil 3.20 5.70 5.40 25.40 5.Gizi burukKEP Nyata 4.00 3.10 2.60 3.23 6. Jumlah Dokter orang 2 13 7 22 7.Jumlah paramedis orang 17 62 19 98 8.Jumlah Bidan Desa orang 30 49 35 114 9. Pekarya Orang 12 36 14 62 10.Posyandu Buah 92 183 104 379 11.Aksektor KB Aktif orang 322 6255 570 7147 12.Cakupan air bersihrumah tangga 2.36 52.27 3.37 57.99 Sumber : Dinas Kesehatan , 2003 Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten Alor Tahun 2003. Tabel 13 menunjukkan bahwa rata-rata angka harapan hidup AHH masyarakat Kabupaten Alor berada dibawah 70 tahun, sementara angka kematian per seribu kehamilan ibukelahiran bayi mencapai 15.80 persen, sedangkan angka kematian ibu hamil per seribu ibu hamil mencapai 25.40 persen. Sedangkan Status gizi buruk kronik energi proteinKEP nyata rata-rata 3.2 persen, nilai KEP ini lebih baik dibanding Tahun 2002 mencapai 10 persen. Demikian pula cakupan air minum bersih rata-rata mencapai 57.99 persen dari total rumah tangga penduduk Alor 36 333 RT. Demikian pula penyediaan tenaga Dokter, Paramedis, dan Bidan masih sangat terbatas, belum mengimbangi jumlah fasilitas kesehatan yang telah dibangun. Sejumlah fasilitas kesehatan yang sudah dibangun seperti PUSTU dan Polindes banyak yang mubazir karena keterbatasan tenaga medisbidan untuk ditempatkan disana.

c. Aspek Agama Religion.