4. Likes the brand menyukai merek Pelanggan yang berada pada tingkatan loyalitas ini merupakan pelanggan
yang sungguh-sungguh menyukai merek tertentu karena rangkaian pengalaman yang dialami dalam penggunaan sebelumnya ataupun asosiasi
yang terkait pada merek tersebut. 5. Comitted buyer pembeli yang komit
Pada tingkatan ini, pelanggan merupakan pelanggan yang setia yang memiliki kebanggaan sebagai pengguna suatu merek sehingga mereka
mengaktualisasikan loyalitasnya dengan merekomendasikan merek tersebut ke pihak lain.
2.8. Pengertian Persepsi
Persepsi memiliki peran penting dalam pemasaran karena manusia bertindak dan beraksi berdasarkan persepsi mereka atas apa yang ada dan yang
terjadi, bukan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya. Atau dengan kata lain, persepsi adalah bagaimana kita melihat dunia di sekitar kita. Dalam
pemasaran, seseorang menafsirkan suatu produk atau merek melalui persepsi yang terbentuk atas asosiasi yang timbul dari melihat dan mendengarnya.
Persepsi yang telah terbentuk di benak konsumen akan mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian atas suatu produk atau jasa dan akan
menentukan tingkat kesetiaan konsumen atas produk atau jasa tersebut. Dengan demikian, memahami persepsi konsumen adalah penting bagi para
pemasar dan produsen. Rakhmat 2002 mendefinisikan persepsi sebagai pengalaman tentang
obyek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi adalah proses
dimana setiap individu menyeleksi, mengorganisasikan dan menginterpretasikan stimulus ke dalam bentuk yang berharga dan
divisualisasikan sebagai gambaran dunia Schiffman dan Kanuk, 2000. Dua faktor yang mempengaruhi persepsi menurut Rakhmat 2002
adalah sebagai berikut : 1. Faktor fungsional, adalah faktor yang berasal dari kebutuhan, pengalaman
masa lalu dan hal-hal lain yang disebut sebagai faktor-faktor personal.
Dalam hal ini, pembentuk persepsi bukan berasal dari jenis stimuli, melainkan berasal dari karakteristik orang yang memberikan respon pada
stimuli itu. Faktor-faktor fungsional pembentuk persepsi lazim disebut sebagai kerangka rujukan yang mempengaruhi bagaimana orang
memberikan makna pada pesan yang diterimanya. 2. Faktor struktural, adalah faktor yang berasal dari sifat stimuli fisik dan
efek-efek saraf individu seperti suara, gambar, rasa, aroma dan tekstur. Menurut Setiadi 2003, persepsi merupakan proses yang terdiri dari
seleksi, organisasi dan interpretasi terhadap stimulus.
Gambar 7. Proses Persepsi 1. Seleksi perseptual
Seleksi perseptual terjadi ketika konsumen menangkap dan memilih stimulus berdasarkan pada psychology set yang dimiliki, yaitu berbagai
informasi yang ada dalam memori konsumen. Sebelum seleksi persepsi terjadi, maka terlebih dahulu stimulus harus mendapat perhatian dari
konsumen. Dua hal yang dapat mempengaruhi proses seleksi adalah sebagai berikut :
a. Pengalaman masa lalu yang akan mempengaruhi harapan konsumen.
b. Motif pada saat itu yang terkait dengan kebutuhan, keinginan, minat dan sebagainya.
2. Organisasi persepsi Organisasi persepsi diartikan sebagai proses pengelompokkan informasi
dari berbagai sumber ke dalam pengertian yang menyeluruh untuk memahami lebih baik dan bertindak atas pemahaman. Prinsip dasar dari
organisasi persepsi adalah penyatuan dimana berbagai stimulus akan
Seleksi Perseptual Organisasi Persepsi
Interpretasi Perseptual
dirasakan sebagai suatu yang dikelompokkan secara menyeluruh. Pengorganisasian seperti ini akan memudahkan untuk memproses
informasi dan memberikan pengertian yang terintegrasi terhadap stimulus. 3. Interpretasi perseptual
Interpretasi perseptual merupakan proses terakhir dari persepsi yang memberikan interpretasi atas stimuli yang diterima konsumen. Setiap
stimuli yang menarik perhatian konsumen, baik disadari atau tidak, akan diinterpretasikan oleh konsumen. Dalam proses interpretasi, konsumen
membuka kembali berbagai informasi yang telah tersimpan dalam memorinya.
2.9. Pengertian Air Conditioner