2.7. Brand Loyalty
Brand loyalty merupakan suatu indikator yang dapat menggambarkan peluang pelanggan untuk beralih ke merek lain, terutama jika pada merek
tersebut terdapat suatu perubahan, baik mengenai harga ataupun atribut lain Kismono, 2001. Pelanggan yang memiliki tingkat brand loyalty tinggi akan
melakukan pembelian ulang terhadap suatu merek produk. Pembelian ulang ini memperlihatkan tingkat kepuasaan yang dirasakan oleh konsumen atas
suatu merek produk. Dengan adanya pembelian ulang, produsen menperoleh keuntungan berupa peningkatan penjualan produknya.
Brand loyalty dapat memberikan beberapa keuntungan bagi perusahaan, diantaranya :
1. Reduced marketing cost mengurangi biaya pemasaran Brand loyalty yang tinggi pada pelanggan akan mengurangi biaya
pemasaran yang dikeluarkan oleh perusahaan, karena biaya dalam mempertahankan pelanggan lebih rendah jika dibandingkan dengan
menarik pelanggan baru. 2. Trade leverage meningkatkan perdagangan
Loyalitas pelanggan yang kuat terhadap suatu merek akan meningkatkan perdagangan, karena terdapat kecenderungan kesulitan untuk beralih ke
merek lain pada diri pelanggan. 3. Attracting new customer menarik minat pelanggan baru
Dengan banyaknya pelanggan yang loyal terhadap suatu merek akan menyebabkan perasaan yakin bagi calon pelanggan baru untuk
menggunakan merek tersebut, sehingga muncul pelanggan baru yang merupakan orang-orang terdekat dari pelanggan yang loyal.
4. Provide time to respond to competitive threats memberi waktu untuk merespon ancaman persaingan
Dengan adanya pelanggan yang loyal, maka jika salah satu pesaing mengembangkan produk baru yang unggul, pelanggan yang loyal akan
memberikan waktu kepada perusahaan untuk memperbaharui produknya dengan cara menyesuaikannya.
Committed buyer Liking the brand
Satisfied buyer Habitual buyer
Switcher
Gambar 6. Piramida Brand loyalty Piramida brand loyalty menggambarkan tingkatan brand loyalty
pelanggan yang terdiri dari Durianto, dkk, 2004 : 1. Switcher berpindah-pindah
Pelanggan yang berada pada tingkat loyalitas ini dikatakan pelanggan yang berada pada tingkat paling dasar, karena mereka memiliki kecenderungan
yang tinggi untuk beralih ke merek lain yang mereka anggap memadai. Pelanggan yang berada pada tingkat ini cenderung untuk membeli suatu
produk karena harganya yang murah. 2. Habitual buyer pembeli yang bersifat kebiasaan
Pelanggan yang berada pada tingkat loyalitas ini dikategorikan sebagai pelanggan yang puas dengan merek produk yang dikonsumsinya.
Pelanggan pada tingkat ini tidak akan beralih ke merek lain jika peralihan tersebut memerlukan berbagai pengorbanan. Dengan kata lain, pelanggan
yang berada pada tingkat ini melakukan pembelian didasarkan atas kebiasaan mereka selama ini.
3. Satisfied buyer pembeli yang puas dengan biaya peralihan Pelanggan yang berada pada tingkatan loyalitas ini merupakan pelanggan
yang puas terhadap suatu merek, namun masih memiliki kemungkinan untuk beralih ke merek lain dengan pengorbanan tertentu.
4. Likes the brand menyukai merek Pelanggan yang berada pada tingkatan loyalitas ini merupakan pelanggan
yang sungguh-sungguh menyukai merek tertentu karena rangkaian pengalaman yang dialami dalam penggunaan sebelumnya ataupun asosiasi
yang terkait pada merek tersebut. 5. Comitted buyer pembeli yang komit
Pada tingkatan ini, pelanggan merupakan pelanggan yang setia yang memiliki kebanggaan sebagai pengguna suatu merek sehingga mereka
mengaktualisasikan loyalitasnya dengan merekomendasikan merek tersebut ke pihak lain.
2.8. Pengertian Persepsi