Pengertian Air Conditioner Penelitian Terdahulu

dirasakan sebagai suatu yang dikelompokkan secara menyeluruh. Pengorganisasian seperti ini akan memudahkan untuk memproses informasi dan memberikan pengertian yang terintegrasi terhadap stimulus. 3. Interpretasi perseptual Interpretasi perseptual merupakan proses terakhir dari persepsi yang memberikan interpretasi atas stimuli yang diterima konsumen. Setiap stimuli yang menarik perhatian konsumen, baik disadari atau tidak, akan diinterpretasikan oleh konsumen. Dalam proses interpretasi, konsumen membuka kembali berbagai informasi yang telah tersimpan dalam memorinya.

2.9. Pengertian Air Conditioner

Air conditioner AC adalah suatu alat, sistem atau mekanisme yang dirancang untuk mengubah udara panas di suatu area melalui siklus pendinginan sehingga menghasilkan kesejukan. AC dapat digunakan sebagai penyejuk ruangan atau kendaraan. www.Wikipedia.org. Ada beberapa jenis air conditioner, diantaranya : 1. Window and through the wall air conditioner Window and through the wall air conditioner merupakan AC yang biasa digunakan sebagai penyejuk ruangan di sebuah rumah. Berbentuk persegi panjang dan diletakkan di dinding atau di dekat jendela. 2. Portable air conditioner Portable air conditioner merupakan AC yang berbentuk box berukuran besar dan memiliki beberapa roda sehingga dapat dengan mudah dipindahkan dari satu ruangan ke ruangan yang lainnya. 3. Central air conditioner Central air conditioner merupakan suatu sistem penyejuk ruangan yang menggunakan pipa untuk mendistribusikan udara dingin ke setiap ruangan dalam sebuah bangunan. AC ini banyak digunakan pada gedung pusat bisnis. Kelebihan dari AC jenis ini adalah di dalam pemrosesan udara dingin terjadi penyaringan udara dari berbagai polutan mikroskopis dan menghasilkan tingkat kebisingan yang rendah. Namun, penggunaan pipa sebagai pendistribusi udara dingin dapat menyebabkan perkembangbiakan mikroorganisme yang berbahaya. 4. Ductless, duct-free, atau mini split air conditioner Ductless, duct-free, atau mini split air conditioner merupakan AC yang mengkombinasikan beberapa karakteristik dari central air conditioner dengan beberapa karakteristik dari window atau through-the-wall-units. Sama seperti window air conditioner, ductless mini split air conditioner tidak menggunakan pipa saluran dan setiap ruangan pada suatu gedung dapat memiliki pengatur suhunya. Tetapi, sama seperti central air conditioner, AC ini tidak dipasang di dinding ataupun di jendela dan meletakkan kompresor sebagai sumber kebisingan di luar ruangan.

2.10. Penelitian Terdahulu

Wardhani 2006 melakukan penelitian dengan judul Analisis Ekuitas Merek Kartu GSM Pada Mahasiswa S1 IPB. Penelitian tersebut bertujuan untuk menganalisis posisi suatu merek kartu seluler GSM prabayar yang tertanam di benak konsumen, mengetahui kesan-kesan seseorang yang terkait dengan produk jasa kartu seluler GSM prabayar, menganalisis persepsi pelanggan terhadap mutu suatu merek kartu seluler GSM prabayar dan mengetahui keterkaitan pelanggan terhadap suatu merek kartu seluler prabayar GSM. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa responden memiliki puncak pikiran tertinggi terhadap GSM prabayar simPATI 40 dan GSM prabayar Mentari 22,82 sebagai ingat merek. Responden paling mengenal merek GSM prabayar Jempol 52,27, diikuti Kartu As 29,55, Bebas 11,36, Mentari 4,55 dan simPATI 2,27. Melalui uji Cochran diperoleh hasil asosiasi kartu GSM prabayar secara keseluruhan adalah mudah mendapatkan voucher isi ulang, kemudahan melakukan pengisian ulang, dapat menerima dan mengirim SMS. Perhitungan persepsi mutu menunjukkan bahwa posisi tertinggi nilai rataan dari semua atribut yang diteliti ditempati oleh IM3, sedangkan posisi kedua ditempati secara bergantian oleh simPATI dan Bebas. Tingkat switcher yang paling tinggi ada pada merek Jempol 20, dan tingkat pembeli setia tertinggi terdapat pada merek Simpati 80. Pratama 2006 melakukan penelitian dengan judul Analisis Brand Equity Pocari Sweat dalam Persaingan Industri Minuman Studi kasus pada mahasiswa di Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis brand equity Pocari Sweat pada elemen brand awareness, brand association, perceived quality dan brand loyalty. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Spearman-Brown, Product Moment, Alfa Cronbach, Skala Likert, Skala Semantik Differential, Uji Cochran, analisis biplot dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada elemen brand awareness merek Pocari Sweat merupakan merek yang paling diingat oleh konsumen. Asosiasi pembentuk brand image pada elemen brand association menunjukkan bahwa merek Pocari Sweat mendapatkan dua brand image, yaitu aman bagi kesehatan dan rasa yang segar pelepas dahaga. Hasil analisa perceived quality dengan metode biplot menunjukkan bahwa Pocari Sweat memiliki beberapa karakteristik atribut yang melekat pada mereknya yaitu atribut manfaat, aman bagi kesehatan, menghilangkan dehidrasi dan memulihkan stamina. Analisa pada elemen brand loyalty menunjukkan bahwa merek Pocari Sweat belum memiliki brand loyalty yang kuat. Holillah 2006 melakukan penelitian dengan judul Analisis Persepsi Konsumen Terhadap Brand Image BNI Pra dan Pasca Rebranding. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran umum mengenai pengetahuan konsumen terkait dengan program rebranding BNI, mendeskripsikan perubahan persepsi yang terjadi dalam benak konsumen terhadap brand image BNI pra dan pasca rebranding, dan mengetahui signifikansi perubahan persepsi konsumen terhadap brand image BNI pra dan pasca rebranding, dari responden yang tahu dan tidak tahu mengenai pergantian logo. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah, descriptive frequencies analysis, descriptive mean analysis, dan paired sample analysis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi responden yang tahu dan tidak tahu mengenai pergantian logo BNI hampir seimbang. Sebagian besar responden tidak mengetahui pergantian slogan BNI. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa responden mengetahui program rebranding dari beberapa media seperti televisi, majalahkoranartikel, dan billboard. Hasil analisis menunjukkan bahwa program rebranding yang dilakukan BNI cukup berperan dalam merubah persepsi responden dan mampu mengangkat corporate brand image BNI.

III. METODOLOGI PENELITIAN