2. 3. UP2K, Pengembangan Kelembagaan, Modal Sosial, dan Gerakan Sosial

68 dilakukan secara tradisional sehingga prinsip yang mereka jalankan adalah asal barang laku, asal ada uang masuk.

5. 2. 3. UP2K, Pengembangan Kelembagaan, Modal Sosial, dan Gerakan Sosial

Usaha kerajinan anyaman merupakan sebuah kelembagaan, karena di dalam kegiatan usaha dari produksi sampai pemasaran terdapat sebuah tata aturan, pola hubungan, nilai yang mengatur hubungan yang terjadi agar dapat mencapai tujuan. Dapat juga dikatakan sebagai sebuah institusi organisasi karena adanya sturktur pembagian tugas, pembagian peran dan hubungan antar peran dalam pembagian kerja di kelompok pengrajin anyaman.

A. UP2K dan Proses Kelembagaan

Proses kelembagaan dari program IP2K terjadi dengan melihat prosedur dan aturan yang mengatur bagaimana kelompom usaha ekonomi produktif dapat menjangkau progam UP2K, serta bagaimana pula program UP2K dapat sampai dan diterima oleh kelompok usaha ekonomi produktif. Program UP2K dapat dilihat sebagai sebuah bentuk pengorganisasian sebuah kegiatan pemberian bantuan kepada kelumpok usaha kecil. Oleh karena itu tedapat susunan kepengurusan dan prosedur yang ditetapkan dalam program UP2K. Dengan demikian perspektif kelembagaan sosial program UP2K dapat dilihat dari dua sudut pandang. Pertama perspektif program UP2K merupakan sebauh bentuk kembaga yang memiliki tujuan spesifik. Perspektif kedua bahwa program UP2K adalah sebuah komplek peraturan dan paranan sosial secara abstrak. UP2K dilihat sebagai sebuah organisasiinstitusi adalah organisasi semi modern. Pada tingkatan regional pengorganisasian program UP2K ini ada pada kelompok usaha kecil penerima bantuan program UP2K. Adanya proses transparansi, accountabilitas, dan democracy dalam proses pelaksanaan kegiatan pengelolaan program UP2K di masyarakat. Struktur keorganisasian dalam pengelolaan program UP2K pada kelompok peneriman bantuan disusun secara hirarki berdasarkan pertanggung jawaban dalam setiap peranan. Pengelolaan UP2K pada kelompok pengrajin anyaman dituntut untuk mengorganisir kegiatan agar dapat mencapai tingkat perkembangan sesuai dengan target yang telah dianjurkan oleh penanggung jawab program UP2K pada tingkat kabupaten. Pembentukan kelompok usaha ekonomi produktif dibentuk dengan aturan, pola hubungan yang disusun berdasarkan susunan 69 hirarki. Proses kelembagaan dalam pengelolaan program UP2K pada dasarnya untuk mengatur pengeloalaan kegiatan agar mudah dalam mencapai tujuan bersama. Untuk mengembangkan program UP2K diperlukan peningkatan kapasitas kelembagaan lokal melalui pengembangan jejaring. Jejaring kelembagaan dapat dikembangkan dengan menjalin hubungan berdasarkan prinsip kesetaraan antara stakeholders yang terlibat. Pengembangan program dengan kemitraan dan jejaring sebagai media untuk perumusan sebuah kebijakan tentang program UP2K menjadi sangat penting. Tujuan dari aktifitas peningkatan kapasitasa kelembagaan lokal kelompok usaha pengrajin anyaman adalah untuk meningkatkan kemampuan warga pengrajin mengimplementasikan aksi-aksi kolektif dalam kegiatan konversi dan pemberdayaan ekonomi lokal Desa Sawah Kulon. Outputkeluaran yang diharapkan dari pengembangan jejaring adalah : a. Terwujudnya kelembagaan program UP2K yang bisa menjadikan kelompok sasaran program yang mandiri dan berkelanjutan. b. Dapat meningkatkan pelayan kepada kelompok sasaran program. c. Meningkatkan peran serta kelompok sasaran program dalam pengorganisasian program kegiatan. UP2K yang dikelola oleh kelompok pengrajin anyaman dilakukan dengan manajemen tradisional. Tetapi memiliki akses langsung terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat desa. Untuk dapat menunjang proses pengembangan masyarakat, maka program UP2K yang diterima kelompok pengrajin anyaman dapat membantu menyempurnakan sistem kelembagaan produksi dan pemasaran yang selama ini telah dilakukan. Tetapi kendala pengembangan potensi selalu muncul baik dari luar mapun dari dalam kelompok penrtajin maupun dari program yang digulirkan pemerintah.

B. UP2K dan Modal Sosial

Program UP2K dapat dikatakan sebagai modal sosial berupa : • Modal fisik berupa dana bantuan yang digulirkan pada kelompok sasaran. • Modal manusia berupa anggota kelompok sasaran dan pengelola program UP2K. • Modal sosial yaitu dapat dilihat adanya rasa kebersamaan, tolong menolong, gotong royong antar anggota kelomopok. Juga dilihat dari adanya kegiatan dalam pelaksanaan program UP2K ini. 70 Modal sosial yang tumbuh pada komunitas pelaksanaan program UP2K dibentuk kareba adanya trust kepercayaan diantara pengelola kegiatan. Hubungan timbal balik resiprocity yang terjalin pada komunitas tersebut dan saling menguntungkan. Dilihat dari dimensi modal sosial, maka UP2K ini memiliki dimensi : • Integrasi : adanya ikatan yang terjalin baik dalam pengelolaan program UP2K. • Linkage pertalian : dibentuk dengan menjalin hubungan antara dua sektor yaitu pemerintah sebagai pemilik program dan kelompok uasha kecil sebagai penerima program.. • Integritas organisasi : merupakan kemampuan program UP2K untuk dapat memberikan kesempatan kepada penerima dana bantuan untuk pengembangan usaha ekonomi. • Sinergi : adanya relasi yang terjalin dalam pelaksanaan program dengan institusi lain seperti koperasi, lembaga keuangan, dan lain-lain.

C. UP2K dan Gerakan Sosial

Program UP2K dapat dilihat sebagai sebuah gerakan sosial. Pendekatan yang dibangun berangkat dari adanya rasa diperlakukan tidak adil atas sebuah kebijakan yang mempersulit pengrajin untuk mengakses fasilitas lembaga keuangan. Rasa kebersamaan dalam kelompok, gotong royong, dapat mendorong pengrajin melakukan sebuah perubahan sosial. Perubahan ini bertujuan untuk mencapai sebuah situasi yang diinginkan sesuai dengan tujuan bersama. Perilaku kolektif yang merupakan bagian dari gerakan sosial dipicu oleh adanya suatu rangsangan yang sama akan adanya semacam kebutuhan kolektif. Menurut pengrajin anyaman peneriman bantuan UP2K, mereka manyadari akan adanya dorongan kebutuhan yang sama akan peningkatan kesejahteraan hidup. Maka kegiatan kelompok pengrajin anyaman dalam mengelola bantuan UP2K adalah tingkah laku yang muncul sebagai kesempatan melakukan sebuah gerakan sosial untuk mengubah kondisi kehidupan mereka.

5. 2. 4. UP2K dan Kebijakan Sosial