2. 4. UP2K dan Kebijakan Sosial

70 Modal sosial yang tumbuh pada komunitas pelaksanaan program UP2K dibentuk kareba adanya trust kepercayaan diantara pengelola kegiatan. Hubungan timbal balik resiprocity yang terjalin pada komunitas tersebut dan saling menguntungkan. Dilihat dari dimensi modal sosial, maka UP2K ini memiliki dimensi : • Integrasi : adanya ikatan yang terjalin baik dalam pengelolaan program UP2K. • Linkage pertalian : dibentuk dengan menjalin hubungan antara dua sektor yaitu pemerintah sebagai pemilik program dan kelompok uasha kecil sebagai penerima program.. • Integritas organisasi : merupakan kemampuan program UP2K untuk dapat memberikan kesempatan kepada penerima dana bantuan untuk pengembangan usaha ekonomi. • Sinergi : adanya relasi yang terjalin dalam pelaksanaan program dengan institusi lain seperti koperasi, lembaga keuangan, dan lain-lain.

C. UP2K dan Gerakan Sosial

Program UP2K dapat dilihat sebagai sebuah gerakan sosial. Pendekatan yang dibangun berangkat dari adanya rasa diperlakukan tidak adil atas sebuah kebijakan yang mempersulit pengrajin untuk mengakses fasilitas lembaga keuangan. Rasa kebersamaan dalam kelompok, gotong royong, dapat mendorong pengrajin melakukan sebuah perubahan sosial. Perubahan ini bertujuan untuk mencapai sebuah situasi yang diinginkan sesuai dengan tujuan bersama. Perilaku kolektif yang merupakan bagian dari gerakan sosial dipicu oleh adanya suatu rangsangan yang sama akan adanya semacam kebutuhan kolektif. Menurut pengrajin anyaman peneriman bantuan UP2K, mereka manyadari akan adanya dorongan kebutuhan yang sama akan peningkatan kesejahteraan hidup. Maka kegiatan kelompok pengrajin anyaman dalam mengelola bantuan UP2K adalah tingkah laku yang muncul sebagai kesempatan melakukan sebuah gerakan sosial untuk mengubah kondisi kehidupan mereka.

5. 2. 4. UP2K dan Kebijakan Sosial

Kebijakan sosial dari Suharto 2005 menekankan pada suatu rencana dasar atau pedoman untuk pengambilan keputusan di masa yang akan datang, 71 atau seperangkat tindakan yang dirancang untuk menterjemahkan visi pemerintah ke dalam program untuk mencapai bidang kesejahteraan sosial. Adanya program UP2K adalah wujud adanya kebijakan pemerintah dan merupakan visi pemerintah yang dijabarkan dalam sebuah program yang bertujuan untuk mengembangkan potensi usaha ekonomi kecil. Keterkaitan definisi kebijakan sosial dengan tujuan program UP2K jelas bahwa prpgram UP2K merupakan kebijakan pemerintah dalam hal peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan yang memiliki usaha ekonomim produktif dalam skala kecilo. Pada perkembangan selanjutnya pertumbuhan ekonomi dapat meningkatkan kesejahteraan sosial. Seorang pengembang masyarakat dapat berperan dalam kebijakan soaisl. Walaupun peran pengembang adalah tidak langsung dalam kebijakan sosial, namun melalui gerakan partisipatif yang dibangun dengan masyarakat dari bawah bottom-up dapat memunculkan sebuah kebijakan sosial yang berpihak pada masyarakat bawah. Langkah konkrit yang telah dilakukan baik oleh pemerintah maupun swadaya komunitas dapat dikembangkan agar eksistensi program UP2K terhadap pertumbuhan usaha ekonomi kecil dapat berlanjut dan membawa pengaruh perkembangan kondisi ekonomi kelompok sasaran. Oleh karena dalam pengelolaan program UP2K khususnya dengan sasaran pengrajin anyaman di Desa Sawah Kulon selama ini perlu diadakan refisi agar potensi lebih dapat dikembangkan. Langkah-langkah tersebut antara lain : 1 Kebijakan pemerintah dalam menentukan sasaran program UP2K berdasar pada potensi ekonomi lokal dari setiap wilayah. 2 Pelaksaan program agar mengalami keberlanjutan bagi penerima program harus disertai kemampuan dalam mengelola usaha secara modern. 3 Menciptakan iklim comparative dan competitive advantages terhadap hasil produksi usaha kecil agar bisa bersaing dengan pasar lokal. 4 Iklim tersebut diciptakan atas aspirasi dan partisispasi komunitas pengelola usaha kecil yang dutunjang oleh dukungan pengelola program UP2K. 5 Peranan pemerintah baik desa maupun kabupaten masih diperlukan untuk keberpihakan pembangunan kelompok usaha kecil di setiap desa dengan mengadakan program yang tidak hanya sesaat dalam satu tahun anggaran, tetapi berlanjut dengan program lanjutan lainnya untuk pengembangan usaha yan g lebih nyata. 72 6 Pembagian peran antar stakeholders dalam melakukan pengembangunan usaha ekonomi kecil dilakukan secara terpadu dan penyeluruh agar tidak tejadi timpah tindish dan salah sasaran dalam pengelolaan program kegiatan. 7 Potensi ekonomi lokal lainnya yang mendukung bagi berkembangnya usaha ekonomi sakala kecil yang dilakukan warga masyarakat, perlu dujangkau pula oleh pemerintah. 5. 2. 5. UP2K dan Aspek Perilaku Manusia dalam Lingkungan Sosial Program UP2K ditinjau dari perspektif dalam psikologi maka termasuk kategori perspektif struktural dan interaksionis. Dalam perspektif struktural terdapat pembagian peranan. Pengrajin berperan sebagai produsen sebuah kebutuhan bagi konsumen, dan program UP2K memiliki kewenangan untuk memberi bantuan atau tidak terhadap kelompok usaha kecil. Adanya harapan- harapan dari tingkah laku yang dimunculkan oleh individu yang berinteraksi dalam kelembagaan produksi dan pemasaran pada kelompok pengrajin anyaman, untuk mendapatkan reward sebuah bantuan permodalan bagi pengembangan usaha mereka. Dari perspektif interaksionis bahwa tingkah laku yang dimunculkan tersebut adalah hasil interaksi yang terjadi dalam produksi dan pemasaran anyaman dengan program UP2K yang merupakan kebijakan pemerintah. Perspektif lain dalam perilaku manusia dalam lingkungan sosial atau Human behaviuoral Social Environmental HBSE adalah perspektif ekologi dimana individu akan berguna apabila individu tersebut berguna bagi lingkungan dan ada kesesuaian peranan dengan lingkungan. Pengelolaan program UP2K pada kelompok pengrajin anyaman melihat individu dari perspektif ekologi. Secara sederhana prespektif ekologi dengan melihat pemanfaatan bahan baku tanaman pandan sebagai bahan dasar pembuatan kerajinan anyaman. Lingkungan alam memberi manfaat bagi manusia, dan manusia yang memberi nilai lebih pada sebuah produk alam. 73

VI. KELEMBAGAAN PRODUKSI DAN PEMASARAN PENGRAJIN ANYAMAN