75 b Input kevakuman, yaitu vakum advancer
Didasarkan pada kevakuman atau tekanan udara yang rendah di intake manifold terutama saat mesin bekerja.
Gambar 27. Konstruksi dari vakum advancer, sumber: Direktorat PSMK.
B. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Kanzun Fikri, dkk. 2012 dengan judul Penerapan Pembelajaran Fisika dengan Analogi untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa SMA. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa hasil belajar pada kelas eksperimen yang menggunakan
pembelajaran analogi memperoleh rata-rata hasil belajar kognitif siswa mencapai 80,13 dan diperoleh pula ketuntasan belajar secara klasikal
sebesar 90 sedangkan hasil belajar pada kelas kontrol yang menggunakan metode pembelajaran konvensional memperoleh rata-rata
hasil belajar kognitif siswa mencapai 77,07 dan diperoleh pula ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 83,33. Berdasarkan hasil tersebut maka
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan analogi dinilai dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran
Fisika. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Fani Suciyanti 2011 dengan judul
Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Analogi Terhadap Hasil Belajar Siswa Studi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA Pokok Bahasan
76 Sistem Pertahanan Tubuh di SMA Negeri 9 Bandung. Berdasarkan hasil
penelitian diketahui bahwa rata-rata hasil belajar postest pada kelas kontrol sebesar 71,51 dan rata-rata hasil belajar postest pada kelas eksperimen
sebesar 93,76. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil dari implementasi penggunaan model pembelajaran analogi adalah siswa
mengalami peningkatan hasil belajar dalam hal pengusaan konsep sistem pertahanan tubuh.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Nina Karmila Lubis dengan Judul Efektivitas Pembelajaran Konstruktivisme dengan Animasi dan Analogi
serta Gaya Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Kesetimbangan Kimia. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa 1
hasil belajar siwa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran animasi- konstruktivisme X
gain_1
=0,7063 lebih tinggi dari hasil belajar yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran analogi-konstruktivisme X
gain_1
=0,6577 dan hasil belajar siswa dengan pembelajaran konvensional X
gain_1
=0,5560, 2 efektifitas proses pembelajaran siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran animasi-konstruktivisme 77,15 lebih
tinggi dari efektifitas proses pembelajaran siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran analogi-konstruktivisme 72,09 dan efektifitass
proses pembelajaran siswa dengan pembelajaran konvensional 59,43. Hasil diatas dapat disimpulkan dalam kalimat bahwa pembelajaran analogi-
konstruktivistik dapat meningkatkan hasil belajar dan lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran konvensinal.
77
C. Kerangka Berfikir