Instrumen Alat Ukur Kemampuan Siswa Instrumen Angket Untuk Siswa

88 Tabel 19. Kisi-kisi instrumen lembar observasi aspek tingkah laku siswa selama proses pembelajaran berlangsung No. Aspek yang Diobservasi Indikator No. Butir 1 Keaktifan siswa Bertanya 1 2 Sibuk mencari informasi yang diperlukan 2 3 Menjawab pertanyaan 3 4 Mengemukakan pendapat 4 5 Mengerjakan soal latihan 5 6 Perhatian Siswa Memperhatikan penjelasan guru 6 7 Memperhatikan bahan ajar 7 8 Membicarakan seputar materi 8 9 Tidak mengatuk 9 10 Mencatat 10

2. Instrumen Alat Ukur Kemampuan Siswa

Instrumen alat ukur kemampuan siswa berbentuk tes pilihan ganda obyektif dengan pertanyaan yang mengacu pada indikator dalam mata pelajaran PPKO. Tes pilihan ganda dinyatakan dalam dua puluh butir pertanyaan dengan lima alternatif pilihan jawaban. Tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum siswa dikenai tindakan untuk mengetahui hasil belajar awal siswa dan sesudah pelaksanaan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Tes yang diadakan didalam kelas sebelum perlakuan disebut pretes sedangkan tes yang dilaksanakan sesudah perlakuan disebut postes.

3. Instrumen Angket Untuk Siswa

Angket yang digunakan disini ada dua jenis, yakni angket terbuka dan angket tertutup. Angket terbuka ialah angket yang memiliki jawaban yang bebas, sedangkan angket tertutup ialah angket yang sudah dirancang untuk dijawab dengan jawaban yang sudah disediakan. Untuk angket terbuka digunakan pada siklus I sebagai upaya untuk mencari letak kekurangan saat proses pembelajaran pada siklus I. Untuk angket tertutup yang hanya menyediakan jawaban yang sudah disediakan, 89 digunakan untuk mendapat respon siswa terhadap seluruh perlakuan pembelajaran konstruktivstik model analogi didalam siklus I maupun siklus II. Pada instrumen angket terbuka adalah berupa suatu kalimat pertanyaan yang mana siswa dapat menjawabnya dengan bebas sesuai dengan apa yang ada dipikiran mereka. Jawaban pada angket terbuka dibatasi dengan maksimal siswa menjawab dengan 5 jawaban. Instrument ini penting karena untuk mengetahui kekurangan selama saat pelaksanaan pembelajaran konstruktivistik model analogi yang berlangsung selama siklus I. Data berupa jawaban dari siswa tersebut nantinya akan dipakai oleh peneliti sebagai dasar ataupun petunjuk untuk melakukan perubahan seperlunya pada tahap perencanaan pembelajaran pada siklus II nantinya. Tabel 20. Format bentuk pertanyaan dalam angket terbuka dengan siswa Sebutkan minimal lima kekurangan apa saja selama proses pembelajaran teori sistem pengapian ini berlangsung Tulis 5 jawaban anda dibalik lembar jawaban yang akan anda gunakan pada postest 1. ...................................... 2. ...................................... 3. ...................................... 4. ...................................... 5. ...................................... Pada instrumen lembar angket tertutup siswa digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai pelaksanaan pembelajaran konstruktivistik model analogi yang diterapkan selama proses belajar mengajar. Skala pengukuran yang digunakan pada angket ini menggunakan skala Likert. Menurut Djaali dan Pudji Muljono 2008: 28, skala Likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur skala 90 sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu gejala atau fenomena pendidikan. Instrument angket tertutup ini penting karena untuk mengetahui respon siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran konstruktivistik model analogi yang dilaksanakan di dalam kelas. Tanggapan siswa sangat diperlukan karena data tersebut dapat digunakan oleh pengajar pada kompetensi melakukan perawatan dan pemeriksaan sistem pengapian diwaktu mendatang yang nantinya apakah akan tetap meneruskan menggunakan model analogi, atau mengubah strategi dalam analogi ataukah meniadakan model analogi jika memang terbukti tanggapan siswa terhadapnya ialah respon negatif. Lembar observasi berisi indikator-indikator yang harus memenuhi kriteria dalam melangsungkan pembelajaran konstruktivistik model analogi pada mata pelajaran PPKO di kelas XI TKR. Pelaksanaan pengisian lembar observasi dilakukan oleh siswa pada saat semua perlakuan dari siklus pertma hingga siklus akhir sudah terlaksana. Penilaian yang dilakukan berdasarkan indikator yang ditetapkan oleh peneliti untuk kemudian dilakukan pengisian lembar angket oleh masing- masing siswa. Jenis angket ini adalah angket tertutup. Adapun kisi-kisi instrumen dalam bentuk angket dapat dilihat pada tabel berikut ini: 91 Tabel 21. Kisi-kisi instrumen lembar angket siswa No. Aspek FAR Sub Dalam Aspek Keterangan No. Butir 1 Fokus Konsep Melakukan identifikasi awal kepada konsep ajar yang berkaitan dengan tingkat kesulitannya, keasingannya dan tingkat berfikir abstraknya. 2 Murid Menggali informasi tentang hal apa yang sudah diketahui murid seputar konsep tersebut 1 3 Analog Peneliti mencari tahu apakah para murid mengenal analognya. Hal ini untuk menentukan apa dan bagaimana konsep ajar dapat dianalogikan. 2,3 4 Aksi Mirip Mendiskusikan ciri-ciri pada analog dan konsep sains. Menggambarkan kesamaan diantara keduanya 4, 5, 6, 8 5 Tidak mirip Mendiskusikan pula saat dimana analog tidak mirip konsep sains. 7 6 Refleksi Kesim- pulan Tahap ini adalah tahap dimana peneliti membuat beberapa pertanyaan. Pertanyaan tersebut ditujukan kepada peniliti selaku perancang model pembelajaran analogi. Pertanyaan ini hanya akan terjawab jika sudah melakukan tahap aksi. Beberapa pertanyaanya adalah: apakah analogi ini jelas, berguna, atau membingungkan? apakah hasilnya sesuai rencana? 9 7 Perbaikan Pertanyaanya adalah: Berdasarkan hasilnya, apakah ada perubahan diperlukan diwaktu yang lain guru menggunakan analogi ini? 10

F. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN JOBSHEET PRAKTIKUM SISTEM PENGAPIAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI

3 28 107

PENGGUNAAN PERAGA SISTEM PENGAPIAN SEPEDA MOTOR CDI DC UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI IDENTIFIKASI SISTEM PENGAPIAN

4 26 152

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI MEMPERBAIKI SISTEM KOPLING DAN KOMPONENNYA KELAS XI TKR SMK BUDI AGUNG MEDAN T.A. 2015/2016.

0 1 26

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMPERBAIKI SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL MOBIL SISWA KELAS XI TKR SMK NEGERI 1 MERDEKA BERASTAGI T.A. 2015/2016.

1 4 28

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR DENGAN PERANGKAT LUNAK SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN TGB SMK N 1 BALIGE.

1 4 28

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER PADA KOMPETENSI MELAKSANAKAN PANEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI AGRIBISNIS PRODUKSI TANAMAN (APTN) DI SMK NEGERI 2 SUBANG.

0 0 32

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN RINGAN RANGKAIAN SISTEM KELISTRIKAN DAN INSTRUMEN KELAS XI OTO SMK DIPONEGORO DEPOK TAHUN PELAJARAN 2013 / 2

0 0 224

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STANDART KOMPETENSI SISTEM PENGAPIAN KELAS XI DI SMK PERINDUSTRIAN YOGYAKARTA.

0 0 171

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL

0 0 11

PEMBELAJARAN MODEL MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI SISTEM KELISTRIKAN DAN INSTRUMEN SISWA KELAS XI TEKNIK SEPEDA MOTOR SMK DIPONEGORO DEPOK SLEMAN

1 1 14