77
C. Kerangka Berfikir
Berdasarkan latar belakang dan kajian teori, dapat dikemukakan bahwa proses pembelajaran mata pelajaran perawatan dan perbaikan
kelistrikan otomotif di SMK Negeri 2 Depok yang masih sering digunakan oleh guru adalah metode ceramah. Metode ceramah memiliki sifat satu
arah, sehingga menyebabkan peserta didik kurang diberi kesempatan untuk mengembangkan diri dan terlibat aktif dalam proses pembelajaran,
selain itu penggunaan metode ceramah dianggap membosankan oleh peserta didik, jika dibiarkan terus menerus akan menyebabkan prestasi
peserta didik kurang optimal dan juga akan berdampak pada rendahnya pencapaian KKM.
Selain hal tersebut konsep sistem pengapian adalah benda yang sulit diamati cara kerja terutama saat pada aliran arusnya. Hal ini dapat
dianggap sebagai hal yang tidak tergapai dan bersifat abstrak. Sulit bagi siswa untuk mencerna dan memahami konsep abstrak dan tak tergapai
kecuali dengan alat bantu berfikir semacam model. Model yang dapat membantu proses berfikir dan belajar sesuai dengan teori konstruktivistik
ialah analogi. Analogi dapat menjembatani antara suatu hal yang tak tergapai dan abstrak agar dapat diterima dan akhirnya dikonstruksi oleh
masing-masing individu siswa. Setelah melaksanakan pembelajaran konstruktivistik model
analogi yang dilakukan selama proses belajar mengajar di ruang kelas, diharapkan terdapat perubahan positif pada siswa kelas XI jurusan TKR di
SMK N 2 Depok Sleman Yogyakarta. Pencapaian tersebut terletak pada perubahan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PPKO dengan standar
kompetensi Perawatan dan Pemeriksaan Sistem Pengapian. Dimana persentase pencapaian KKM pada mata pelajaran PPKO dengan sub
78 kompetensi dasar sistem pengapian dapat ditingkatkan setelah mengikuti
pembelajaran konstruktivistik model analogi.
Gambar 28. Proses kerangka berfikir
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
“Penggunaan pembelajaran konstruktivistik model
analogi dapat
meningkatkan pencapaian prestasi belajar aspek kognitif mata pelajaran PPKO dengan kompetensi dasar Sistem Pengapian pada peserta didik
kelas XI Teknik Kendaraan Ringan di SMK Negeri 2 Depok”.
Sesudah tindakan Penerapan model pembelajaran pembelajaran konstruktivistik model
analogi dapat meningkatkan pencapaian hasil belajar Proses pelaksanaan tindakan menerapkan pembelajaran
konstruktivistik model analogi Siklus PTK Perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,dan refleksi
Sebelum tindakan Pencapaian hasil belajar belum mencapai hasil yang diharapkan
79
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas PTK atau dikenal juga dengan istilah Classroom Action Research CAR. Menurut
Suharsimi Arikunto 2006: 3, PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dalam
sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan siswa. Menurut Djunaidi Ghoni
2008: 8, PTK merupakan sebagai salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dan proses pengembangan kemampuan
dalam mendeteksi pemecahan masalah. PTK dapat juga diartikan sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-
tindakan tertentu untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik
pembelajaran di kelas secara lebih berkualitas sehingga siswa dapat memperoleh hasil belajar yang lebih baik Mohammad Asrori, 2007: 6.
Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di kelas dan meningkatkan kegiatan nyata guru dalam kegiatan
pengembangan profesinya. Secara prinsip PTK memiliki tiga unsur Kunandar, 2011: 45, yaitu: penelitian sebagai aktivitas mencermati suatu
obyek tertentu melalui metodologi ilmiah, tindakan sebagai suatu aktivitas yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu untuk memperbaiki suatu
masalah dalam proses belajar mengajar, dan kelas dimana sekelompok siswa dalam waktu yang sama menerima pelajaran dari seorang guru.