Pelaksanaan Paparan Data Siklus I a. Perencanaan

109 2 Peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. RPP dibuat setelah peneliti membuat analog dengan metode FAR. Tabel rencana pembelajaran dalam metode analogi FAR tersebut dituangkan ke dalam RPP. Adapun beberapa konsep yang diajarkan dengan motede analogi tipe FAR dapat dilihat di lampiran RPP. RPP disusun oleh peneliti atas pertimbangan dosen dan guru pembimbing. 3 Peneliti mempersiapkan instrumen penelitian yaitu lembar observasi dan alat ukur kemampuan siswa berupa lembar tes soal-soal pretes dan postes serta catatan lapangan. 4 Peneliti mempersiapkan media pembelajaran berupa modul materi, laptop dan proyektor, spidol, serta penghapus.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan dalam siklus I dilakukan sebanyak dua kali pertemuan, yaitu pada tanggal 7 Februari 2014 pukul 07.00– 09.15 pertemuan pertama dan tanggal 21 Februari 2014 pukul 07.00–09.15 pertemuan kedua. Pembelajaran dilakukan menyesuaikan RPP yang telah disusun sebelumnya. Sesuai dengan silabus materi yang diberikan adalah identifikasi system pengapian dan komponennya. Media yang digunakan adalah modul, spidol dan penghapus, serta papan tulis, LCD proyektor dan laptop. Dalam pelaksanaan pembelajaran diruang kelas, peneliti dan 2 orang lain menjadi observer yang bertugas melaksanakan observasi di kelas, sedangkan guru mengajar di depan kelas. Adapun deskripsi hasil pelaksanaan adalah sebagai berikut: 110 1 Pertemuan Pertama Siklus I Pertemuan pertama siklus I dilaksanakan sesuai tahapan-tahapan analogi yang mengacu pada RPP. Sedangkan RPP pertemuan 1 dalam siklus pertama dapat dilihat pada lampiran. Pada awal pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan model pembelajaran yang digunakan selama proses pembelajaran. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian pretes untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada mata pelajaran PPKO kompetensi dasar mengidentifikasi sistem pengapian dan komponennya. a Tahap Fokus Di dalam pertemuan pertama dalam siklus 1 ini sesuai yang tertera pada RPP bahwasannya disampaikan analogi untuk menjelaskan beberapa konsep kepada siswa. Terdapat 5 buah analogi untuk menjelaskan beberapa konsep, analog dan konsep yang dijelaskan pada pertemuan ini adalah analog 1 yakni jantung untuk menjelaskan fungsi motor pada unit kendaraan, analog 2 adalah membakar kertas dengan menggunakan kaca pembesar untuk menjelaskan tiga unsur pembakaran, analog 3 adalah jantung dengan pacemaker untuk menjelaskan konsep motor bensin yang membutuhkan pemantik, analog 4 adalah senjata api untuk menjelaskan konsep kerja sistem pengapian konvensional, kemudian analog 5 yakni menganalogikan pemicu pada peluru dengan induksi 111 diri analog kelima masih bagian dari analog keempat. Pada tahap aksi dalam pengajaran analogi ini guru memperhatikan tingkat keakraban murid dengan analog. Pertama-tama didalam kelas guru menyampaikan beberapa pertanyaan kepada siswa yang bertujuan untuk melihat keakraban siswa dengan analognya. Beberapa pertanyaan tersebut adalah “apakah anda semua pernah belajar tentang jantung manusia sewaktu SMP?” kemudian para siswa menjawabnya dengan “iya”, hal ini berarti analog pertama sudah dikenal oleh siswa, kemudian guru berkata “jantung itu bisa diibaratkan dangan motor penggerak yang ada di unit kendaraan”. Untuk mengecek analog ketiga apakah tidak asing dengan para siswa maka guru memberi sebuah pertanyaan “apakah dari kalian sewaktu SD pernah melakukan membakar kertas tanpa korek?” siswa terdiam lalu guru memberi petunjuk “kertas dapat kita bakar tanpa pemantik atau korek, caranya dengan menggunakan kaca pembesar dibawah permukaan sinar matahari siang” siswa menjawab “oh saya tentu pernah melakukannya pak”. Analog ketiga guru berkata “pernahkan anda di TV melihat seorang pasien yang dipicu jantungnya dengan alat picu jantung?” siswa menjawab “ya” kemudian guru “motor bensin kita ibaratkan dengan jantung yang memerlukan pemicu untuk berdenyut”. Analog keempat dimulai dengan menggali informasi tentang apa yang siswa ketahui tentang senjata api. Senjata api digunakan pada analogi ketiga digunakan pula analogi keempat 112 untuk menjelaskan konsep cara kerja sistem pengapian, sebetulnya dari awal mula sebelum skripsi ini dibuat diketahui bahwa sebagian besar siswa pernah memainkan game baik itu PC maupun elektronik lain yang menggunakan unusur senajat api, hal ini dibuktikan dengan saat guru bertanya “apa yang anda ketahui tentang ini ? menunjuk gambar game counter strike yang terpampang pada presentasi kemudian banyak dari siswa yang berkomentar “saya pernah memainkannya” siswa lain berkata “saya juga”. Kesimpulannya adalah semua siswa akrab dan tidak asing ddengan analognya. b Tahap Aksi Selanjutnya guru melanjutkan kegiatan pembelajaran sesuai yang ada di peresentasi dan juga RPP. Didalam mengajar guru sudah sesuai prosedur yang tertulis pada RPP yakni guru diwajibkan menyebutkan kemiripan dan ketidakmiripan sifat antara analog dengan target. Proses yang dilakukan guru selama proses mengajar adalah dengan menggambarkan kemiripan ciri-ciri analog target yang disebut pemetaan sifat-sifat bersama. Ini sudah sesuai dengan esensi dari instruksi analogi dimana harus ada upaya perluasan menjabarkan konsep dengan analog, argumentasi tanya jawab antara guru dengan siswa secara acak, negosiasi jika ada pemetaan yang membingungkan maka siswa diberi kesempatan memberi komentar, dramatisasi dengan menggambarkan pada presentasi, dan penulisan. Hal ini 113 membantu para murid memahami prinsip-prinsip tingkat tinggi dari kesamaan target konsep dengan analog. Dalam proses pembelajaran ini berlangsung media yang digunakan guru ialah presentasi power point dan modul. c Tahap Refleksi Di akhir kegiatan pembelajaran ditutup dengan kata- kata guru yang menjadi kesimpulan “semuanya harap perhatikan bahwa tidak semua sifat-sifat pada analog sama dengan konsep target sehingga anda jangan memaksakan analogi diluar kegunaannya. Anda paham?”. Untuk menjadi bahan koreksi peneliti tentang kefektifan dan menghindari miskonsepsi maka peneliti memeriksa hasil pekerjaan siswa yang ada pada modul dengan cara meminta modul dari siswa untuk dibawa pulang dan diteliti. Terakhir pelajaran yang berlangsung selama 3x45 menit tersebut ditutup dengan doa. 2 Pertemuan Kedua Siklus I Di dalam pertemuan kedua dalam siklus 1 ini tidak berbeda dengan pertemuan sebelumnya yakni mengacu sesuai yang tertera pada RPP. Didalam RPP bahwasannya disampaikan analogi untuk menjelaskan beberapa konsep kepada siswa. Terdapat 4 buah analogi untuk menjelaskan beberapa konsep, analog dan konsep yang dijelaskan pada pertemuan ini adalah analog 1 yakni pemicu pada peluru untuk menjelaskan fungsi penggerak saklar, analog 2 adalah mesiu dalam amunisi untuk menjelaskan konsep sudut dwell, analog 3 114 adalah laras senapan untuk menjelaskan konsep kerja penaik tegangan analog pertama, kedua dan ketiga masih bagian dari analog ke 3, kemudian analog 4 yakni menganalogikan 4 sasaran tembak menggunakan 1 buah senapan untuk menjelaskan konsep kerja rangkaian sistem pengapian konvensional pada motor 4 silinder. a Tahap Fokus Pada pelaksanaan pengajaran analogi ini guru memperhatikan tingkat keakraban murid dengan analog. Telah diketahui sebelumnya yakni pada pertemuan pertama siklis pertama bahwa para siswa akrab dengan analognya yakni senjata api, akan tetapi guru perlu menerangkan analognya terlebih dahulu secara singkat, kemudian dilanjut dengan menjelaskan konsep target yang hendak diajarkan. Untuk itu guru memakai bantuan presentasi berupa power point menggambarkan analog dengan konsep target. b Tahap Aksi Selanjutnya guru melanjutkan kegiatan pembelajaran sesuai yang ada di presentasi dan juga RPP. Didalam mengajar guru sudah sesuai prosedur yang tertulis pada RPP yakni guru diwajibkan menyebutkan kemiripan dan ketidakmiripan sifat antara analog dengan target. Proses yang dilakukan guru selama proses mengajar adalah dengan menggambarkan kemiripan ciri-ciri analog target yang disebut pemetaan sifat-sifat bersama. Ini sudah sesuai dengan esensi 115 dari instruksi analogi dimana harus ada upaya perluasan menjabarkan konsep dengan analog, argumentasi tanya jawab antara guru dengan siswa secara acak, negosiasi jika ada pemetaan yang membingungkan maka siswa diberi kesempatan memberi komentar, dramatisasi dengan menggambarkan pada presentasi, dan penulisan. Hal ini membantu para murid memahami prinsip-prinsip tingkat tinggi dari kesamaan target konsep dengan analog. Untuk lebih mengaplikasikan teori pembelajaran konstruktivistik maka diadakan diskusi kelompok kecil. Diskusi ini beranggotanan 4 orang siswa setiap kelompok. Untuk mendukung kegiatan diskusi tersebut juga disiapkan lembar diskusi. Diskusi ini membahas tentang “apa yang perlu diubah jika sistem pengapian motor silinder 1 diperuntukkan untuk dipasangkan pada motor bensin silinder 4?.” Isi dari lembar diskusinya adalah berupa beberapa rangkaian yang “salah” kemudian mereka perkelompok diberi tagihan untuk mencari leetak kesalahannya dan juga perbaikan terhadap rangkaian “salah” tersebut. Seetelah waktu diskusi habis maka guru menunjuk beberapa siswa untuk maju menjelaskan hasil diskusinya didepan kelas, kemudian hasil diskusi dismpulkan dan dikumpul ke guru. Diskusi ini akan memberikan pengalaman atau experience pada siswa, sesuai dengan kaidah yang terdapat pada pembelajaran konstruktivistik. Bentuk, isi, dan hasil lembar diskusi para siswa ini dapat dilihat pada lampiran. 116 c Tahap Refleksi Di akhir kegiatan pembelajaran ditutup dengan kata- kata guru yang menjadi kesimpulan “seperti yang sudah saya tekankan pada minggu kemarin bahwa tidak semua sifat-sifat pada analog sama dengan konsep target sehingga anda jangan memaksakan analogi diluar kegunaannya. Anda paham?”. Untuk menjadi bahan koreksi peneliti tentang kefektifan dan menghindari miskonsepsi maka peneliti memeriksa hasil pekerjaan siswa yang ada pada modul dengan cara meminta modul dari siswa untuk dibawa pulang dan diteliti. Terakhir pelajaran yang berlangsung selama 3x45 menit tersebut ditutup dengan post test.Pada akhir pelajaran dan sebelum digunakan untuk post test guru menyuruh siswa mengomentari kekurangan apa saja selama pembelajaran dikelas dari pertemuan 1 dan pertemuan 2 dalam siklus satu. Bentuk kalimat instruksi guru kepada siswa adalah sebagai berikut “Sebutkan minimal lima kekurangan apa saja selama proses pembelajaran teori sistem pengapian ini berlangsung Tulis 5 jawaban anda dibalik lembar jawaban yang akan anda gunakan pada postes”. Sisa waktu antara akhir pelajaran dan sebelum postes digunakan untuk menuliskan 5 macam kekurangan apa saja yang terjadi selama pertemuan 1 dan 2. Hal ini diperlukan peniliti agar menjadi bahan wacana dan masukan bagi siklus berikutnya, jika memang terbukti pada siklus 1 belum dapat menuntaskan masalah sesuai dengan target yang hendak 117 dicapai.Targetnya yakni mencapai kriteria ketuntasan klasikal diatas 85. Kemudian setelah itu barulah dilakukan postes. Postes bertujuan untuk mengetahui kemampuan akhir siswa pada mata pelajaran PPKO dengan kompetensi dasar mengidentifikasi sistem pengapian dan komponennya setelah dilakukan penerapan pembelajaran konstruktivistik model analogi. Keseluruhan kegiatan pada pertemuan dikelas kali ini ditutup dengan salam dan doa.

c. Pengamatan

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN JOBSHEET PRAKTIKUM SISTEM PENGAPIAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI

3 28 107

PENGGUNAAN PERAGA SISTEM PENGAPIAN SEPEDA MOTOR CDI DC UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI IDENTIFIKASI SISTEM PENGAPIAN

4 26 152

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI MEMPERBAIKI SISTEM KOPLING DAN KOMPONENNYA KELAS XI TKR SMK BUDI AGUNG MEDAN T.A. 2015/2016.

0 1 26

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMPERBAIKI SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL MOBIL SISWA KELAS XI TKR SMK NEGERI 1 MERDEKA BERASTAGI T.A. 2015/2016.

1 4 28

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPLICIT INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR DENGAN PERANGKAT LUNAK SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN TGB SMK N 1 BALIGE.

1 4 28

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER PADA KOMPETENSI MELAKSANAKAN PANEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI AGRIBISNIS PRODUKSI TANAMAN (APTN) DI SMK NEGERI 2 SUBANG.

0 0 32

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN RINGAN RANGKAIAN SISTEM KELISTRIKAN DAN INSTRUMEN KELAS XI OTO SMK DIPONEGORO DEPOK TAHUN PELAJARAN 2013 / 2

0 0 224

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STANDART KOMPETENSI SISTEM PENGAPIAN KELAS XI DI SMK PERINDUSTRIAN YOGYAKARTA.

0 0 171

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL

0 0 11

PEMBELAJARAN MODEL MIND MAP UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI SISTEM KELISTRIKAN DAN INSTRUMEN SISWA KELAS XI TEKNIK SEPEDA MOTOR SMK DIPONEGORO DEPOK SLEMAN

1 1 14