134 3 Peneliti mempersiapkan instrumen penelitian yaitu lembar
observasi dan alat ukur kemampuan siswa berupa lembar tes soal-soal pretes dan postes serta catatan lapangan.
4 Peneliti mempersiapkan media pembelajaran berupa modul materi, laptop dan proyektor, spidol, serta penghapus.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan dalam siklus II dilakukan sebanyak dua kali pertemuan, yaitu pada tanggal 28 Februari 2014 pukul
07.00 – 09.15 pertemuan pertama dan tanggal 14 Maret 2014 pukul 07.00 – 09.15 pertemuan kedua. Sesuai dengan silabus
materi yang diberikan dalam siklus 2 ini pertemuan 3 dan 4 adalah;1 Mengidentifikasi sistem pengapian dan komponennya
menguji rangkaian, 2 Memperbaiki rangkaian sistem pengapian daan komponen-komponennya. Adapun deskripsi hasil
pelaksanaan adalah sebagai berikut: 1 Pertemuan Pertama Siklus II
Pertemuan pertama siklus II dilaksanakan sesuai tahapan-tahapan analogi yang mengacu pada RPP. RPP telah
mengalami penambahan hal-hal sesuai dengan yang dibahas pada tahap refleksi. Sedangkan RPP pertemuan 1 dalam siklus
kedua dapat dilihat pada lampiran. Pada awal pembelajaran dimulai dengan memperkenalkan diri pengajar, yakni
mahasiswa magang dari UTM, selanjutnya adalah mengulas kembali materi pada pertemuan minggu lalu dengan cara
ceramah singkat dan memeriksa memori siswa dengan cara
135 menanyai beberapa pertanyaan menyangkut materi minggu
lalu. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian pretes untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada mata pelajaran
PPKO kompetensi dasar mengidentifikasi sistem pengapian dan komponennya.Kemudian dilanjutkan dengan pemberian
modul yang pada minggu lalu sudah diberikan namun diambil lagi untuk keperluan pemeriksaan oleh peneliti.
Di dalam pertemuan pertama dalam siklus 1 ini sesuai yang tertera pada RPP bahwasannya disampaikan analogi
untuk menjelaskan beberapa konsep kepada siswa. Terdapat 4 buah analogi untuk menjelaskan beberapa konsep, analog dan
konsep yang dijelaskan pada pertemuan ini adalah analog 1 yakni 4 sasaran tembak dengan 1 buah senapan untuk
menjelaskan fungsi distributor, analog 2 adalah 4 sasaran yang munculnya membentuk pola untuk menjelaskan konsep firing
order, analog 3 adalah menghentikan jantung manusia yang menggunakan pacemaker untuk menjelaskan konsep kerja
kunci kontak pada sistem pengapian, kemudian analog 4 yakni menganalogikan mempercepat pengisian peluru pada senapan
untuk menjelaskanfungsi resistor pada kumparan primer koil. a Tahap Fokus
Pada pengajaran analogi ini pengajar memperhatikan tingkat keakraban murid dengan analog. Pertama-tama didalam
kelas pengajar menyampaikan beberapa pertanyaan kepada siswa yang bertujuan untuk melihat keakraban siswa dengan
136 analognya. Beberapa pertanyaan pengajartersebut adalah
“apakah anda semua pernah bermain game perang memakai senapan?”, kemudian para siswa menjawabnya dengan “iya”,
pengajar “apa yang akan anda lakukan jika terdapat 4 sasaran yang harus anda tembak?” murid menjawab “membutuhkan 4
tembakan dengan 1 buah senapan”, hal ini berarti analog pertama sudah dikenal oleh siswa, kemudian pengajar berkata
“4 sasaran itu adalah 4 silinder sedangkan senapan itu unit pengapian”. Analog kedua pengajar berkata “Sekarang
bagaimana jika ke empat sasaran tersebut jaraknya tidak sama, ada yang jauh ada yang dekat?” siswa menjawab “saya akan
menembak sasaran yang dekat terlebih dahulu” kemudian pengajar “4 silinder itu dibakar dengan urutan sesuai firing
order bukan sesuai urutan nomor urut silindernya”. Analog ketiga pengajar berkata “bagaimana jika baterai pacemaker
pada jantung orang yang memakainya dicopot?”, siswa menjawab “jantungnya akan berhenti berdetak”,pengajar
berkata “sama seperti sistem pengapian jika sumber daya baterainya dicabut maka sistem tersebut tidak bekerja”.
Selanjutnya analogi keempat pengajar mengenalkan analognya dengan didahuli dengan pemutaran video, dalam video tersebut
diceritakan cara memepercepat pengisian peluru. Kemudian pengajarmenjelaskan fungsi mempercepat aliran arus pada
kumparan primer koil.
137 b Tahap Aksi
Selanjutnya pengajar melanjutkan kegiatan pembelajaran sesuai yang ada di presentasi dan juga RPP.
Didalam mengajar pengajar sudah sesuai prosedur yang tertulis pada RPP yakni guru diwajibkan menyebutkan
kemiripan dan ketidakmiripan sifat antara analog dengan target. Proses yang dilakukan pengajar selama proses mengajar
adalah dengan menggambarkan kemiripan ciri-ciri analog target yang disebut pemetaan sifat-sifat bersama. Ini sudah sesuai
dengan esensi dari instruksi analogi dimana harus ada upaya perluasan menjabarkan konsep dengan analog, argumentasi
tanya jawab antara guru dengan siswa secara acak, negosiasi jika ada pemetaan yang membingungkan maka siswa diberi
kesempatan memberi komentar, dramatisasi dengan menggambarkan pada presentasi, dan penulisan. Hal ini
membantu para murid memahami prinsip-prinsip tingkat tinggi dari kesamaan target konsep dengan analog. Dalam proses
pembelajaran ini berlangsung media yang digunakan pengajar ialah presentasi power point dan modul.
c Tahap Refleksi Di akhir kegiatan pembelajaran ditutup dengan kata-
kata pengajar yang menjadi kesimpulan “semuanya harap perhatikan bahwa tidak semua sifat-sifat pada analog sama
dengan konsep target sehingga anda jangan memaksakan analogi diluar kegunaannya. Anda paham?” Untuk menjadi
138 bahan koreksi peneliti tentang kefektifan dan menghindari
miskonsepsi maka peneliti memeriksa hasil pekerjaan siswa yang ada pada modul dengan cara meminta modul dari siswa
untuk dibawa pulang dan diteliti. Terakhir pelajaran yang berlangsung selama 3x45 menit tersebut ditutup dengan doa.
2 Pertemuan Kedua Siklus II Di dalam pertemuan kedua dalam siklus 2 ini tidak
berbeda dengan pertemuan sebelumnya yakni mengacu sesuai yang tertera pada RPP. Didalam RPP bahwasannya
disampaikan analogi untuk menjelaskan beberapa konsep kepada siswa. Terdapat 2 buah analogi untuk menjelaskan
beberapa konsep. Analog dan konsep yang dijelaskan pada pertemuan ini adalah analog 1 yakni tekanan udara yang ada
didalam alat suntik untuk menjelaskan grafik hubungan tekanan ruang bakar dengan derajat putaran engkol. Analog 2 adalah
sniper yang menembak sasaran obyek yang bergerak untuk menjelaskan latar belakang munculnya teknologi timing
advancer. a Tahap Fokus
Telah diketahui sebelumnya yakni pada pertemuan pertama siklus pertama bahwa para siswa akrab dengan
analognya yakni senjata api, akan tetapi guru perlu menerangkan analognya terlebih dahulu secara singkat,
kemudian dilanjut dengan menjelaskan konsep target yang hendak diajarkan. Untuk itu guru memakai bantuan presentasi
139 berupa power point menggambarkan analog dengan konsep
target. Sedangkan 3 konsep lainnya dijelaskan dengan tanpa analogi. Ketiga konsep tersebut antara lain cara kerja tipe
timing advancer, cara pemeriksaan timing ignition, dan penyetelan timing ignition. Ketiga konsep tersebut
menggunakan metode ceramah. b Tahap Aksi
Selanjutnya guru melanjutkan kegiatan pembelajaran sesuai yang ada di presentasi dan juga RPP. Didalam
mengajar guru sudah sesuai prosedur yang tertulis pada RPP yakni guru diwajibkan menyebutkan kemiripan dan
ketidakmiripan sifat antara analog dengan target. Proses yang dilakukan guru selama proses mengajar adalah dengan
menggambarkan kemiripan ciri-ciri analog target yang disebut pemetaan sifat-sifat bersama. Ini sudah sesuai dengan esensi
dari instruksi analogi dimana harus ada upaya perluasan menjabarkan konsep dengan analog, argumentasi tanya
jawab antara guru dengan siswa secara acak, negosiasi jika ada pemetaan yang membingungkan maka siswa diberi
kesempatan memberi komentar, dramatisasi dengan menggambarkan pada presentasi, dan penulisan. Hal ini
membantu para murid memahami prinsip-prinsip tingkat tinggi dari kesamaan target konsep dengan analog. Ditiap pertanyaan
yang dilemparkan guru maka siswa dituntut untuk mencari jawabannya dengan cara mendiskusikannya dengan rekan
140 sebangku, setelah waktu diskusi singkat tersebut cukup maka
selanjutnya guru menunjuk secara acak siswa untuk menjelaskan hasil diskusinya didepan kelas.
c Refleksi Di akhir kegiatan pembelajaran ditutup dengan kata-
kata guru yang menjadi kesimpulan “seperti yang sudah saya tekankan pada minggu kemarin bahwa tidak semua sifat-sifat
pada analog sama dengan konsep target sehingga anda jangan memaksakan analogi diluar kegunaannya. Anda paham?”.
Untuk menjadi bahan koreksi peneliti tentang kefektifan dan menghindari miskonsepsi maka peneliti memeriksa hasil
pekerjaan siswa yang ada pada modul dengan cara meminta modul dari siswa untuk dibawa pulang dan diteliti.
Terakhir pelajaran yang berlangsung selama 3x45 menit tersebut ditutup dengan post test. Postes bertujuan untuk
mengetahui kemampuan akhir siswa pada mata pelajaran PPKO dengan kompetensi dasar mengidentifikasi sistem
pengapian dan komponennya setelah dilakukan penerapan pembelajaran konstruktivistik model analogi. Keseluruhan
kegiatan pada pertemuan dikelas kali ini ditutup dengan salam dan doa.
141
c. Pengamatan