Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan

media dalam proses belajar mengajar di kelas dapat membantu merangsang pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Pertanyaan keempat yaitu apakah dalam setiap pelajaran BapakIbu menggunakan media. Guru mengatakan bahwa penggunaan media tergantung kesulitan yang dihadapi siswa. Tidak setiap materi pelajaran itu terdapat kesulitan. Jadi penggunaan media pun disesuaikan dengan kesulitan yang dihadapi siswa. Pertanyaan kelima yaitu tentang jenis media yang sering digunakan Bapak Ibu dalam proses belajar mengajar. Guru mengatakan bahwa jenis media pembelajaran yang yang biasa dipakai beliau dalam mengajar adalah media sederhana, atau yang lebih dikenal dengan media pembelajaran konvensional. Dengan alasan bahwa media pembelajaran konvensional mudah dijangkau dan kebanyakan media tersebut sudah ada atau sudah disediakan di sekolah. Pertanyaan keenam yaitu tentang apakah media yang digunakan Bapak Ibu dibuat sendiri ataukah cuplikan dari orang lain buku. Guru mengatakan bahwa terkadang media yang digunakan diambil dari buku, juga mendownload dari internet. Namun, terkadang juga guru merancang dan membuat sendiri. Hal ini dilakukan apabila media yang ada pada buku maupun internet tidak dapat memfasilitasi siswa terkait konsep yang diajarkan. Pertanyaan ketujuh yaitu tentang intensitas penggunaan media oleh Bapak Ibu. Guru mengatakan bahwa belum begitu sering beliau PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI menggunakan media dalam proses pembelajaran. Penggunaan media oleh beliau masih relatif jarang, tergantung materi yang akan disampaikan, misalnya terlalu sulit dipahami maka diperlukan media untuk memfasilitasinya. Jadi dalam hal ini, penggunaan media pembelajaran disesuaikan dengan materi atau jika dibutuhkan, sehingga media tidak selalu digunakan dalam setiap pembelajaran. Pertanyaan kedelapan yaitu tentang hasil yang dicapai saat menggunakan media. Guru mengatakan bahwa ketika beliau menggunakan media, proses pembelajaran lebih terasa aktif dan pemahaman siswa terkait materi yang disampaikan pun lebih baik dari sebelumnya. Pertanyaan kesembilan yaitu tentang media apa yang pernah Bapak Ibu gunakan tapi belum membantu siswa mencapai indikator. Guru mengatakan bahwa media yang digunakan tapi belum membantu siswa mencapai indikator adalah media ICT yang berupa gambar atau video. Dalam hal ini, beliau pernah menjelaskan konsep bangun datar dan bangun ruang dengan menayangkan video. Sedangkan di sisi lain, indikator yang hendak dicapai adalah mengelompokkan benda-benda di sekitar sebagai bangun datar dan bangun ruang. Akan lebih baik jika siswa dilibatkan langsung dalam mengelompokkan benda-benda tersebut. Hanya saja, karena hal itu tidak dilakukan sehingga siswa belum dapat membedakan dengan benar antara benda mana yang termasuk bangun datar dan mana yang termasuk bangun ruang. Dengan demikian indikator yang ditentukkan tidak dapat dicapai secara maksimal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Pertanyaan kesepuluh yaitu media apa yang pernah Bapak Ibu gunakan yang sudah mencapai indikator. Guru mengatakan bahwa dengan menggunakan media konvensional yang dirancang sendiri, akan lebih membantu siswa dalam memahami materi yang disampaikan. Dengan demikian, indikator pembelajaran pun dapat dicapai.

2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan

Berdasarkan hasil wawancara yang telah diuraikan di atas, peneliti berkesimpulan bahwa matematika sebagai mata pelajaran inti, masih dianggap memiliki tingkat kesulitan yang lebih dominan daripada mata pelajaran lain, khususnya pada materi tentang bangun datar dan bangun ruang. Untuk mengatasi kesulitan tersebut guru memilih untuk menggunakan media dalam proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan guru sudah cukup memahami peranan media pembelajaran sebagai upaya dalam mengatasi kesulitan yang dihadapi siswa. Selain itu, guru juga sudah memahami pentingnya kehadiran media dalam proses belajar mengajar di kelas. Media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap apa yang disampaikan oleh guru dengan lebih mudah. Tak hanya itu, suasana pembelajaran pun terasa lebih aktif ketika menggunakan media dalam proses belajar mengajar di kelas. Penggunaan media pembelajaran oleh guru memang tidak begitu sering, tetapi guru sudah mampu merancang dan membuat serta menerapkan penggunaan media tersebut dalam proses pembelajaran. Selain membuat sendiri media pembelajaran yang akan digunakan, guru juga menggunakan media pembelajaran yang sudah disediakan, baik oleh sekolah maupun cuplikan dari buku-buku pegangan guru. Guru lebih sering menggunakan media pembelajaran konvensional dibandingkan dengan jenis media pembelajaran lainnya. Media pembelajaran konvensional dipilih karena dianggap lebih mudah dijangkau dan sederhana, serta tersedia di sekolah. Media pembelajaran konvensional juga sangat menunjang dalam pencapaian indikator. Hal ini berbeda dengan media ICT yang dianggap masih belum menunjang tercapainya indikator.

B. Deskripsi Produk Awal

Pengembangan produk media pembelajaran konvensional oleh peneliti, dilalui dengan melakukan beberapa langkah pengembangan. Langkah pertama yang dilakukan yakni menentukan tema dan sub tema, serta kompetensi inti dan kompetensi dasar dari sub tema yang telah ditentukan tersebut. Mengacu pada kompetensi dasar tersebut, peneliti merumuskan indikator dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Langkah berikutnya, peneliti membuat jaring-jaring subtema untuk kompetensi dasar serta indikator yang telah dirumuskan. Peneliti kemudian merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian RPPTH berdasarkan indikator dan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.