Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

wawancara dengan guru kelas II SDN Kalasan 1. Jawaban atas pertanyaan yang diajukan, menjadi data deskriptif yang digunakan penulis untuk memperbaiki dan menyempurnakan media pembelajaran yang akan dikembangkan. 2. Data Kuantitatif Data kuantitatif merupakan data yang berbentuk angka-angka yang diperoleh dari penilaian terhadap produk yang dikembangkan dalam penelitian ini. Data tersebut kemudian diolah untuk memperoleh hasil data yang akurat yang berfungsi untuk mengembangkan media pembelajaran tersebut. Data kuantitatif dalam penelitian ini diperoleh dari pengisian lembar penilaian media yang dilakukan oleh 2 validator yaitu pakar media pembelajaran dan guru matematika. Skala penilaian terhadap media yang dikembangkan yaitu sangat baik 5, baik 4, cukup baik 3, kurang baik 2, sangat kurang baik 1. Skor yang sudah didapat kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif skala lima dengan acuan sebagai berikut: Tabel Konverensi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif Skala Lima Interval Kategori X + 1,80 Sbi Sangat Baik + 0,60 Sbi X ≤ + 1, 80Sbi Baik – 0,60 Sbi X ≤ + 0,60Sbi Cukup Baik – 1,80 Sbi X ≤ – 0,60Sbi Kurang Baik X ≤ – 1,80Sbi Sangat Kurang Baik Keterangan : Rerata ideal : skor maksimal ideal + skor minimal ideal Simpangan baku ideal : skor maksimal ideal − skor minimal ideal X : Skor Aktual Perhitungan data-data kuantitatif dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dengan menerapkan rumus konversi di atas. Adapun penentuan rumus kualitatif pengembangan ini diterapkan dengan konversi sebagai berikut. Diketahui: Skor maksimal ideal : 5 Skor minimal ideal : 1 Rerata ideal : 5+1 = 3 Simpangan baku ideal SB i : 5−1 = 0,67 Ditanyakan: Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat kurang baik. Jawaban: Kategori sangat baik = X + 1,80 SBi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI = X 3 + 1,80 . 0,67 = X 3 + 1,21 = X 4,21 Kategori baik = + 0,60SBi X ≤ + 1,80SBi = 3 + 0,60 . 0,67 X ≤ 3 + 1,80 . 0,67 = 3 + 0,40 X ≤ 3 + 1,21 = 3,40 X ≤ 4,21 Kategori cukup baik = - 0,60SBi X≤ + 0,60SBi = 3 - 0,60 . 0,67 X ≤ 3 + 0,60 . 0,67 = 3 – 0,40 X≤ 3 + 0,40 = 2,60 X≤ 3,40 Kategori kurang baik = - 1,80SBi X≤ - 0,60SBi = 3 - 1,80 . 0,67 X ≤ 3 - 0,60 . 0,67 = 3 - 1,21 X ≤ 3 - 0,40 = 1,79 X ≤ 2,60 Kategori sangat kurang baik = � ≤ – 1,80SBi = X ≤ 3 - 1,80 . 0,67 = X ≤ 3 - 1,21 = X ≤ 1,79 Berdasarkan perolehan tersebut, diperoleh data kuantitatif menjadi data kualitatif skala lima sebagai berikut. Kriteria Skor Skala Lima Interval Skor Kriteria 4,22 – 5 Sangat Baik 3,41 – 4,21 Baik 2,61 – 3,40 Cukup Baik 1,80 – 2,60 Kurang Baik 1 – 1,79 Sangat Kurang Baik Hasil dari perhitungan skor masing-masing validasi yang dilakukan akan dicari rerata skor perolehannya kemudian dapat dikonversikan dari data kuantitatif ke data kualitatif dalam kategori tertentu seperti yang tertera pada tabel kriteria skor skala lima. 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Kebutuhan

Penelitian pengembangan yang dilakukan oleh peneliti diawali dengan melakukan analisis kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan dengan wawancara langsung terhadap Ibu Y yang merupakan guru kelas II SD Negeri Kalasan 1 pada tanggal 30 September 2015. Wawancara tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi potensi atau masalah yang ada dan terjadi di lapangan, terkait pemahaman guru terhadap penggunaan atau penerapan media dalam proses pembelajaran. Hasil dari analisis kebutuhan ini sebagai pedoman bagi peneliti dalam mengembangkan media yang dapat menunjang ketercapaian tujuan pembelajaran khususnya untuk muatan pelajaran matematika. Peneliti melakukan analisis kebutuhan ini berdasarkan langkah-langkah pengembangan yang telah diuraikan di bab III. Analisis kebutuhan yang dilakukan oleh peneliti, diawali dengan melakukan wawancara terhadap Ibu Y yang merupakan guru kelas II A SD Negeri Kalasan 1, pada tanggal 30 Sepetember 2015. Wawancara tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi potensi atau masalah yang ada di lapangan, terkait pemahaman guru terhadap penggunaan atau penerapan media konvensional. Hasil wawancara tersebut dijadikan pedoman bagi peneliti dalam mengembangkan produk media pembelajaran konvensional untuk muatan pelajaran matematika.

1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan

Sebagaimana yang telah diuraikan di atas, bahwa analisis kebutuhan dilakukan melalui wawancara langsung dengan guru kelas II A SD Negeri Kalasan 1. Wawancara dilakukan dengan berpedoman pada 10 butir pertanyaan yang telah dibuat peneliti. Berikut ini merupakan data hasil wawancara dengan guru kelas II A SD Negeri Kalasan 1. Pertanyaan pertama yaitu tentang materi yang paling sulit dikuasai siswa pada mata pelajaran inti. Guru mengatakan bahwa hampir pada setiap mata pelajaran inti terdapat kesulitan yang dihadapi siswa. Akan tetapi, matematika masih memiliki tingkat kesulitan yang lebih dominan daripada materi pelajaran yang lain. Namun, kesulitan yang dihadapi siswa tidak terletak pada semua materinya melainkan hanya beberapa saja. Salah satu materi yang masih dianggap sulit adalah materi bangun datar dan bangun ruang. Pertanyaan kedua yaitu tentang upaya yang dilakukan oleh guru untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi siswa dalam memahami pembelajaran. Guru mengatakan bahwa sejauh ini upaya yang dilakukan adalah dengan menggunakan media saat proses pembelajaran berlangsung. Mengingat media sangat penting dan memiliki peran yang besar dalam proses pembelajaran di kelas. Pertanyaan ketiga yaitu tentang alasan pentingnya penggunaan media dalam proses pembelajaran. Guru mengatakan bahwa kehadiran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI