Defenisi Konsep. Strategi Adaptasi Sosial Ekonomi Nelayan Tradisional Dalam Menghadapi Masa Paceklik

46 proletar akan merebut kekuasaan dengan revolusi, dan disusul oleh masyarakat tanpa kelas. Dalam penelitian ini, konsep stratifikasi sosial sangat terlihat jelas dimana dalam masyarakat pesisir atau masyarakat nelayan terdapat tingkatan-tingkatan atau kedudukan-kedudukan yang membedakan antar nelayan. Hal ini dapat dilihat dari aspek kelas sosial, kedudukan dan aspek ekonominya. Oleh karena pada masyarakat nelayan juga memiliki pelapisan atau tingkatan kedudukan yang berbeda yaitu antara kelas borjuis dan proletar atau bisa juga disebut antara kelas pemilik modal dan kelas pekerja atau buruh , maka konsep stratifikasi sosial dapat dikaitkan dengan penelitian ini. Dalam konteks ini, dampak dari perubaan cuaca bukan hanya dirasakan oleh nelayan buruh namun juga sangat berdampak bagi nelayan pemilik modal atau pemilik kapal. Artinya akibat dari perubahan cuaca tersebut, kehidupan ekonomi para pemilik modal juga mengalami pasang surut yang tidak menentu. Jika terjadi perubahan cuaca yang tidak menentu, pemilik modal juga merasakan rugi yang amat besar karena modal awal atau untuk belanja para nelayan buruh selama berada dilaut berasal dari pemilik modal atau pemilik sampan, dan sebaliknya pada saat cuaca stabil dan pendapatan nelayan buruh meningkat maka para pemilik modal ini juga dapat meraup keuntungan yang lebih besar.

2.7. Defenisi Konsep.

Konsep adalah suatu hasil pemaknaan di dalam intelektual manusia yang merujuk pada kenyataan nyata ke dalam empiris, dan bukan merupakan refleksi sempurna. Dalam sosiologis, konsep menegaskan dan menetapkan apa yang akan di 38 Universitas Sumatera Utara 47 observasi Suyanto, 2005:49. Definisi konsep adalah rangkuman peneliti dalam menjelaskan peristiwa yang akan diteliti nantinya. Konsep yang digunakan sebagai konteks penelitian ini antara lain sebagai berikut: 1. Strategi adaptasi merupakan rencana yang cermat yang dilakukan seseorang dalam menghadapi situasi-situasi tertentu untuk mencapai sasaran khusus yang ingin dicapai. Dalam melakukan suatu strategi terdapat tiga istilah kata yang membedakan tindakan adatasi yang dilakukan seseorang. Pertama : Proaktif berarti lebih daripada sekedar mengambil inisiatif. Kata ini mengandung arti, bahwa sebagai manusia, kita bertanggung jawab atas hidupnya sendiri. Perilaku kita adalah fungsi dari keputusan kita, bukan kondisi kita. Orang yang sangat proaktif mengenali tanggung jawab. Mereka tidak menyalahkan keadaan, masa lalu, dan kondisi. Perilaku mereka adalah produk dari pilihan sadar mereka, yang berdasar nilai, dan bukan produk dari kondisi mereka yang berdasar perasaan dan masa lalu mereka. Kedua : Kreatif yang merupakan seseorang tersebut mampu menciptakan atau menghasilkan sesuatu yang baru. Misalnya pada masyarakat nelayan mereka mampu menciptakan pekerjaan baru atau pekerjaan sampingan untuk mengisi waktu mereka pada saat terjadinya cuaca ekstrim yang tidak memungkinkan mereka untuk melaut dan mampu menghasilkan uang dari pekerjaan yang mereka ciptakan tersebut. Ketiga : Pasif yang merupakan suatu tindakan seseorang 39 Universitas Sumatera Utara 48 yang bersifat menerima saja, tidak giat dan tidak aktif yang hanya pasrah akan keadaan yang dia terima. 2. Cuaca ekstrim adalah fenomena meteorologi yang ekstrim dalam sejarah distribusi, khususnya fenomena cuaca yang mempunyai potensi menimbulkan bencana, menghancurkan tatanan kehidupan sosial, atau yang menimbulkan korban jiwa manusia. Cuaca ekstrim merupakan suatu keadaan cuaca yang tidak bersahabat dibanding dengan hari-hari biasanya. Biasanya pada masyarakat yang setiap harinya para nelayan bisa melaut dan tiba-tiba terjadi cuaca ekstrim yang membuat mereka tidak memungkinkan untuk berangkat melaut. 3. Nelayan adalah orang yang hidup dari mata pencaharian hasil laut. Di Indonesia para nelayan biasanya bermukim di daerah pinggir pantai atau pesisir laut. Komunitas nelayan adalah kelompok orang yang bermata pencaharian hasil laut dan tinggal didesa-desa atau pesisir Sastrawidjaya. 2002. Sedangkan Nelayan Tradisional adalah masyarakat nelayan yang beraktivitas melaut dengan menggunakan alat tangkap yang masih bersifat tradisional, seperti jaring, pancingan, jala dan sebagainya dan masih menggunakan sampan yang kecil dengan menggunakan mesin mesin tempel sebagai tenaga penggerak sampan. 4. Juragan adalah kelompok nelayan yang memiliki seluruh peralatan melaut seperti perahu, motor tempel, jaring dan peralatan laut lainnya, termasuk 40 Universitas Sumatera Utara 49 memberi modal kepada para nelayan pekerja tetapi mereka tidak secara langsung ikut melaut. 5. Toke merupakan seorang nelayan yang langsung ikut terjun melaut, namun dalam kerjanya mereka hanya dipekerjakan sebagai pengemudi sampan atau yang biasa di sebut sebagai awak kapal. 6. Nelayan pekerja adalah , kelompok nelayan yang bekerja untuk para nelayan juragan dengan kata lain, para nelayan pekerja ini menggunakan sampan dan modal dari para juragan untuk melaut. 7. Nelayan pinggiran adalah kelompok nelayan yang melaut hanya disekitar pinggir pantai saja, dan biasanya mereka hanya melaut satu harian. 8. Nelayan tengah atau disebut nelayan pancing merupakan para nelayan yang menangkap ikan hingga ke tengah-tengah laut. Mereka disebut sebagai nelayan pancing karena alat tangkap yang mereka gunakan saat melaut hanyalah pancingan. Selain itu nelayan pancing yang ada di Desa Pematang Kuala umumnya adalah nelayan pekerja yang menggunakan sampan dan modal dari juragan. 9. Alat tangkap hasil laut adalah peralatan yang digunakan para nelayan dalam menjalankan aktivitas melautnya, dalam hal ini tergantung dari sifat nelayan tersebut apakah dia nelayan tradisional ataupun nelayan modern. 10. Waktu luang merupakan waktu yang dimanfaatkan sebagai sarana mengembangkan potensi, meningkatkan mutu pribadi, kegiatan terapeutik bagi yang mengalami gangguan emosi, sebagai selingan dan hiburan, sarana rekreasi, sebagai kompensasi pekerjaan yang kurang 41 Universitas Sumatera Utara 50 menyenangkan, atau sebagai kegiatan menghindari sesuatu Sukadji, 2000. 11. Pekerjaan utama adalah aktivitas utama atau merupakan jenis pekerjaan yang secara langsung menunjang terwujudnya dan berfungsinya suatu konstruksi sesuai peruntukannya. 12. Pekerjaan sampingan adalah suatu jenis usaha atau pekerjaan yang dikerjakan oleh seseorang di luar pekerjaan aslinya yang selama ini telah digeluti dan di kerjakan, misalnya seorang karyawan sebuah pabrik yang juga punya usaha dagang pulsa atau rokok maka pekerjaan tetapnya adalah karyawan pabrik dan jenis pekerjaan sampinganya adalah menjual pulsa dan rokok. 13. Penghasilan atau pendapatan. Dalam kamus lengkap Inggris Indonesia, pendapatan revenue dan penghasilan income mempunyai pengertian yang sama. Revenue adalah sama dengan pendapatan dan penghasilan. penghasilan income, adalah merupakan jumlah yang dikembalikan oleh suatu entitas kepada investornya dan masih meninggalkan entitas dalam keadaan kaya pada akhir periode sebagaimana pada awalnya. Pendapatan secara umum diartikan sebagai penerimaan yang diperoleh dari hasil penjualan barang atau jasa. 14. Pengeluaran merupakan suatu proses pengeluaran barang-barang atau jasa yang dilakukan manusia untuk memenuhi keperluan dan kehendaknya. 15. Kondisi sosial ekonomi adalah suatu keadaan atau kedudukan yang diatur secara sosial dan menetapkan seseorang dalam posisi tertentu dalam 42 Universitas Sumatera Utara 51 struktur masyarakat. Pemberian posisi ini disertai pula seperangkat hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh si pembawa status. Tingkat sosial merupakan faktor non ekonomis seperti budaya, pendidikan, umur dan jenis kelamin, sedangkan tingklat ekonomi sepertik pendapatan, jenis pekerjaan, pendidikan dan investasi. Dengan demikian, status sosial ekonomi adalah kemampuan seseorang untuk mampu menempatkan diri dalam lingkungannya sehingga dapat menentukan sikap berdasarkan atas apa yang dimilikinya dan kemampuan mengenai keberhasilan menjalankan usaha dan berhasil mencukupinya. 16. Masa paceklik adalah suatu keadaan yang lebih dikenal dengan musim kekurangan bahan makanan. Musim paceklik pada masyarakat nelayan biasanya terjadi pada masa terjadinya perubahan cuaca yang ekstrim dimana pada saat itu mereka tidak dapat melaut dan tidak mempunyai penghasilan sama sekali. 17. Stratifikasi sosial merupakan suatu pendekatan yang lazim digunakan oleh para ahli untuk menjelaskan struktur sosial dalam suatu masyarakat yang merupakan pendekatan kelas yang memandang bahwa kelas tersusun secara hirarkhi berdasarkan tingkatan kekayaan material, pekerjaan, kekuasaan politik, dan penguasaan nilai idelogis. Dalam hal ini Marx melihat bahwa kelas-kelas dalam masyarakat tersusun berdasarkan perbedaan pemilikan sarana produksi. 18. Jaringan Sosial adalah sebuah pola koneksi dalam hubungan social individu kelompok dan berbagai bentuk kolektif lain. Hubungan ini bias 43 Universitas Sumatera Utara 52 berupa hubungan interpersonal atau bias juga bersifat ekonomi, politik, atau hubungan sosial lainnya. Pemahaman tentang definisi jaringan sosial itu sendiri adalah suatu jaringan relasi dan hubungan sosial yang terdapat dalam suatu masyarakat. Jaringan ini merupakan keseluruhan relasi dan hubungan sosial yang dapat diamati di suatu masyarakat, misalnya dalam penelitian ini adalah melihat bagaimana hubungan sosial antara masyarakat nelayan dengan masyarakat lainnya yang ada di Desa Pematang Kuala tersebut, seperti hubungan masyarakat nelayan dengan tetangga pemilik warung, toke, dan masyarakat lainnya. Relasi dan hubungan sosial itu terdapat diberbagai bidang kehidupan yang meliputi ekonomi, sosial, kebudayaan dan lain-lain. 44 Universitas Sumatera Utara 53 BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian