Nama : Zainal Abidin Profil Informan Kunci 1 Nama

86 Terkadang uang penghasilan Pak Wasiman setiap harinya mampu membeli kebutuhan dapur untuk anak istrinya, namun kadang kalanya juga istri beliau terpaksa ngutang di warung karena pekerjaan sebagai nelayan tidak dapat dipastikan penghasilannya. Semua bergantung pada rejeki dan bergantung juga pada kondisi alam saat melaut.

5.1.1.7. Nama : Zainal Abidin

Usia : 39 Tahun Etnis : Aceh Pendapatan bulan : Rp.900.000;- Pengeluaran bulan : Rp.600.000;- Jumlah tanggungan : 2 orang Pendidikan Terakhir : SMP Kepemilikan Alat Tangkap : Milik Sendiri Jabatan : Nelayan Pekerja danJuragan Untuk mewawancarai Pak Zainal, peneliti berkunjung ke lokasi tempat para nelayan memulai berangkat ke laut tepatnya di Pantai Kerumbuk yang terletak di Desa Bagan Kuala, di sepanjang pinggiran pantai Kerumbuk inilah para nelayan pinggiran memarkirkan sampan mereka. Pada saat ditemui, tepatnya sekitar Pukul 14:46 WIB kebetulan Pak Zainal sudah pulang melaut. Pak Zinal adalah asli berasal dari Aceh Utara Loukseumawe, dimana sebelum beliau lahir, kedua orang tua beliau telah pindah dan menetap di Desa tersebut. Pak Zinal memiliki 3 unit sampan, dimana 2 unit sampan beliau dipakai oleh anak beliau yang sudah menikah, dan satunya lagi dipakai sendiri untu melaut. 78 Universitas Sumatera Utara 87 Meskipun beliau termasuk kategori juragan sampan, namun penghasilan dari 2 sampan yang dikendarakan anak-anak beliau sangat jarang beliau terima karena yang menggunakan sampan tersebut anaknya sendiri. Menurut Beliau meskipun untuk saat ini tanggungan beliau hanya 2 orang saja yaitu istri dan anak beliau yang masih menduduki bangku pendidikan kelas 6 SD Sekolah Dasar, namun dengan penhasilan beliau sebagai nelayan saja tidak mempu memenuhi kebutuhan rumah tangga selayaknya, sebab penghasilan sebagai nelayan sangat tidak bisa dipastikan setiap melaut mendapatkan penghasilan yang memadai. Untuk menutupi kekurangan belanja sehari-hari beliau memiliki istri yang bekerja di puskesmas setempat untuk bantu-bantu di puskesmas, penghasilan istri beliau di puskesmas juga tidak tetap tergantung berapa banyak pasien yang berobat ke puskesmas setiap bulannya. Menurut Pak Zainal, musim-musim paceklik itu terjadi hampir di setiap harinya, karena dalam setiap hari melaut belum tentu penghasilan yang di dapat dari melaut tersebut mampu memenuhi kebutuhan hidup keluarga sehari-harinya. Terkadang dalam 1 bulan melaut setelah ditotalkan penghasilan bersihnya setelah dikurangi belanja melaut, beliau mendapat penghasilan bulannya bersih Rp.900.000,-, dan adakalanya beliau mendapat penghasilan kotor dalam satu bulan sebesar Rp.1.000.000,- dan belum termasuk belanja melaut. Penghasilan sebesar ini sangat jarang terjadi.

5.1.1.8. Nama : Sijoi