Mencari Kerja Mocok-Mocok Strategi Adaptasi Saat Terjadi Masa Paceklik

124 kembali. Terkadang dari hasil memancing ini juga mendapat penghasilan yang lumayan membantu mereka dalam pemenuhan kebutuhan makan keluarga. Jika lagi ada rejeki mereka terkadang ada penghasilan berkisar antara Rp.5.000;- hingga mencapai Rp.35.000;-dalam sekali memasang bubu tersebut. Tergantung juga pada banyak sedikitnya bubu yang dipasang.

5.8.2. Mencari Kerja Mocok-Mocok

Selain mengubah kerja laut menjadi nelayan penangkap kepiting rawa, sebagian para nelayan di sini juga memanfaatkan atau mengisi waktu luang mereka dengan mencari kerja serabutan atau kerja mocok-mocok, misalnya saja mencari kerja upahan mendodos sawit, dan mencabut ubi. Desa pematang kuala merupakan salah satu Desa yang terletak di Kabupaten Serdang Bedagai, dimana di Desa ini memiliki tanah yang sangat subur, meskipun Desa tersebut berada tidak jauh dari pinggiran pantai. Sangat beragam tanaman yang ditanam oleh warga masyarakat Desa tersebut. Misalnya tanaman ubi, padi, kelapa sawit dan tanaman yang berusia pendek lainnya seperti tanaman remah-rempah dan sebagainya. Di Desa Pematang Kuala ini terdapat beberapa masyarakat yang memiliki pekerjaan sebagai petani kelapa sawit. Pak Abzar adalah salah seorang masyarakat Desa Pematang Kuala yang memiliki kebun sawit yang lumayan luas, sekitar 20 H. Selain sebagai petani sawit, Pak Abzar membuka usaha pembibitan tanaman kelapa sawit di lahan depan rumahnya. Pembibitan kelapa sawit beliau sangatlah banyak peminatnya. Banyak warga masyarakat setempat maupun masyarakat dari lain Desa memesan bibit tanaman kelapa sawit di tempat pembibitan 116 Universitas Sumatera Utara 125 kelapa sawit Pak Abzar. Selain dari masyarakat petani sawit, ada juga pemesanan dari perkebunan-perkebunan kelapa sawit di Daerah setempat yang memesan bibit kelapa sawit di tempat pembibitan tersebut. Untuk memanen hasil kebun sawitnya, Pak Abzar biasanya menggunakan tenaga pekerja upahan harian. Selama satu bulan panen kelapa sawit ini bisa dilakukan sebanyak 2 kali dalam sebulan atau pemetikan buah dilakukan dua minggu sekali. Dengan adanya pekerjaan upahan harian mendodos sawit Pak Abzar inilah maka Pak Irwan yang pekerjaan utamanya sebagai nelayan tradisional memanfaatkan waktu luangnya untuk mencari upahan harian mendodos sawit di kebun Pak Abzar. Pekerjaan ini Pak Irwan lakukan saat beliau dalam keadaan senggang dan tidak melaut baik saat terjadinya cuaca ekstrim dan tidak dapat melaut maupun saat tidak melaut karena tidak adanya modal usaha dari juragan untuk melaut. “Kadang kalo Pak Abzar ini kebetulan lagi hendak memanen sawitnya, dia panggil bapak untuk kerja upah harian. Seharinya kami digaji Rp.80.000;- dan sudah ditanggung makan siang dan rokok serta jajan-jajanannya”. Ungkap pak Irwan Hal yang sama juga diungkapkan oleh Pak Adek: “Pergi lah tu cari-cari berita dari teman-teman ntah ada orang yang mencari pekerja upah harian, untuk mendodos sawit dan mencabut ubi. Terkadang duduk-duduk diwarung tu juga perlu untuk mencari tambahan pekerjaan, ntah ada kawan yang cerita-cerita tentang kerja upah harian, ya diambil aja lah ketimbang gak makan, karna melaut juga gak bisa”. 117 Universitas Sumatera Utara 126 Begitu sulitnya mencari uang saat ini karena tidak ada keterampilan yang lebih sehingga membuat mereka harus kerja serabutan. Mencari informasi tentang kerja serabutan pada kawan-kawannya, kerja apasaja akan dilakukan asalkan mendapatkan uang untuk makan dan keperluan primer lainnya.

5.8.3. Melibatkan Anggota Keluarga Nelayan