57 strategi adaptasi sosial ekonomi pada masyarakat nelayan dalam melakukan
aktifitasnya sebagai nelayan.
3.5. Interpretasi Data
Data yang dikerjakan semenjak peneliti mengumpulkan data dilakukan secara insentif setelah pengumpulan data selesai dilaksanakan. Merujuk pada Lexy J.
Moleong 2002:190, pengolahan data ini dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu pengamatan observasi, wawancara yang sudah
dituliskan dalam catatan lapangan dokumen resmi, foto, dan sebagainya. Data tersebut dibaca, dipelajari dan ditelaah setelah itu maka langkah selanjutnya adalah
melakukan reduksi data yang dilakukan dengan cara abstraksi. Abstraksi merupakan usaha membuat rangkuman yang terperinci, merujuk ke inti dengan menelaah
pernyataan-pernyataan yang diperlukan sehingga tetap berada dalam fokus penelitian. Kemudian langkah selanjutnya adalah menyusun data-data dalam satuan-satuan dan
kemudian dikategorisasikan. Berbagai kategori tersebut dilihat kaitannya satu dengan lainnya dan diinterpretasikan secara kualitatif. Proses analisis dalam penelitian ini
telah dimulai sejak awal penulisan proposal, sehingga selesainya penelitian ini yang akan menjadi ciri khas dari analisis kualitatif.
49
Universitas Sumatera Utara
58
3.6. Jadwal Kegiatan Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan
Bulan Ke- 1
2 3
4 5
6 7
8 9
1 Pra Observasi
√ 2
Acc Judul Penelitian √
3 Penyusunan Proposal Penelitian
√ √ √ 4
Seminar Desain Penelitian √
5 Revisi Proposal Penelitian
√ 6
Penelitian Lapangan √ √ √
7 Pengumpulan Data dan Analisis Data
√ √
8 Bimbingan
√ √ √ 9
Penulisan Laporan Akhir √ √ √
10 Sidang Meja Hijau
√
3.7. Keterbatasan Penelitian
Dalam setiap penelitian akan selalu memiliki kendala atau hambatan. Baik itu keterbatasan yang muncul dari dalam dan dari luar diri peneliti itu sendiri. Adapun
keterbatasan yang dialami oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
50
Universitas Sumatera Utara
59 1.
Faktor Internal Faktor internal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hambatan yang
berasal dari dalam diri peneliti yaitu yang meliputi beberapa kendala yaitu, peneliti tidak dapat mengikuti aktivitas-aktivitas atau proses kerja para
nelayan yang diteliti. Peneliti tidak dapat mengikuti para nelayan melaut terhitung saat nelayan tersebut mulai berangkat melaut hingga mereka
kembali lagi ke rumahnya, terlebih-lebih untuk para nelayan tengah atau nelayan pancing. Sehingga informasi mengenai proses kerja melaut tersebut
hanya dapat diperoleh melalui penjelasan yang diberikan oleh para nelayan tersebut melalui proses wawancara.
2. Faktor Eskternal
Faktor eksternal merupakan kendala-kendala yang berasal dari luar diri peneliti, yaitu adanya kendala atau hambatan yang peneliti alami saat
melakukan wawancara. Kendala-kendala ini seperti sulitnya melakukan wawancara dengan para informan karena para nelayan tersebut sangat sulit
ditemui, apalagi saat cuaca normal. Peneliti sulit menemui nelayan karena para nelayan ini pergi melaut di pagi hari dan pulang sore, sehingga peneliti
hanya dapat melakukan wawancara pada malam harinya. Hal ini juga sulit karena para nelayan pada malamnya tengah istirahat.
51
Universitas Sumatera Utara
60
BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN
4.1. Sejarah dan Dinamika Perkembagan Desa