87 Meskipun beliau termasuk kategori juragan sampan, namun penghasilan dari 2
sampan yang dikendarakan anak-anak beliau sangat jarang beliau terima karena yang menggunakan sampan tersebut anaknya sendiri. Menurut Beliau meskipun untuk saat
ini tanggungan beliau hanya 2 orang saja yaitu istri dan anak beliau yang masih menduduki bangku pendidikan kelas 6 SD Sekolah Dasar, namun dengan
penhasilan beliau sebagai nelayan saja tidak mempu memenuhi kebutuhan rumah tangga selayaknya, sebab penghasilan sebagai nelayan sangat tidak bisa dipastikan
setiap melaut mendapatkan penghasilan yang memadai. Untuk menutupi kekurangan belanja sehari-hari beliau memiliki istri yang bekerja di puskesmas setempat untuk
bantu-bantu di puskesmas, penghasilan istri beliau di puskesmas juga tidak tetap tergantung berapa banyak pasien yang berobat ke puskesmas setiap bulannya.
Menurut Pak Zainal, musim-musim paceklik itu terjadi hampir di setiap harinya, karena dalam setiap hari melaut belum tentu penghasilan yang di dapat dari
melaut tersebut mampu memenuhi kebutuhan hidup keluarga sehari-harinya. Terkadang dalam 1 bulan melaut setelah ditotalkan penghasilan bersihnya setelah
dikurangi belanja melaut, beliau mendapat penghasilan bulannya bersih Rp.900.000,-, dan adakalanya beliau mendapat penghasilan kotor dalam satu bulan
sebesar Rp.1.000.000,- dan belum termasuk belanja melaut. Penghasilan sebesar ini sangat jarang terjadi.
5.1.1.8. Nama : Sijoi
Usia : 27 Tahun
Etnis : Aceh
Penghasilanan bulan : Rp.600.000;-
79
Universitas Sumatera Utara
88
Pengeluaran bulan : Rp.600.000;-
Jumlah tanggungan : 2 orang
Pendidikan Terakhir : SMP
Kepemilikan Alat Tangkap : Milik Juragan
Jabatan : Nelayan Pekerja
Sama halnya dengan Pak Zainal, Pak Sijoi juga peneliti temui saat beliau tengah berada di pantai kerumbuk yaitu tempat para nelayan memulai melaut. Pak
Sijoi memiliki 2 orang tanggungan yaitu istri dan anak beliau yang masih berusia 9 tahun. Orang tua Pak Sijoi pindah ke desa ini sejak 30 tahun yang lalu tepatnya
setelah orang tua menikah kamudian pindah dan menetap di Desa Pematang Kuala. Istri Pak Sijoi memiliki usaha jualan warung kecil-kecilan yaitu jualan sejenis jajanan
dan makanan-makanan kecil lainya. Seberapalah keuntungan jajanan dalam setiap lusinnya, hanya berkisar antara Rp.1000-2000lusin yang belum tentu dalam satu hari
jajanan tersebut laku terjual secara keseluruhan. Seperti nelayan lain yang pada umumnya menggunakan sampan milik
juragan, pak Sijoi juga harus menguras kantong sendiri untuk modal belanja selama melaut setiap harinya. Terkadang juga beliau tidak dapat melaut karena tidak ada
uang untuk belanja keperluan melaut seperti untuk membeli bensin, batu es, rokok dan keperluan lainnya. Satu-satunya cara yang beliau lakukan jika sedang tidak ada
modal belanja melaut yaitu meminjam kepada juragan dan tetangga, dan terkadang juga beliau ngutang bensin dan sebagainya di warung-warung tempat penjualan
perlengkapan tersebut.
80
Universitas Sumatera Utara
89 Pak Sijoi mengatakan bahwa penghasilan rata-rata beliau setiap harinya
Rp.50.000,-harinya dan penghasilan tersebut kotor, setelah dikurangi modal belanja melaut rata-rata pendapatan tersebut hanya berkisar Rp.20.000-an dalam sehari
melaut. Sudah pasti dengan penghasilan segitu belum mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya. Dengan pendapatan 20.000 setiap hari, untuk biaya makan saja
sangat kurang apalagi untuk keperluan mendesak yang tidak terduga. Menurut beliau, menurunnya pendapatan nelayan dominan disebabkan karena keadaan cuaca yang
sangat buruk apalagi pada bulan-bulan musim penghujan saat ini, sering terjadi angin koncang, berombak dan gejala alam lainnya.
Selain sebagai nelayan pekerja, Pak Sijoi tidak memiliki pekerjaan lain di darat, nelayan merupakan satu-satunya mata pencaharian beliau dan merupakan
pekerjaan utamanya. Untuk mengisi waktu luang saat beliau tidak melaut baik karena keadaan cuaca yang tidak mendukung untuk melaut maupun karena tidak ada modal
belanja melaut, beliau hanya mengisi waktu luang dengan membubul memperbaiki jaring dan peralatan lainnya yang rusak. Selain itu, terkadang beliau ngumpul-
ngumpul dengan teman-teman para nelayan lainnya di sekitar pinggir pantai tempat mereka memarkirkan sampannya.
5.1.1.9. Nama : Dewa