42
4.7 Aktivitas Nelayan
4.7.1 Perikanan Tangkap
Kepulauan Karimunjawa memiliki karakteristik masyarakat yang sebagian besar adalah nelayan tangkap, dengan komposisi nelayan terbesar di Desa Parang
sebesar 64,57 dari jumlah penduduknya. Kondisi ini mengakibatkan tingginya ketergantungan masyarakat terhadap sumberdaya hayati laut. Hal paling utama
yang dirasakan masyarakat saat ini adalah adanya penurunan hasil tangkapan. Penurunan hasil tangkapan diduga akibat pola penangkapan ikan yang tidak lestari,
yaitu pengoperasian alat-alat tangkap yang memiliki efektifitas daya tangkap yang tinggi dengan selektifitas yang rendah seperti penggunaan jaring muroami dan
sianida. Bagan perahu, pancing tonda, jaring insang dan bubu merupakan jenis alat
tangkap utama yang dioperasikan oleh nelayan Kepulauan Karimunjawa. Alat tangkap muroami merupakan alat tangkap yang saat ini sudah dilarang
penggunaannya oleh pemerintah daerah. Berdasarkan data tahun 2006 Tabel 2 masih tercatat kepemilikan alat tangkap Muroami, namun berdasarkan wawancara
nelayan, alat tangkap ini sudah tidak dioperasikan lagi. Tabel 2.
Data perikanan tangkap kepulauan Karimunjawa
No. Jenis Alat
Tangkap Jumlah
Alat Tangkap
Unit ProduksiTrip
kg Jenis Ikan
Tangkapan Dominan
1 Muroami 18
100 Ikan
karang 2
Bagan Perahu 90
100 Teri
3 Pancing tonda
617 25
Tongkol dan
Tenggiri 4
Jaring insang 200
10 Ikan karang
5 Bubu
2000 0,5
Ikan karang Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Jepara, 2006
Jenis bagan yang banyak beroperasi di perairan Kepulauan Karimunjawa adalah bagan perahu. Daerah penempatan dengan tingkat pemanfaatan paling
tinggi berada di perairan sekitar Pulau Bengkoang, Pulau Menyawakan dan Pulau Cemara Besar, sedangkan perairan lainnya dengan tingkat pemanfaatan yang
43 rendah. Pengoperasian Bagan Perahu ditujukan terutama untuk menangkap ikan
teri. Nelayan yang paling banyak mengoperasikan Bagan Perahu adalah nelayan Desa Karimunjawa dan Kemujan.
Daerah operasi pancing tonda paling tinggi adalah di sebelah utara perairan Kepulauan Karimunjawa. Jenis ikan tangkapan dominan adalah tongkol
dan tenggiri. Pada musim ikan tongkol dan tenggiri, hampir seluruh armada tangkap 75 mengoperasikan pancing tonda untuk menangkap ikan ini.
Jaring insang merupakan alat tangkap mayoritas nelayan Desa Parang dan dioperasikan di perairan sekitar Pulau Parang dan Pulau Nyamuk. Jenis ikan
tangkapan utamanya adalah ikan-ikan karang dari beragam jenis. Ikan ekor kuning merupakan ikan yang dominan tertangkap, sedangkan ikan lainnya adalah ikan
kembung, ikan tongkol dan tenggiri serta ikan karang lainnya. Bubu merupakan alat tangkap yang banyak dioperasikan nelayan Pulau
Nyamuk bagian dari Desa Parang dengan target tangkapan adalah ikan-ikan karang. Bubu biasanya dioperasikan berbarengan pada saat nelayan hendak
mengoperasikan jaring insang. Bubu merupakan alat tangkap yang banyak dimiliki oleh para pandega sebagai tambahan penghasilan mereka dari hasil
bekerja untuk juragan. Tidak semua pandega memiliki bubu, tapi rata-rata memiliki sekitar 10-20 bubu.
Yayasan Taka pada tahun 2004 telah melakukan kajian dan penelitian yang dilakukan di lima lokasi pemantauan di Taman Nasional Karimunjawa. Dari
lima lokasi pengamatan, tiga lokasi diindikasikan sebagai lokasi pemijahan ikan. Lokasi-lokasi tersebut adalah Taka Menyawakan, Pulau Kumbang dan Karang
Tengah. Lokasi pemijahan di TNK selama ini merupakan daerah target
penangkapan bagi nelayan. Namun berdasarkan kesepakatan bersama masyarakat pada saat penentuan zonasi TNK, Taka Menyawakan dan Pulau Kumbang saat ini
masuk ke dalam Zona Inti. Jumlah armada tangkap yang dimiliki oleh nelayan juragan Karimunjawa
dapat dilihat pada Tabel 3.
44 Tabel 3.
Jumlah armada penangkapan ikan per desa di kepulauan Karimunjawa
No. Armada Penangkapan
Desa Karimunjawa Kemojan
Parang
1. Tanpa Perahu Unit
- 9
- 2.
Perahu Tanpa Motor Unit - 3 -
3. Motor Tempel Unit
72 36
7 4.
Kapal Motor Unit 284
295 112
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Jepara, 2006 Dari data tersebut dapat terlihat bahwa hampir seluruh armada tangkap
yang dioperasikan oleh nelayan kepulauan Karimunjawa sudah cukup maju dicirikan dengan penggunaan kapal motor sebagai armada tangkap yang dominan,
meskipun kapasitasnya masih kecil dibawah 10 GT.
Gambar 12. Bubu kiri dan armada pancing tonda kanan di Karimunjawa
4.7.2 Perikanan Budidaya