53 tidak mengalokasikan pendapatannya untuk pengeluaran biaya pendidikan,
sedangkan pengeluaran biaya untuk papan pembangunan atau perbaikan rumah hanya dilakukan apabila nelayan mendapatkan panen berlimpah yang saat ini
sangat jarang terjadi. Estimasi penulis terhadap kebutuhan biaya untuk mencukupi kebutuhan
pangan sehari-hari, sandang, perumahan serta pendidikan adalah sebesar 1,80 – 2,5 juta rupiah per bulan, dengan rincian sebagai berikut :
Kebutuhan pangan :
400 – 500 ribu bulan Kebutuhan sandang
: 50 – 100 ribu bulan
Kebutuhan papan :
15 - 20 juta tahun Kebutuhan pendidikan :
100 - 300 ribu bulan Kebutuhan lain-lain
: 100 ribu bulan
Estimasi tersebut menunjukkan angka yang jauh lebih besar dari UMR Jawa Tengah 515 – 650 ribu rupiah, namun fakta yang ada memperlihatkan
bahwa harga-harga barang dan kebutuhan pokok di Karimunjawa jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pulau Jawa daratan karena mahalnya biaya transportasi
seiring dengan kenaikan harga BBM.
4.10.4 Persepsi Masyarakat Tentang Pengelolaan Taman Nasional
Rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil tidak terlepas dari kondisi sosial ekonomi masyarakat pulau tersebut yang masih
memprihatinkan. Kondisi ini memungkinkan terjadinya proses pemanfaatan ekosistem pulau yang kurang sesuai, walaupun tindakan yang dilakukan oleh
masyarakat sekitar tidak sepenuhnya disadari. Semua itu berpangkal pada tuntutan kebutuhan hidup masyarakat kepulauan yang yang belum tercukupi, dan
bertambah berat dengan terjadinya krisis ekonomi yang mulai dirasakan pada pertengahan tahun 1997, bahkan dampaknya sampai sekarang masih dirasakan
oleh masyarakat. Dengan terbatasnya sumber pendapatan yang dapat diandalkan, ada
kecenderungan tindakan represif masyarakat Kepulauan Karimunjawa dalam
54 pemanfaatan ekosistemnya. Tindakan masyarakat ini akan memberikan
konsekuensi yang sulit dibendung termasuk dalam penebangan mangrove, pengeboman karang dan pemakaian potasium sianida.
Kejadian tersebut pada akhir-akhir ini mengalami penurunan, setelah ditetapkannya zonasi revisi dengan disertai peraturan mengenai apa yang boleh
dan apa yang tidak boleh dilakukan di zona-zona yang telah ditetapkan. Saat ini, warga dengan kesadaran masing-masing ikut menjaga kawasan, baik buruh,
nelayan, petani maupun pedagang untuk mengingatkan setiap orang. Dari fenomena-fenomena tersebut, maka atensi penduduk di kawasan
Kepulauan Karimunjawa terhadap pentingnya pengelolaan sumberdaya pulau dan laut saat ini mulai meningkat, karena mereka sadar bahwa mata pencaharian
sebagian besar penduduk tergantung pada sumberdaya pulau dan laut. Momentum ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh pemerintah daerah
dan pengelola TNK melalui berbagai kebijakan yang dapat meningkatkan kesadaran masyarakat melalui kegiatan-kegiatan penyuluhan dan bimbingan
teknis, khususnya terhadap kegiatan-kegiatan yang dapat mendukung aktifitas ekonomi mereka yang berkelanjutan tanpa menimbulkan dampak merugikan
terhadap lingkungan.
55
5. HASIL
5.1 Penentuan Jenis Ikan Tangkapan Utama
Berdasarkan data hasil tangkapan perikanan tangkap yang dilakukan oleh nelayan Karimunjawa selama periode 1999-2006, terlihat bahwa jenis ikan
tangkapan terdiri dari banyak jenis ikan Tabel 9. Tabel 9.
Hasil tangkapan, harga dan nilai jual ikan nelayan Karimunjawa
Uraian Produksi Ikan Tahun 1999-2006
Ekor Kuning
Tongkol Tenggi
ri Ba
dong Ma
nyung Sulir Todak Cumi Teri
Lain -lain
Hasil Tangkap
an ton 238,41 650,20
277,49 48,75
103,66 87,32
33,84 67,65
595,83 85,8
8
Hargakg Rp
8.600 5.300
13.700 5.000
5.000 4.000
3.800 9.000
16.600 5.90
Nilai Jual Rp
juta
2.050, 33
3.446,03 3.801,
54 243,75
518,28 349,28
128,59 608,85
9.890, 70
506, 69
Penentuan jenis ikan tangkapan utama didasarkan kepada perhitungan nilai index masing-masing jenis ikan tangkapan yaitu ekor kuning Caesio cunning,
tongkol Auxis thazard, tenggiri Scomberomerus, sp, badong Gnathanodon sp, manyung Netuma thalassina, sulir Caesio caerulaurea, todakikan pedang
Xiphias gladius, cumi Loligo sp, teri Stolephorus sp serta ikan lainnya yang tidak termasuk jenis ikan tersebut diatas. Nilai index yang digunakan adalah index
rata-rata gabungan dari index hasil tangkapan, index harga dan index nilai jual. Tiap-tiap nilai index dihitung terhadap rata-rata seluruh jenis ikan.
Tabel 10. Index rata-rata gabungan hasil tangkapan, harga dan nilai jual ikan
nelayan Karimunjawa
Uraian Index Hasil Tangkapan, Harga Jual dan Nilai Jual
Ekor Kuning
Tong kol
Teng giri
Ba dong
Ma nyung
Sulir To
dak Cumi
Teri Lain-
lain
Hasil Tangkapan
1,09 2,97
1,27 0,22
0,47 0,40
0,15 0,31
2,72 0,39
Harga Jual 1,12
0,69 1,78
0,65 0,65
0,52 0,49
1,17 2,16
0,77
Nilai Jual 0,95
1,60 1,76
0,11 0,24
0,16 0,06
0,28 4,59
0,24
Index Rata-rata
gabungan 1,05
1,75 1,60
0,33 0,45
0,36 0,24
0,59 3,16
0,46