63 Berdasarkan data pada Tabel 13, kemudian dianalisis untuk mendapatkan
grafik index musim penangkapan yang hasilnya terlihat pada Gambar 19.
Index Musim Penangkapan Tenggiri
-0,8 -0,6
-0,4 -0,2
0,2 0,4
0,6 0,8
Jan Feb
Mar Apr
Mei Jun
Jul Agt
Sep Okt
Nov Des
Bulan In
d ex
Gambar 19. Index musim penangkapan tenggiri
Dari grafik diatas, terlihat bahwa musim puncak penangkapan ikan tenggiri terjadi pada bulan Maret dengan hasil tangkapan rata-rata sebesar 7.115
kg. Musim penangkapan dapat kita tentukan berdasarkan pada bulan-bulan yang memberikan nilai index lebih besar dari nol, yaitu pada bulan Januari, Februari,
Maret, April dan Desember.
5.3.4 Musim Penangkapan Ikan Ekor Kuning
Berdasarkan data hasil tangkapan pada kurun waktu 1999 – 2006 didapatkan data hasil tangkapan bulanan rata-rata ikan ekor kuning seperti tersaji
pada Tabel 14. Berdasarkan data pada Tabel 14 tersebut, kemudian dianalisis untuk
mendapatkan grafik index musim penangkapan yang hasilnya terlihat pada Gambar 20.
64 Tabel 14.
Hasil tangkapan rata-rata bulanan ikan ekor kuning dalam kg
BULAN TAHUN
TOTAL 1999 2000 2001 2002 2004 2005 2006 RATA-2
JANUARI 480
950 4.000
10.800 3.050
3.856 19.280
FEBRUARI 1.810
3.900 10.400
6.100 5.553
22.210 MARET
880 3.100 4.350 7.050 14.550
5.986 29.930 APRIL
1.980 1.700 6.600 7.400 15.900
6.716 33.580 MEI
1.080 4.550
10.850 5.300
5.445 21.780
JUNI 750 2.450 3.250 9.950 6.900 6.550
4.975 29.850 JULI
2.650 4.530
4.950 3.500
3.908 15.630
AGUSTUS 3.000
3.900 7.000
4.633 13.900
SEPTEMBER 9.750
8.900 9.325
18.650 OKTOBER
1.550 8.300
4.925 9.850
NOVEMBER 1.500
3.550 2.525
5.050 DESEMBER
12.650 6.050
9.350 18.700
Index Musim Penangkapan Ekor Kuning
-0,8 -0,6
-0,4 -0,2
0,2 0,4
0,6 0,8
Jan Feb
Mar Apr
Mei Jun
Jul Agt
Sep Okt
Nov Des
Bulan Inde
x
Gambar 20. Index musim penangkapan ekor kuning
Dari grafik diatas, terlihat bahwa musim puncak penangkapan ikan ekor kuning terjadi pada bulan September dengan hasil tangkapan rata-rata sebesar
9.325 kg dan bulan Desember sebesar 9.350 kg. Namun demikian grafik diatas juga memperlihatkan fenomena
menyimpang, yaitu terjadinya fluktuasi hasil tangkapan yang tidak biasa pada periode bulan September hingga Desember. Bulan Oktober dan Desember
65 menunjukkan musim puncak tapi fenomena sebaliknya ditunjukkan pada bulan
September dan November, oleh karena itu perlu pertimbangan lebih lanjut dalam penentuan musim penangkapan untuk ikan ekor kuning.
Bila kita analisa lebih lanjut grafik pada Gambar 20 diatas, maka terlihat pada periode bulan September, Oktober hingga November tren hasil
tangkapannya menurun, namun meningkat drastis pada bulan Desember dan menurun kembali secara drastis pada bulan Januari. Apabila kita lihat tren
keseluruhan antara September – Januari yang menunjukkan kecenderungan menurun, maka data pada bulan Desember diasumsikan tidak logis sehingga
dalam analisa ini akan diabaikan. Oleh karena itu penentuan musim penangkapan untuk ikan ekor kuning di
Karimunjawa menjadi terdiri dari dua periode periode bulan Februari-Mei, dan bulan September berdasarkan nilai index yang lebih besar dari nol. Namun untuk
alasan yang sama seperti dalam penentuan musim penangkapan ikan teri yaitu semaksimal mungkin mengakomodir kegiatan nelayan, bulan Oktober
dimasukkan dalam kategori musim penangkapan dengan pertimbangan bahwa nilai
Xj yaitu sebesar 4.925 kg apabila dibandingkan dengan nilai X yaitu sebesar 5.600 kg, atau 88 dari hasil tangkapan rata-rata, yang diharapkan
melalui pengaturan musim penangkapan, produksinya akan meningkat minimal menyamai produksi rata-rata bulanan.
Dengan demikian penentuan musim penangkapan ikan ekor kuning di Karimunjawa adalah selama 6 bulan yaitu pada bulan Februari, Maret, April, Mei,
September dan Oktober. Hal ini berarti memberikan kesempatan kepada biota tersebut untuk memulihkan stoknya pada bulan November-Januari dan bulan Juni
– Agustus, sehingga diharapkan hasil yang didapat pada musim penangkapan akan optimal. Secara keseluruhan hasil ini oleh penulis dinilai lebih logis
dibandingkan dengan menggantungkan penilaian hanya pada hasil perhitungan index semata.
Dari hasil analisa penentuan musim penangkapan untuk 4 empat jenis ikan komoditi utama nelayan Karimunjawa, maka secara grafik musim
penangkapan dapat dilihat pada Tabel 15.
66 Tabel 15.
Musim penangkapan 4 empat komoditi utama nelayan Karimunjawa
Jan Feb
Mar Apr
Mei Jun
Jul Agust
Sep Okt
Nop Des
Teri Tongkol
Tenggiri Ekor Kuning
musim pancaroba musim barat
musim timur
Musim Penangkapan Jenis Ikan
Bila kita kaitkan dengan angin musim yang terjadi secara umum di perairan Indonesia, maka terlihat bahwa ikan teri lebih banyak tertangkap pada
musim timur, tongkol lebih banyak tertangkap pada akhir musim timur, musim peralihan kedua dan di awal musim barat, tenggiri lebih banyak tertangkap pada
musim barat, sedangkan ekor kuning tidak banyak dipengaruhi oleh musim angin, namun kemungkinan besar lebih banyak dipengaruhi oleh siklus pemulihan stok
ikan tersebut yang juga sangat bergantung pada kualitas ekosistem terumbu karang di Karimunjawa.
Alokasi waktu penangkapan masing-masing jenis ikan dalam satu tahun dengan demikian adalah : 5 bulan untuk teri, tongkol dan tenggiri serta 6 bulan
untuk ekor kuning.
5.4 Armada Tangkap dan Area Operasi