Catatan Sudut Pandang Tahap-Tahap Pembahasan Persetujuan Terhadap Rencana Kerja Sama Luar Negeri di DPRD

240 PARADIPLOMACY Kerjasama Luar Negeri Oleh Pemda di Indonesia 4. Pemahaman para pembuat keputusan di daerah Ekskutif dan legislatif terkait dengan urusan kerja sama luar negeri masih perlu terus ditingkatkan agar semakin meningkat pula kualitas perjanjian internasional yang mereka buat, dan tidak sekedar memboroskan anggaran daerah. Penyelenggaraan Bimbingan teknis kerja sama luar negeri adalah sangat strategis untuk dilakukan dengan menggandeng partner dari kementerian luar negeri, kementerian dalam negeri dan perguruan tinggi. 5. Ada potensi konflik antara daerah otonom dengan pihak asing, maupun antar sesama daerah otonom di Indonesia, dalam pelaksanaan kerja sama luar negeri yang disebabkan oleh perbedaan sistem hukum yang berlaku di Indonesia dengan yang berlaku di beberapa Negara asing. Celah hukum itu sampai saat ini belum terantisipasi secara memadahi dalam Panduan pelaksanaan kerja sama Luar Negeri yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri maupun Kementerian Dalam Negeri. Referensi Sidik Jatmiko, DR, Otonomi Daerah Perspektif Hubungan Internasional, hal 118, BIGRAF, YK, 2001 UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, SETNEG, 2000 Undang-Undang No. 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri, SETNEG, 14 Sept. 1999 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2000 tentang Perjanjian Internasional, SETNEG, 2001 Peraturan Teknis Pelaksanaan Paradiplomasi di Indonesia 241 UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, SET- NEG, 2005 Permendagri No. 1 Tahun 1992 tentang Penyelenggaraan dan Hubungan Kerjasama Luar Negeri di Jajaran Depdagri, DEPDAGRI, 1992 Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor SK.03AOTX200301 tentang Pedoman Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah Da- erah dengan Pihak Luar Negeri, Deplu, 2003 Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi, SETNEG, 2001 Peraturan Menteri Luar Negeri Nomor 09AKPXII200601 tentang Pedoman Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah Da- erah dengan Pihak Luar Negeri, Deplu, 2007 Perat Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2010, tentang ten- tang Pedoman Penyusunan Peraturan DPRD tentang Tata Tertib DPRD, SETNEG, 2010 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 74 Tahun 2012 tentang Pedoman Kerjasama Pemerintah Daerah dengan Badan Swasta Asing BSA, Kemendari, 2013. Kerjasama Luar Negeri Provinsi D.I. Yogyakarta 243 BAB VII KERJASAMA LUAR NEGERI PROVINSI D.I. YOGYAKARTA Sebuah Studi Kasus Pelaksanaan Paradiplomasi

A. Gambaran Umum Kerja Sama Luar Negeri Provinsi DIY

P rovinsi Daerah Istimewa Yogyakarta termasuk salah satu daerah yang aktif dalam menjalin kerja sama luar negeri dengan pihak asing. Kerja sama itu meliputi kerjasama ‘sister provincecity’ dengan asing provinsi lain, maupun kerja sama dengan pihak non pemerintah asing. Beberapa kerja sama itu telah dirintis jauh sebelum era otonom daerah karena adanya kedekatan antara para pemimpin di DIY dengan Pemimpin di Negara asing, misalnya kedekatan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwana IX dengan Gubernur Kyoto Perfecture, Jepang, yang dahulunya pernah melakukan tugas militer di Yogyakarta, dan kerja sama DIY dengan Provinsi Ismailiya, Republik Arab Mesir. Setelah era otonomi daerah, perluasan kerja sama Pemprov DIY dengan provinsi-provinsi atau swasta asing terus ber kem- bang, antara lain dengan Provinsi Tyrol, Austria Tahun 1999, 244 PARADIPLOMACY Kerjasama Luar Negeri Oleh Pemda di Indonesia Suruga Miyagawa Company Tahun 2001, Berndhard Ltd., Malaysia, Tahun 2003, Chugcheongnam-Do, Korea Selatan Tahun 2004, dengan Provinsi Geongsangbuk-Do, Korea Selatan, Tahun 2005, dengan Provinsi Chiang Mai, Thailand, Tahun 2007, Kerja sama dengan Provinsi Gangwon, Korea Selatan Tahun 2009, Kerja sama khusus bidang kesehatan dengan Medical Peace Foundation MPF, Korea Selatan, Tahun 2007, dan dengan Provinsi Saint Petersburg, Rusia, Tahun 2010 Letter of Intent. DIY memang merupakan provinsi yang unik dan sangat menarik para tamu asing, baik para pejabat Negara, komunitas- komunitas asing, maupun wisatawan. Dalam catatan Pemerintah provinsi DIY, yakni dalam buku tamu resmi Gubernur DIY, antara tahun 2000 sampai dengan tahun 2003, rata-rata tamu asing, mulai dari kepala Negara, presiden, perdana menteri, menteri, duta besar, utusan konsulat, LSM asing, foundations, jurnalis, dan tour leaders asing yang berkunjung ke Gubernur DIY rata-rata 63 delegasi per tahun 166 . Jumlah ini melonjak sangat tajam ketika Yogyakarta tertimpa musibah gempa bumi tahun 2006. Cepatnya program recovery bagi korban gempa bumi, antara lain disebabkan oleh hubungan baik yang terjalin antara provinsi DIY dengan pihak-pihak asng tersebut. Sampai saat ini, telah terjalin kerja sama luar negeri antara Provinsi DIY dengan berbagai pihak asing sebanyak lebih dari 13 kerjasama, dari 10 negara asing. Kerja sama ini ada yang berbentuk kerja sama kompleks multipurpose dan tertuang dalam Memorandum of Understanding, namun juga ada yang berupa kerja sama teknis atau kerja sama tertentu saja dengan pihak swasta asing, atau perguruan tinggi asing. Tentu saja, dari 166 Penulis melakukan research untuk Thesis tentang Potensi Konfl ik Pelaksanaan Kewenangan Melakukan Kerjasama Luar Negeri oleh Daerah Oto- nom, Studi Kasus di DIY, Tahun 2000-2003 , Pascasarjana Universitas Gadjah Mada,Tahun 2004 Kerjasama Luar Negeri Provinsi D.I. Yogyakarta 245 berbagai kerja sama tersebut ada yang produktif dan ada pula yang kurang produktif, atau bahkan mandeg. Peta Negara asal para pihak yang bekerja sama dengan Pemprov. DIY 167

B. Telaah Kerja Sama Pemprov DIY dengan Pihak Asing

Kerja sama luar negeri daerah otonom atau Paradiplomasi di era otonomi daerah, merupakan sebuah penanda perubahan, dari pola pengelolaan pemerintahan daerah yang ‘inward looking’ menjadi berorientasi pada ‘outward looking’. Dari kacamata kajian ilmu Hubungan internasional, paradiplomasi merupakan sebuah gejala bangkitnya aktor-aktor lokal di fora internasional, yang semakin mengarah pada pola hubungan yang transnasional, informal, dan inklusif dan kompetitif. Hubungan transnasional yang dewasa ini terjadi di fora internasional, memungkinkan setiap aktor untuk memak- simalkan hasil outcome dalam berhubungan dengan pihak asing, baik yang berupa keuntungan non-ekonomi benefit, 167 Penulis melakukan research tentang Pelaksanaan Kerjasama Luar Negeri yang dilakukan oleh Pemda Provinsi D.I. Yogyakarta dengan Pihak Asing Tahun 2003-2012, Maret-Mei 2013, atas Beaya LP3M, Universitas Muham- madiyah Yogyakarta.