Kerjasama Luar Negeri Provinsi D.I. Yogyakarta
273
Perakitan Sparepart Mobil, Pengelolaan Air, Sosial, Asuransi. Garment, Elektrikal Otomotif, Konstruksi, Developer, dan
Packaging.
Kegiatan yang dilakukan selama kunjungan ke Yogyakarta adalah Courtesy Call dengan Gubernur DIY, Kunjungan ke
Pemda Sleman, Kunjungan ke obyek wisata Candi Mendut dan Candi Borobudur dan Kunjungan ke sentra-sentra industri
di Yogyakarta PT. Yarsilk, Batik Nakula Sadewa, BLPT, dan Mataram Tunggal Garment untuk mengetahui proses produksi
dan masalah ketenagakerjaan. Rombongan Suruga Miyagawa Group juga melakukan kunjungan ke Pendidikan Latihan
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Propinsi DIY Kaliurang untuk melakukan seleksi calon tenaga kerja magang yang akan
dikirim ke Jepang, selain itu juga mengunjungi lokasi calon panti Jompo Kaliurang, SLB Panti Asih Kaliurang, dan Pusat
Rehabilitasi dan Pengobatan Yakkum, untuk melihat sarana dan prasaranayang ada berkaitan dengan rencana Suruga Miyagawa
untuk membangun Panti Jompo di Yogyakarta.
Dalam kunjungan tersebut juga diagendakan pertemuan dengan Dinas, Instansi dan Lembaga terkait BAPEDA Propinsi
DIY, Pemda. Kab. Sleman dan Pemda. Kab. Kulon Progo untuk membahas peluang investasi di Yogyakarta. Dalam pertemuan
tersebut para investorpengusaha Jepang ingin mengetahui lebih jauh mengenai potensi dan peluang investasi di DIY termasuk
kebijakan investasi di DIY terutama mengenai Tatacara prosedur investasi asing, Ketenagakerjaan termasuk upah tenaga kerja,
Hukum dan Perpajakan, Prosedur perijinan, Jangka waktu dan biaya yang diperlukan untuk proses perijinan
189
. Pada tahun 2008, dilakukan fasilitasi dan koordinasi pe-
nandatanganan pernyataan minat antara Suruga Miyagawa
189
Op.Cit. Bunga Rampai Kerjasama Luar negeri Provinsi DIY
274
PARADIPLOMACY Kerjasama Luar Negeri Oleh Pemda di Indonesia
dengan Dinas Kesehatan Provinsi DIY terkait dengan rencana kebutuhan tenaga perawat manula di Jepang sebagai kelanjutan
kerja sama antara pihak Suruga Miyagawa dengan Provinsi DIY.
190
Dari sisi manfaat, maka kerja sama dengan Suruga Miyagawa sangat memberi keuntungan bagi provinsi DIY terutama dalam
kaitannya dengan perluasan lapangan kerja dan penyiapan tenaga kerja muda yang terampil dan professional. Di samping
itu, terjadi saling tukar informasi bisnis dan investasi antara para pengusa Jepang dan pengusaha Yogyakarta sehingga
memudahkan kontak-kontak bisnis selanjutnya. Meskipun kerja sama ini bersifat kerjasama pemerintah provinsi DIY
dengan lembaga non-pemerintah, namun kegiatan dan fungsi kerjasamanya dapat berdampak baik bagi hubungan antar
pemerintahan juga.
Setelah pemaparan 4 empat kerja sama Provinsi DIY dengan pihak asing 2 antar provinsi dan 2 dengan lembaga
non-pemerintah yang dinilai produktif manfaatnya bagi DIY, maka berikut ini akan digambarkan pelaksanaan kerja sama
dengan para pihak yang dinilai kurang produktif, menurut sumber resmi di pemda Provinsi DIY.
5. Kerja Sama DIY dengan Propinsi Ismailia, Republik Arab Mesir
Program kerja sama antara Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Provinsi Ismailia, Mesir berawal dari
kunjungan Duta Besar Republik Arab Mesir kepada Gubernur DIY pada bulan Januari 1990 dan dilanjutkan dengan
pembicaraan antar-gubernur. Dalam pembicaraan lanjutan
190
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur DIY Yahun 2008, hal. VI-6
Kerjasama Luar Negeri Provinsi D.I. Yogyakarta
275
tersebut muncul keinginan untuk melakukan kerja sama antar provinsi, yang kemudian direspons positif oleh Pemda DIY
dan ditindaklanjuti dengan penandatangan Letter of Intens pada tanggal 15 Oktober 1990 dan Memorandum of Under-
standing
pada tanggal 24 Desember 1991. Hubungan kedua provinsi ini didasarkan atas kesamaan potensi wilayah yang
merupakan daerah wisata budaya. Program kerja sama Provinsi DIY-Propinsi Ismailia berpedoman pada MoU yang
meliputi lima bidang, yaitu bidang perdagangan, pariwisata, teknologi, industri, pendidikan, dan kebudayaan. Sampai
saat ini, walaupun telah tersusun program kerja sama namun pelaksanaan program tersebut belum dapat direalisir, baru satu
kegiatan yang diselenggarakan yaitu pengiriman misi budaya propinsi DIY ke Ismailia. Hal tersebut terjadi karena kendala
antara lain:
1. Penyusunan program kerja tidak detail dan jelas; 2. Belum tersedianya biaya di pihak Ismailia;
3. Tidak jelasnya kedudukan masing-masing dalam kerja sama;
4. Kurangnya komunikasi antar kedua negara.
191
Pada kegiatan Seminar Evaluasi Program Kerja sama Luar Negeri dengan Pemerintah Propinsi DIY untuk mendukung
otonomi daerah yang diselenggarakan oleh BAPPEDA Provinsi DIY pada tanggal 11 November 2000, hal-hal tersebut di
atas direspons positif oleh Direktur KTJE Direkorat Jenderal Hubungan Ekonomi Luar Negeri Deplu RI dan beliau mengirim
faksimili kepada Duta Besar RI di Ismailia vide fax Direktur KTJE No. BB-2639DEPXI00 tanggal 22 November 2000 yang
isinya menyampaikan permasalahan Provinsi DIY tersebut dan
191
Op.Cit., Bunga Rampai Kerjasama Luar Negeri Provinsi DIY, 2006
276
PARADIPLOMACY Kerjasama Luar Negeri Oleh Pemda di Indonesia
keinginan mengaktifkan kembali Kerja sama Sister Province antara Propinsi DIY dengan Propinsi Ismailia. Program kerja
sama propinsi DIY dengan Provinsi Ismailia yang mengalami hambatan, ditindaklanjuti dengan semangat kebersamaan,
yaitu:
1. Faksimili dari Duta Besar RI di Kairo kepada Gubernur DIY Nomor : BB-063CAIRO, tanggal 19 Maret 2001,
perihal kerjasama sister province DIY-Ismailia. Informasi yang disampaikan adalah bahwa Gubernur Ismailia dan
Duta Besar Kairo sepakat untuk menghidupkan kembali kerjasama yang konkrit dan tidak terlalu memberatkan
keuangan masing-masing propinsi.
2. Tanggal 6 April 2001 diselenggarakan rapat koordinasi oleh Bappeda bersama instansi-instansi terkait, yaitu: Dinas
Pendidikan dan Pengajaran, Dinas Kebudayaan, Bidang Pem binaan Generasi Muda Kanwil Depdiknas, Dinas
Pariwisata, Dinas Perindustrian, Biro Bina Sosial, Biro Umum, Biro Humas, Biro Keuangan, dan Biro Penyusunan
Program. Hasil rapat segera dilaporkan oleh Ketua Bappeda kepada Bapak Gubernur yang ditindak lanjuti dengan
surat balasan Gubernur DIY kepada Duta Besar Kairo. Adapun isi surat tersebut antara lain sebagai berikut; a.
Pemerintah Propinsi DIY belum dapat berpartisipasi dalam acara Indonesian Week bulan AprilMei 2001; b. Propinsi DIY
dapat menerima kunjungan pertukaran pemuda pelajar mahasiswa yang direncanakan pada bulan Agustus 2001
musim panas dan liburan di Mesir.
3. Provinsi Ismailia telah menanggapi surat Gubernur DIY tersebut melalui Surat Duta Besar di Kairo, Nomor BB-
087CAIRO tanggal 26 April 2001 perihal Kerjasama Sister City
Propinsi DIY-Propinsi Ismailia, dalam surat tersebut dinyatakan bahwa penyampaian terima kasih atas balasan