Manfaat Ekonomi Usahaternak Domba Garut
11 tersebut layak secara ekonomi. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai NPV sebesar
4 180 266.575 menunjukkan bahwa keuntungan yang diperoleh petani selama umur proyek adalah sebesar Rp 4 180 266.575 menurut nilai sekarang. IRR
sebesar 229.04 artinya bahwa keuntungan bersih yang diperoleh akan bernilai nol pada tingkat suku bunga atau diskonto 299.04 dan Net BC sebesar 4.137
bahwa setiap pengeluaran Rp 1 akan menghasilkan penerimaan bersih sebesar Rp 4 137. Namun secara riil bahwa dengan keuntungan tersebut belum mampu untuk
memenuhi kebutuhan hidup petani sehari-hari dengan tanggungan keluarga umumnya sebanyak 3 sampai 5 orang.
Penelitian yang dilakukan penulis memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian Wulansari 2005 dengan judul “Analisis Kelayakan Ekonomi
Usahatani Nilam”. Persamaan berupa menganalisis kelayakan proyek
menggunakan analisis biaya dan manfaat dan yang membedakan adalah pada penelitian Wulansari 2005 manfaat yang dinilai dibatasi pada manfaat tangible
berupa hasil produksi ikan, sedangkan pada penelitian ini nilai manfaat yang dinilai adalah manfaat tangible yang merupakan pengembangan dari hasil
pendapatan dari kepemilikan domba Garut dan pemanfaatan kotoran domba.
12
III KERANGKA PEMIKIRAN
Usaha peternakan domba merupakan salah satu sektor usaha yang memiliki peluang dan potensi yang sangat besar bagi Indonesia. Salah satu faktor yang
mendukung pengembangan usaha ini yaitu tersebarnya populasi domba yang hampir merata di seluruh wilayah Indonesia. Belum berkembangnya usahaternak
ini disebabkan karena sebagian besar masih menerapkan sistem tradisional berupa peternakan rakyat dalam pengembangannya dan hampir sebagian besar peternak
hanya menjadikan ternak domba sebagai usaha sampingan. Provinsi Jawa Barat merupakan daerah dengan tingkat populasi domba
terbesar di Indonesia, salah satunya yaitu di daerah Garut. Daerah ini merupakan daerah yang cocok untuk pengembangan peternakan domba karena sumberdaya
alam dan letak geografisnya sangat mendukung. Kondisi ini telah lama dimanfaatkan oleh warga setempat untuk membudidayakan domba hingga saat ini.
Akan tetapi, pengembangan usahaternak domba di Garut belum berkembang secara optimal. Selain itu, kurangnya informasi-informasi dan masih terbatasnya
ilmu pengetahuan mengenai pengembangan peternakan domba menyebabkan warga belum mampu untuk mengembangkan usahaternak domba secara optimal
dan belum dikembangkannya usahaternak domba Garut di luar Jawa Barat sehingga tingkat preferensi permintaan domba Garut masih sedikit di pasaran.
Untuk itu dibutuhkan analisis kelayakan usaha dan strategi pengembangan usahaternak domba yang sesuai agar pengembangan usahaternak domba dapat
terlaksana dengan baik. Analisis kelayakan ekonomi usahaternak domba Garut diharapkan dapat
menjadikan pertimbangan bagi peternak domba dan pembuat kebijakan untuk dapat mengoptimalkan pengembangan usahaternak domba Garut. Oleh karena itu,
perlu diketahui karakteristik peternak domba dilihat dari skala usahanya serta kontribusi usaha peternakan domba terhadap pendapatan keluarga peternak. Selain
itu, diperlukan juga perhitungan ketersediaan hijauan pakan ternak untuk mengetahui potensi optimal jumlah domba yang dapat dikembangkan di Garut.
Untuk lebih jelas, alur penelitian ini dapat dilihat pada diagram alur kerangka berpikir pada Gambar 1.
Pengembangan usaha
peternakan domba Garut
Layak atau tidaknya usaha ternak domba
Garut di Kecamatan Cikajang
berdasarkan pendapatan
Jumlah optimal domba Garut yang
dapat dibudidayakan berdasarkan
ketersediaan hijauan pakan
Aspek Sosial
Aspek Ekonomi
Aspek Lingkungan
Karakteristik peternak dan
sistem pemeliharaan
domba Garut
Strategi pengembangan usaha
peternakan domba Garut
Kelayakan usaha peternak domba
Garut sistem tradisional
Hijauan pakan ternak
Pemanfaatan limbah ternak kotoran
domba Analisis Kelayakan
Ekonomi ABM Analisis
Pendapatan
KPPTR Rekomendasi Kebijakan
Kepada Pemerintah Pengembangan
usaha peternakan domba Garut
Observasi lapang
Wawancara Wawancara
Wawancara Wawancara
Analisis Deskriptif
Gambar 1 Diagram alur kerangka berfikir
Analisis Manfaat Ekonomif
13