Penelitian Terdahulu Analisis Ekonomi Pengembangan Domba Garut Berbasis Daya Dukung Pakan Hijauan di Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut

Pengembangan usaha peternakan domba Garut Layak atau tidaknya usaha ternak domba Garut di Kecamatan Cikajang berdasarkan pendapatan Jumlah optimal domba Garut yang dapat dibudidayakan berdasarkan ketersediaan hijauan pakan Aspek Sosial Aspek Ekonomi Aspek Lingkungan Karakteristik peternak dan sistem pemeliharaan domba Garut Strategi pengembangan usaha peternakan domba Garut Kelayakan usaha peternak domba Garut sistem tradisional Hijauan pakan ternak Pemanfaatan limbah ternak kotoran domba Analisis Kelayakan Ekonomi ABM Analisis Pendapatan KPPTR Rekomendasi Kebijakan Kepada Pemerintah Pengembangan usaha peternakan domba Garut Observasi lapang Wawancara Wawancara Wawancara Wawancara Analisis Deskriptif Gambar 1 Diagram alur kerangka berfikir Analisis Manfaat Ekonomif 13 IV METODE

4.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat untuk pengambilan data peternak domba Garut. Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai Juni 2013. Namun, dalam pengambilan data di lapang dilakukan selama bulan Maret 2013.

4.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dan pengisian kuesioner secara intensif kepada peternak domba Garut serta observasi lapang terhadap pengambilan data sampel terhadap ternak ruminansia yang ada di Kecamatan Cikajang meliputi ternak ruminansia dewasa, muda dan anak. Data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Garut, Monografi Kecamatan Cikajang, Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Garut, penelitian terdahulu, beberapa literatur dan informasi dari media online.

4.3 Metode Pengumpulan Data

Penentuan responden peternak domba Garut menggunakan metode non- probability yaitu teknik purposive sampling. Purposive sampling yaitu teknik memilih responden secara sengaja sesuai dengan kriteria untuk dijadikan sampel Juanda 2007. Pemilihan responden dilakukan dengan memilihan peternak di Kecamatan Cikajang yang beternak domba Garut galur murni dan jenis kandang yang digunakan berjenis kandang panggung. Teknik purposive sampling dipilih disebabkan tidak ditemukannya data pendukung populasi peternak domba Garut di Kecamatan Cikajang. Sehingga dalam pengambilan sampel jumlah responden yang diambil sebanyak 30 orang peternak domba Garut. Jumlah tersebut sudah memenuhi kaidah dalam pengambilan sampel secara statistik yaitu minimal sebanyak 30 sampel, data mendekati sebaran normal Juanda 2007. 15

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan dan analisis data bertujuan untuk menyederhanakan data dalam bentuk yang mudah dipahami dan diinterpretasikan. Analisis data yang dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif dengan bantuan program komputer yaitu Microsoft Office Excell 2007. Data diolah dan selanjutnya dianalisis secara deskriptif serta disajikan dalam bentuk tabel, gambar dan perhitungan matematis. Metode analisis data yang digunakan dalam menjawab tujuan penelitian dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Matriks metode analisis data No Tujuan Penelitian Sumber Data Metode Analisis Data 1 Karakteristik peternak domba Garut Wawancara menggunakan kuesioner Analisis deskriptif, analisis manfaat ekonomi 2 Ketersediaan Hijauan Makanan Ternak Data sekunder dari BPS Kabupaten garut dan observasi lapang Kapasitas Peningkatan Popisalsi Ternak Ruminansia KPPTR metode Nell and Rollinson 1974 3 Kelayakan usaha peternak domba Garut Wawancara menggunakan kuesioner Analisis pendapatan RC 4 Strategi usaha pengembangan peternakan domba Garut Wawancara intensif Analisis biaya dan manfaat

4.4.1 Analisis Manfaat Ekonomi

Perubahan pendapatan peternak domba Garut di Kecamatan Cikajang dilihat dengan perhitungan pendapatan rata-rata berdasarkan kelompok pekerjaan. Pendapatan rata-rata hanya beternak domba Garut didapatkan dengan mengurangi pendapatan total peternak domba Garut dan pendapatan peternak diluar beternak domba Garut. Rumus perubahan pendapatan sebagai berikut: ∆I TP = I Tot - I NonTP Keterangan: ∆I TP = Perubahan pendapatan rata-rata peternak dari beternak domba Garut I Tot = Pendapatan total peternak domba Garut I NonTP = Pendapatan rata-rata peternak selain beternak domba Garut Analisis ini dilanjutkan dengan mencari besarnya proporsi pendapatan yang diperoleh dari usaha beternak domba Garut maupun dari selain beternak domba 16 Gaut. Hasil analisis dapat menunjukkan apakah pendapatan yang diperoleh merupakan pekerjaan utama bagi peternak. Persentase proporsi pendapatan yang diperoleh dari peternak dapat dihitung dengan rumus: I TP = Keterangan: I TP = Peresentase proporsi pendapatan rata-rata peternak dari beternak domba Garut terhadap total pendapatan I TP = Pendapatan rata-rata peternak dari beternak domba Garut Soehadji 1995 dalam Soetanto 2002 menjelaskan persentase tipologi usaha terhadap pendapatan total seseorang, yaitu: 1 Usaha yang mendatangkan proporsi pendapatan kurang dari 30 disebut sebagai usaha sambilan. 2 Usaha yang mendatangkan proporsi pendapatan antara 30-70 disebut sebagai cabang usaha. 3 Usaha yang mendatangkan proporsi pendapatan antara 70-100 disebut sebagai usaha pokok.

4.4.2 Kapasitas Peningkatan Populasi Ternak Ruminansia KPPTR

Metode Nell dan Rollinson 1974 menghitung produksi pakan hijauan selama satu tahun dari suatu wilayah berdasarkan jumlah hijauan yang tersedia di wilayah tersebut. Perhitungan potensi penyediaan hijauan di Kecamatan Cikajang dikonversi terhadap potensi padang rumput alami, kemudian dilakukan perhitungan potensi penyedia hijauan berdasarkan satuan ternak ST. Tabel 3 Sumber hijauan makanan ternak di Kecamatan Cikajang dan nilai konversi kesetaraan No Sumber Hijauan Nilai konversi kesetaraan Sumber pembaku Keterangan 1 Padang rumput permanen PRP sumber pembaku - Produksi: 15 ton BKHath 2 Sawah bera Sb 10 luas Sb setara Prp 3 Galengan sawah Gs 100 luas GS setara Prp Luas galengan: 3 luas sawah 4 Hutan Budidaya Hb 5 luas Hb setara Prp 5 Tegalan Tg 1 luas Tg setara Prp 6 Perkebunan Pk 5 luas Pk setara Prp Sumber: Nell dan Rollinson 1974 17 1 Daya dukung lahan KPPTR Maksimum Rumus = Keterangan: - Potensi hijauan pakan BK dengan satuan kgtahun - Konsumsi ternak sebesar 6.29 kg BKSThari 2 KPPTR Efektif ST = KPPTR Maksimum – POPRIL Keterangan: - POPRIL adalah populasi riil ternak ruminansia ST pada tahun tertentu Tabel 4 Nilai Satuan Ternak ST Sapi Kerbau Domba Kambing Dewasa 1 1 0.14 0.14 Muda 0.5 0.5 0.07 0.07 Anak 0.25 0.25 0.035 0.035 Sumber: Nell dan Rollinson 1974

4.4.3 Analisis Pendapatan

Analisis pendapatan dilakukan untuk mengetahui manfaat langsung dari adanya usahaternak domba Garut. Persamaan pendapatan dinyatakan dalam rumus berikut Hermanto, 1989: Π = TR – TC Keterangan: Π = Pendapatan rupiah TR = Total penerimaan rupiah TC = Total biaya rupiah Penerimaan diperoleh dari hasil penjualan output. Adapun rumus penerimaan sebagai berikut: TR = Q x P Keterangan: TR = Total penerimaan rupiah Q = Jumlah domba Garut yang dijual ekor P = Harga jual domba Garut rupiahekor