Kementerian Agama yang dapat memberikan data dan keterangan yang diperlukan.
3. Studi Pustaka, peneliti mempelajari buku dan artikel yang dapat membantu
pemecahan masalah yang mendasari penelitian.
3.7. Metode Pengolahan dan Analisis Data
Metode analisis data dilakukan secara kualitatif maupun kuantitatif. Analisis secara kualitatif menggunakan analisis deskriptif, analisis data ini dilakukan
dengan menganalisis pola permintaan dan pola persediaan, serta mendeskripsikan kondisi BSM Cabang Bekasi. Analisis kuantitatif dilakukan dengan menghitung
kuantitas persediaan optimum dari permintaan yang telah diramalkan. Analisis secara kuantitatif menggunakan metode peramalan dan metode persediaan.
3.7.1. Metode Peramalan
Peramalan bertujuan untuk memprediksikan jumlah penjualan SAR di masa mendatang. Analisis data yang dilakukan untuk meramalkan permintaan SAR
adalah memilih beberapa metode peramalan yang sesuai dengan pola data permintaan. Metode peramalan tersebut menggunakan metode peramalan moving
average karena memiliki kriteria nilai MAPE, MAD, dan MSD terkecil. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan software Minitab 15
.
3.7.2. Metode Persediaan
Adanya pengendalian persediaan, BSM Cabang Bekasi dapat menentukan jumlah pemesanan optimum untuk menghindari adanya kelebihan maupun
kekurangan persediaan. Analisis data yang digunakan untuk mengoptimisasi persediaan adalah memilih metode persediaan yang memiliki parameter sesuai
dengan kondisi BSM Cabang Bekasi, analisis persediaan yang optimal menggunakan continuous probabilitic EOQ. Pengolahan data menggunakan
bantuan software Microsoft Excel.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan
Bank Syariah Mandiri merupakan salah satu bank syariah nasional yang memfokuskan layanan perbankan pada penyediaan dana consumer dan
pembiayaan sektor usaha mikro kecil menengah UMKM. Saat ini Bank Syariah Mandiri telah memiliki 121 kantor cabang yang tersebar di seluruh wilayah
Indonesia. Bank Syariah Mandiri BSM dibentuk atas kepemilikan modal dari PT Bank Mandiri Tbk sejumlah 131.648.712 lembar saham 99,9 dan PT Mandiri
Sekuritas sejumlah 1 lembar saham 0,01. BSM berdiri pada tanggal 25 Oktober 1999 dan mulai beroperasi pada tanggal 1 November 1999.
4.1.1. Sejarah Perusahaan
Krisis ekonomi dan moneter yang terjadi sejak Juli 1997, serta krisis politik nasional menimbulkan berbagai macam dampak negatif besar dikehidupan
masyarakat. Kondisi ini mengakibatkan krisis yang luar biasa, sehingga pemerintah mengambil tindakan untuk merestrukturisasi dan merekapitalisasi
beberapa bank di Indonesia. Pada 31 Juli 1999, pemerintah melakukan penggabungan kepada empat bank diantaranya Bank Dagang Negara, Bank Bumi
Daya, Bank Exim, dan Bapindo menjadi satu bank baru bernama PT. Bank Mandiri. Penggabungan ini dilakukan dengan tujuan agar beberapa bank dapat
keluar dari situasi krisis. PT. Bank Mandiri membentuk tim pengembangan perbankan syariah untuk
mengembangkan layanan perbankan syariah sebagai respon atas pemberlakuan UU No. 10 Tahun 1998, tim pengembangan perbankan syariah mempersiapkan
sistem dan infrastruktur sehari-hari, sehingga kegiatan usaha bank konvensional berubah menjadi bank berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank Syariah
Mandiri BSM pada tanggal 8 September 1999. Perubahan kegiatan usaha ini dikukuhkan
pada tanggal
25 Oktober
1999 oleh
Gubernur Bank
Indonesia melalui Surat Keputusan Gubernur BI No. 124 KEP.BI1999. Bank Indonesia menyetujui perubahan nama menjadi PT. Bank Syariah Mandiri melalui
Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 11KEP.DGS 1999.