Prinsip Model Persediaan TINJAUAN PUSTAKA

biaya persediaan. Semakin banyak jumlah persediaan yang disimpan mengakibatkan biaya penyimpanan semakin besar, semakin sedikit persediaan yang disimpan dapat menurunkan biaya penyimpanan, namun menyebabkan frekuensi pemesanan semakin besar yang dapat meningkatkan biaya pemesanan. Model persediaan pada prinsipnya ditujukan untuk menentukan jumlah pesanan yang optimal dan barang tersedia pada waktu yang dibutuhkan agar biaya total persediaan dapat diminimalkan.

2.11. Penelitian Terdahulu

Bambang Murtjito 1997 dalam penelitiannya berjudul Pengelolaan Persediaan Uang Kas dalam Upaya Meningkatkan Pelayanan Bank Studi Kasus pada PT. Bank X Cabang B menetapkan tujuan untuk melakukan kajian terhadap manajemen kas yang dilakukan pihak manajemen, menganalisis pola penarikan dan penyetoran uang tunai oleh nasabah, menganalisis kendala-kendala yang dihadapi PT. Bank X Cabang B di dalam mengelola kas untuk menjamin lancarnya pelayanan kas dan sekaligus tidak terjadi inefisiensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. Bank X Cabang B tidak melakukan manajemen kas, tetapi hanyalah melaksanakan ketentuan-ketentuan yang diatur oleh kantor pusatnya Divisi Treasury yaitu mengamati pola penarikan dan penyetoran kas yang terjadi setiap hari untuk menghindari pengendapan saldo kas yang cukup besar menjelang setiap akhir bulan, uang kas untuk pembayaran gaji tidak harus seluruhnya disediakan pada akhir bulan. Pola penarikan dan penyetoran kas tersebut diketahui berdasarkan sebaran data yang ada, yaitu data rata-rata penyetoran kas kas masuk menunjukkan adanya kecenderungan yang meningkat pada akhir bulan. Kondisi tersebut terjadi karena PT. Bank X Cabang B melayani pembayaran gaji pegawai negeri maupun perusahaan swasta yang menjadi nasabahnya pada awal bulan. Oleh sebab itu, pada tanggal-tanggal tersebut PT. Bank X Cabang B menyiapkan uang tunai yang cukup besar dengan mengambil uang cash supply dari Bank Indonesia. Kendala yang dihadapi ialah rata-rata saldo kas menunjukkan kecenderungan di bawah pagu kas yang ditetapkan sebesar Rp 1.700 juta per hari. Berdasarkan hasil perhitungan cadangan kas dengan menggunakan metode persediaan probabilistik, yaitu pendekatan kurva Z, pagu kas yang dianggap cukup untuk melayani nasabah PT. bank X Cabang B adalah sebesar Rp. 1.800 juta. Tavifansyah 2005 dengan judul Optimasi Persediaan Kas di Bank X Cabang Jatinegara, Jakarta. Tujuan dari penelitian tersebut ialah mengkaji manajemen pagu kas Bank X Cabang Jatinegara, mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan pagu kas ideal, mengkaji metode yang dapat dirujuk untuk menentukan jumlah pagu kas ideal bagi Bank X Cabang Jatinegara dengan membandingkan antara metode Baumal, Miller-Orr, dan Probabilistik. Kesimpulannya ialah dalam pengelolaan persediaan kas, pagu kas Bank X Cabang Jatinegara sering dilampaui, kecuali pada bulan April, Mei, dan Juni. Jumlah frekuensi kelebihan saldo kas terhadap pagu kas pada tahun 2004 adalah 208 kali dengan jumlah nominal sebanyak Rp 606.666.206.575, sehingga peluang cabang untuk memperoleh kesempatan mendapatkan pendapatan menjadi hilang. Faktor yang berpengaruh terhadap penentuan pagu kas adalah ketidakpastian pola penarikan oleh nasabah, koordinasi dengan unit lain, tingkat keahlian dan keterampilan sumberdaya manusia, dan birokrasi dalam penentuan pagu kas memerlukan waktu yang relatif lama. Penentuan pagu kas yang dapat dirujuk untuk menentukan jumlah pagu kas yang ideal bagi Bank X Cabang Jatinegara adalah menggunakan rumus persediaan kas model analisis Miller-Orr, maka pagu kas yang ditetapkan adalah dengan batas bawah sebesar Rp. 8.500.000.000 dan batas atas sebesar Rp. 11.012.531.488, sehingga pagu kas yang ditetapkan saat ini sebesar Rp 8.500.000.000 dianggap tidak relevan disebabkan masih dibawah nilai besarnya titik kembali yaitu Rp 9.337.510.496. Ade Fitria Imelda 2006 dengan judul Analisis Pengelolaan Persediaan Cash Reserve Optimum pada Kantor Layanan Pluit Kencana PT. Bank X Cabang Y. Tujuan dari penelitian tersebut ialah menganalisis karakteristik transaksi nasabah, mengevaluasi penerapan sistem pengelolaan cash reserve, menentukan persediaan cash reserve optimal. Analisis kakteristik transaksi nasabah di KLN Pluit Kencana dilakukan berdasarkan laporan mutasi kas masuk dan kas keluar selama 1 tahun. Analisa mutasi kas dikelompokkan berdasarkan harian, tanggal dan mingguan. Rata-rata transaksi kas masuk terbesar di KLN Pluit Kencana terjadi pada hari Senin setiap bulannya, pada minggu ke-2 dan pada setiap tanggal 25. Untuk kas keluar, rata-rata transaksi terbesar terjadi juga pada hari Senin, setiap tanggal 25 dan minggu ke-4. Rata-rata remise terbesar terjadi pada hari Senin, minggu ke-2 dan setiap tanggal 2. Rata-rata terbesar untuk supply terjadi